Nostalgia Cinta
a meletakkan beberapa map berisi lembaran kertas di
n tadi pagi. Rasanya dia ingin menghilang saja dari muka bumi ini setelah berkata k
aya lakukan?" tanyanya
a diam sembari menatap wajah perempuan di hadapannya deng
sangat bersalah. Apalagi saat Nadia mengatakan bahwa apa yang telah Sam la
am tidak pernah berniat untuk melukai perasaan Nadia, dia hanya ingin bersenang-senang dengan mencari perhatian ga
k S
... Tadi kam
yang harus s
asa tidak nyaman dengan sikap Nadia
u saya pamit
lan
ngingatkan sembari melirik jam besar yang
, tung
Y
dengan sorot mata Nadia yang tiba-tiba menoleh ke arahnya. Ada se
uatu pada Nadia, namun nyatanya tidak mudah. S
ntaan
u kenapa sulit sekali ke
k,
me Sam. P
Perempuan itu benar-benar lelah karna harus berusaha bersikap formal pada atasannya. "Tolong,
rti yang pernah dia kenal sewaktu SMA dulu. Gadis cantik dengan senyum yang mampu melumerkan hat
tahui dari Nadia, bahwa ternyata pe
g pria dengan senyum lebar menunggu Nadia di lobby kantor. Pria itu
a sakit dan tidak nyaman. Apalagi saat dia menyadari siapa pria yang merangk
, Naraya
inya. Seorang pria yang dibawa pulang oleh Armand bersam
ni, kenapa harus Ray? Kenapa harus
dia yang duduk di sebelahnya, sebelum pria itu kem
pan kosong. Pikirannya masih belum t
t meminta maaf pada Sam karna memakinya tadi pagi. Mungkin lebih tepatnya Nadi
elakukannya. Di saat situasinya kurang tepat. Entah bagaimana nasib Nadia esok hari. Mungkin dia tidak akan heran
'kan? Kita ma
ngsung pulang, Ray.
mpat. Akhir-akhir ini kita berdua sibuk, jarang b
ngan bilang kalau Ray mau melamarnya, oh tidak! Jangan seka
balas Ray deng
agi, hingga mobilnya berbelok di pelataran sebuah resto
ulang tah
" kata Ray saat membukakan pintu untuk Nad
ia
s melihatn
ay. Pria itu menuntunnya masuk ke dalam restoran. Kedatangan mereka di
pasti merencanakan sesuatu untuknya. Mungkin sebuah
tungnya. Dia belum siap untuk ini. Dia belum siap dengan kesunggu
meja lain di dalam restoran. Begitu pintu ruangan itu terbuka, Nadia bisa melihat dua orang sudah dud
mereka
angan Nadia yang masih terkejut untuk masuk
lik perusahaan tempatnya bekerja? Oh, wait ... kalau Ray adalah
ituasi maca
rmand yang disambut senyum kecil oleh wanita di sam
cara serius dengan Ray setelah makan malam ini usai. Pria itu tau kalau Nadia tidak pernah suka dibe
dijebak dan tidak bisa lagi l
, ini
" sela Armand, menjelaskan pada ist
jatuh pada sosok Nadia yang sudah duduk di hadapannya. Ada ras
nt
a nam
mbari menatap kekasihnya sekilas.