Nostalgia Cinta
hanya sesekali menanggapi ucapan Ray atau candaan Armand
anlah acara sembarangan. Apalagi hubungan mereka baru berjalan beberapa bulan. Nadia masih butuh waktu untuk b
orang tuaku
aku dengan keluargamu?" dengus Nadia setelah mobil Ray berjalan men
ya dulu, meman
bah cepat karna menahan amarah sejak tadi. "Kamu bahk
ku. Tapi, kamu selalu menghindar. Apa selama ini
itu, Ray.
ersamaan dengan mobilnya yang tiba-tiba men
n nyalang seraya berkata, "Apa selama ini kamu hanya mempermainkan aku?!" d
bersikap baik dan lemah lembut padanya. Karna itulah Nadia merasa
mpingnya namun gagal. Mobil Ray masih terkunci. "Ray, please ... aku mau pulang!
Pria itu mengerjap dan berpaling sambil men
ndak Nadia namun gadis itu segera menghindar karna ketakutan,
," lirihnya tan
emen, mereka berdua tak lagi bersuara
benar-benar minta
rbalik dan meninggalkan Ray di lobby apartemen. Bahkan gad
ejut dengan semua hal ya
itu melepas heels dan berjalan dengan telanjang kaki menyusu
engejutkan yang membuatnya tak sanggup berkata-kata. Bahkan
ak saat pria itu berdehem da
am
lambaian tangan tepat di depan wajah N
komentar setelah menatap
n ucapan Sam padanya, hingga pertanyaan
i itu ...
unitnya menghadap Sam. Kalau Sam benar-benar melihat Ray, be
i pada berkencan." Lagi-lagi Sam mengomentari penampilan Nadi
angkan tatapan kesal pada Sam. Kenapa pria itu harus tinggal di samp
di atasnya. Saat ini Nadia sedang tid
gapain
guin
ar playboy. Gombalan seperti itu udah nggak b
rtanya dengan tatapan penasaran. Seolah-ola
stay
." Raut wajah Sam berubah serius, dan hal itu membuat Nadi
h te
aat, sebelum dia bertanya, "Boleh aku m
Mau n
ngin kukatakan padamu. Gimana kalau kita ngobrol sambil minum
ngan wajah kesal sam
arahan Nadia sambil memasang wajah kecewa. "Kamu pasti
orangnya? Kayaknya kamu pun
pindah ke saku celana. "Aku juga
kan card lock ke pintu apartemennya, seraya melirik ke arah Sam yang ma
hut Sam diiringi senyum jail
suk ke dalam apartemen, lalu dia duduk saat peremp
ua kaleng soda dingin yang dia letakkan di c
erjadi apa-apa. Mengingat bagaimana sepak terjang Sam dulu yang begitu lihai menggoda lawan jenisnya, Nadia jadi
m, 'kan? Kamu nggak ... eum ... ma
n hubunga
Nadia melebar, menanti jawa
mu nggak inga
. "Jadi, kita nggak me
kukan
meraih kaleng soda di hadapannya, membukanya dengan
, membuat Nadia hampir saja tersedak sod
oda dalam genggaman gadis itu tanpa melepaskan tangannya.
melepaskan tangannya dar
at dan tatapan sendu, Sam menyelipkan rambut ke belakang telinga Nadia, membuat gadis itu
yang berjarak begitu dekat
mu." Tatapan Sam perlahan turun ke arah bibir Nadia yang bersemu merah dan s
dan menyentuh bibirnya dalam kecupan singkat. Butuh beberapa detik untuk Nadia mencern