Nostalgia Cinta
am yang duduk di dalam ruangan kerjanya. "Pa
yah kandungnya itu. Bukan tanpa alasan dia enggan pulang ke rumah orang tuanya. Sam merasa rumah itu sudah menjadi tempat asing baginya. Te
umah telah mengambil alih tempat ibunya, dan Sam tidak bisa menerimanya hingga sekarang. Karna ada ses
mbuat sikapnya sedikit berubah. Sam remaja jadi anak yang pembangkang dan
lain, bahkan sampai di keluarkan dari sekolah karna b
arna mendengar kesehatan Armand yang memburuk. Entah hal itu hanya alasan Armand agar putranya pulang atau memang kesehatannya sedang tidak ba
satunya cara agar hubungannya dengan Armand sebagai orang tuanya tetap terjaga. Karna
h belum bisa m
a Sam merasa dikhianati setiap kali melihat wanita itu. Meskipun dia tau bahwa sikapnya tidak akan menghidupkan lagi ibunya yang telah ti
il alih oleh wanita lain. Sebaik a
ebih tulus seperti seorang ayah yang sangat merin
berdiri tegak sembari menatap lurus ke arah Armand yang masih duduk di sofanya. "
tu melangkah pergi meninggalkan ruangannya. Mungkin ben
an pintu dengan tatapan kosong. Merasa sedikit bersalah ka
dangan ke seluruh penjuru ruangan. Dia sedang mencari seseorang yang se
is belia yang selalu tertunduk saat melintas di hadapannya. Dia juga
a diri dan tentu saja ... she's super hot. Sam hampir-hampir
m berdiri di depan ruangan Armand segera mendekat dan menawark
nya menjadi lebih serius, "Bisa tolong panggilk
berlalu dari hadapannya. Bahkan aroma parfumnya
g bergerak terbuka. Sesaat kemudian seseo
ling cantik di sekolah yan
ih berdiri di depan pintu yang sedikit terbuka, entah kenapa dia
unya," perintah
hi ucapan Sam padanya. Namun, gadis itu masih tak ber
nembus manik mata Nadia. Dan seketika itu juga Nadia buru-buru mendekat, kemudian gadis itu menu
ga ... Nadia memejamkan mata saat mengingat bahwa dia menggantung bra di dalam
Umpatnya d
sok pagi. Aku harus mempelajarinya dulu supa
erbalik, hendak keluar dari ruangan Sam yang entah kenapa membuatnya ge
ia .
n tatapan mereka bertemu un
eperti ini kal
gal di lidah Nadia. Dia tidak seharusnya menghormati orang yang pernah membuatnya malu dan terluka da
daya. Posisi Nadia di kantor ini ber
u persatu kesan pertamanya saat melihat Nadia di kantor sembari memainkan pulpen di
ya kalimat itulah yang diucapkan oleh Nadia di depan Sa
ah alisnya, dengan bibir terlipa
k menanyakan berbagai macam pertanyaan yang belu
a dia bertemu
pria itu memb
Sam tau di ma
m? Atau lebih tepatnya, apa yang pria
aki-laki red flag itu ti
dis itu hanya menatapnya t
," jawabny
erkas-berkasnya. Aku tungg
k kompromi. Dia tidak bisa membohongi dirinya sendiri bahwa ada keb
usahaan dengan Sam? Atau mulai hari ini dia haru
u melepaskan pekerjaan yang memberinya gaji cukup tinggi. Dia harus bertahan
si