icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Nostalgia Cinta

Bab 4 Putera Mahkota

Jumlah Kata:1214    |    Dirilis Pada: 03/11/2023

ngarahkan dagunya ke atas meja kerja, mena

ih bergetar, menampilkan nama Ray di layarnya yang menyal

mu pulang j

e

ana dia bisa sampai di apartemen dengan selamat. Begitu membuka mata di

semalam

a kamu nggak bisa dihubung

agaimana kalau Ray sampai tau bahwa kekasihnya mabuk be

dunia bi

k boleh tau. Dia ti

aku dapat shift pagi. Jadi, kita bisa

ounds

k bawa mob

adi aku naik ojek ka

kan bisa jemput kamu sekali

nya sendiri dengan gelisah, khawatir Ra

Buruan!" seru Johan yang tiba-t

kar

ra Nadia menghela napas panjang. Baru

lu, ya. Aku lagi s

ter. Jangan lupa nanti sore

Gia lalu menutup

ya, tiba-tiba Sam sudah muncul di hadapannya den

mething," katanya dengan tatapan seolah-

m menjawab, "Di pantry kantor

benci kopi instan. Anyway, tadi aku lih

erapa staf lain di dalam ruangan tersebut. Sejauh ini Nadia masih berusaha untuk m

tan kalau nemenin aku ke sana sebentar? We have to talk ... about last night." Sam menga

aannya masing-masing, kecuali Widi yang sejak tadi terlihat sangat tertarik dengan percakapan antara Sam dan

uka suara sesaat setelah pel

ia yang seketika berubah ketus ketika berada di luar kantor. "Okay, kita bicara soal kejadian s

tertahan. Ya Tuhan, dia sud

a sengit. "Kamu sengaja 'kan nglakuin ini sama aku? Setelah apa yang kamu lakukan padaku waktu itu, ternyata kamu sama sekal

ledak-ledak di dalam sana. Entah dapat keberanian dari mana

membuatnya murka. Dan yang lebih membuatnya kesal adalah Sam pergi meninggalkannya begitu saja setel

an sikap dan amarah Nadia seketika terdiam.

an menatap Nadia dengan penuh perasaan.

di tengah lapangan dan semua murid menertawakanku. Aku juga masih ingat waktu kamu dan teman-temanmu tertawa puas melihat

mpan Sam tadi. Okay, Nadia masih punya akal sehat. Dan dia masih membutuhkan pekerjaannya untuk membayar cicilan mobil dan ju

gala, sih?!" desis Nadia menatap wajahnya sendiri di depa

knya. Dia tidak punya wewenang untuk melakukan itu. Ya, mungkin dia punya. Tapi, kinerjaku tidak pernah mengecewakan selama ini, 'kan? Kecu

depan cermin lalu mengeluarkan lipstik super red di dalam pouch miliknya. "Anyway, Pak Sam u

as lelah, tanpa memedul

menyodorkan pemulas bibir miliknya pada Nadia, namun gad

acetamol

ri merogoh pouchnya untuk mencari obat pereda nyeri. "Semalam kamu p

tu pun pertanyaan Widi padanya. "Thanks, ya," ucapnya se

g hampir saja melangkah meninggalkan toilet. "Ka

os

a, agar ceritanya terdengar lebih dramatis. "Aku udah curig

sudn

emastikan tidak ada yang masuk ke dalam toilet. Lalu, perempuan itu kembal

i mencerna kata-kata yang baru s

amu bi

a mahkota pemilik

riu

mpa

sudku Pak Sam itu anakn

guk dengan s

sampai harus bersandar ke dinding

apa-apa?!" pekik

khir aku kerja di sini, deh.

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka