TEROR KOS BU TEJO
ng menggedor paksa pintu kamarnya. Lem yang merekat
ndak pake air nggak usah heboh, gebyar-gebyur
mencerna ucapan Bu Tejo, berujun
ang saya tadi lagi tidur," elak R
bak Trisna di kamar sebelah ngeluh nggak bi
lah saya nggak
setan? Iya?" sambar wanita ter
ng menghilang dari pandang. Ia mulai menggigit kulit bibirnya, bada
i sini dari tadi," gumamnya menarik sel
dah pada bekerja. Bu Tejo berkata dua dari tiga kamar tersebut biasa lembur dan pul
isa tidur," bisi
ana jendela menjadi objek matanya bertemu pandang. Suara jam
tiba-tiba suara ketukan dari pintu de
o lagi?" pik
ntu, namun ketika netranya melirik ke ara
," cetus Rengganis sp
belakang, pintu yang menghadap
lewat pintu belakang?" Sebelah alis Rengg
da keraguan, pikiran Rengganis bertarung, bimb
s itu memilih untuk men
ak Renggani
k ada siapa-
menggigiti bibirnya yang tipis. Badannya sediki
?" Refleks Rengganis bant
Rengganis menegang tatkala samar-sam
pat, tangannya terkepal seolah men
ang, ada sosok perempuan be
aaah
ghalang pandang dengan kedua ta
keluar dari mulutnya dengan berat dan parau. Ia mengangkat sekop itu tinggi-tinggi, lalu menghuja
ur lelap. Peluh keringat terukir jelas di wajahnya.
*
, Rengganis memutuskan untuk
at lagi toh?" sahut Mbak T
erubah heran. Sesaat i
kat, Mbak," balasnya
a pikir kamunya udah berangkat." Mbak Trisna menam
pa menyahuti ucapan wanita
ang-bayang mengenai pencuri kembali bersarang di kepalanya.
etus Rengganis menunda jalan
tanyanya dengan a
mengatakannya. Namun rasa pena
risna ngomong ada orang yang ngebuka pint
ercak kegelisahan juga ikut
gi ini tiba-tiba rusak," beber
n," celetuk Rengganis mengingat betul terakhir kali me
ya buat benerinnya nggak murah,
benerin ndak, Bu?" tanya
soalnya saya lagi
ejo melenggang dari pandang. Sementara g
erputar-putar di kepalanya. Renggani
ikit tersentak. Riko, kakak tingkatnya ki
g di pinggir ja
a menggeleng seraya
aktif-aktif?" Riko menyerahkan sebuah helm
rin biaya kerusakannya. Nanti singgah di tukang service ya
tak yakin sesaat menginjakan kaki di s
ek kertas kecil yang diberikan
ini. Ruko nomor 14
ganis
eseorang menyebut namanya. Ia sontak m
sahutny
t benerin ponsel mbaknya, biaya udah dit
ab Rengganis maupun Rico hanya bisa terdiam di ruangan yang tidak seberapa
udah bisa digunakan," ucap tukang serv
engganis sebelum kemudian m
raut wajah Rico yang berubah. D
mu kenapa?
h bertanya balik. Kepalanya menoleh k
menatap dengan gur
." Rico berucap dengan suara kecil namun Re
k bisa?" Rengg
a ini tempat apa?" se
leng dengan sepa
k manusia dibunuh di sini," terang
kaku. Matanya membelalak bersam
Ma-m
ambu