Seriusin Aja, Nikahnya
i mempersilakan Kara untuk duduk. Pria itu telah mempersiapkan segalanya, untuk melamar Kara. Wan
canggung
yang kamu suka?" tanya Soni tak me
sederhana. Makan di warteg ataupun sekadar nasi goreng pinggir jalan.
t. Suasana yang membuatnya sangat canggung. Bagaimana
Sebenarnya aku itu mencintai Mbak Kara." Soni akhirnya b
rbelalak mendeng
ntak kaget dan tersenyum canggung. Kara bergeming memik
tangan Kara dan mengecu
ncintaimu. Lagian kenapa
ahu, sikap Soni yang suka memaksa. Makanya sekarang, Ka
a juga nggak akan bisa bersama. Kita ng
at pelan pada Soni. Kara juga berb
yang tepat dikit. Aku tahu, kamu juga belum move on dari
an wanita itu. Sungguh jawaban Kara yan
akan pernah setuju. Aku tidak bisa melawan takd
n jika Soni menaruh harapan yang lebih. Kara leka
an dulu." Soni menatap tajam
n Soni. Ya, Kara memilih m
apa Mbak nolak aku? Ini
yum getir m
seharusnya bersama. Tolong Son, jangan memaksa
wajahnya dan en
empat di hatimu, sedangkan aku nggak. Aku yang menemanimu loh, Mbak. Sampai kamu udah ada
ih mempertahankan cintanya, untuk manta
patutnya kita bersama. Maaf, aku tidak bisa memberikan jaw
ndai saja, Kara mampu berkata jujur tentang keadaan yang sesungguhnya. Namun, semua itu
waban wanita itu. Soni mengira karena ada hal lain. Soni benar-benar
aupun tidak menutup perasaannya yang cu
sudah menjemputku. Lain k
lkan Soni ter
ini. Yang Soni tahu, saat ini Kara masih jomblo, tapi kenapa sulit
ra. Aku pastikan kamu pasti aka
a. Namun, dipertengahan jalan Kara b
mu harus dijemput Soni terus? N
yum, walau sangat jelas gu
enyuruh Den Soni menjemput
elalu berpikir, setidaknya dia dibiayai sekolah dan bisa mendapat pekerjaan yang layak saa
u diri. Ingat, kamu hanya cucu
in terseny
, Bu. Satu lagi, dia tidak pernah untuk
am
a. Namun, Bu Arlita lekas meredam
senyum manis, walaupun dalam hatin
. Kara langsung memeluk Nenek Rumi
elah, Nek. Kita
enggeleng
sini. Kalau kita pergi, berarti kita kalah
kian menggebu. Ditambah rasa bersalah pada Soni, karen
Mungkin tidak akan ada yang memihaknya, kec
uat dari ini. Kamu bahkan sudah mel
pai kapan?" Kara tidak sa
apannya. "Bentangkan sajadahmu. Menangis dan mengadulah pada Sang Pencipta.
gangguka
ngantarkan Kara ke tempat kerjanya. Na
usah antar aku lagi. Mulai hari ini
terkejut dengan p
Bahkan kamu nggak kasih celah sedik
nyum manis. Senyum yang membuat Son
marah, tapi ini masih di rumah. Soni juga tidak mau membuat kericuhan di sana. Apalagi
berikan alasan apapun tentang itu. Jadi, ada baikny
ari hadapan Soni. Kara langsu
asanya selalu ceria dan tertawa lepas. Sekalipun orang lain melihat senyum Kara manis
, ya. Nanti aku
elm pada Kara. Revan juga sudah m
tempat kerja apa
u ya. Aku mau cerita, ta
ke
ruti keing
motor di dekat p
nap
. Dia memintaku m
rbelalak mendenga
gan berca
Aku serius dengan semua
menggelengka
tu tidak bo
gangguka
ah. Jadi pacar
k kepalanya ya
itu. Apalagi kamu itu nggak boleh, tidak pantas dan tidak sepatutnya bersam
leh lupa tent
gaimana hancurnya pe
ah, karena aku teta