Seriusin Aja, Nikahnya
bergemuruh rasa kesal yang sangat dalam. Apalagi Kara pun dal
g kata maaf ke kamu?" Nada suara Hendra sangat t
Hanya saja membiarkan orang tahu ketika dia memang
a dan menatap memberi kode, bahwa semua a
yang gue undang. Duduk Kara!
elengkan kepala.
, mungkin Kara sudah pergi meninggalkan tempat itu. Rasa kesal K
nita yang sangat mengesalkan baginya. Wanita yang sok memiliki harga diri tingg
Arya kenal di mana cewek macam gitu? Bikin kesel aja. Semo
endra paling enggan berhubungan dengan wanita. Anehnya Hen
pratan genangan air. Makanya tadi pakaian aku basah itu gitu. Ya, karena dia. Ih, nyebelin bange
osnya mengungka
u, Hendra paling anti minta maaf, dan palingan ngasih uang ganti
sama pria yang mau berpura jadi k
erdua bingung untuk menjelaskan kepad
van sudah mulai bingung dengan keadaan
udah tidak suka. Walaupun Arya tidak sedekat Revan pada Kar
mendengar hal
anggukkan kepala, sedangkan
Kara lebih memilih menghindar saja. Sangat
ngehargain aku. Please!" Revan kembali membujuk
engan tenang. Kara pun mena
ajam. Hendra masih sangat kesal
ke aku? Jangan bilang, kalau wanita itu dia! Aku nggak
ra tahu, dia butuh pacar pura-pura. Namun di
hu lo banyak harta. Yang ada dia makin nempel ke lo. Lo sendiri cuma butuh kontrak. Apa salahn
a. Hendra sangat yakin, jika Kara itu w
ia? Aku tahu, dia juga sam
sih pura-pura agar Soni tidak mendekatiku lagi, tapi bukan bera
. Lagi-lagi tangan Kara ditarik, tapi kali ini buk
pura-pura. Buat apa? Kamu juga bilang ak
ekasih pura-pura. Namun, Hendra pun berusaha memperhatika
enatap penuh
pura-pura. Sekarang lepasin, aku mau pulang, k
ih pura-pura. Aku butu
agi mencari itu. Hendra berpikir m
pernikahan. Berarti memang aku ng
ng menarik
salah Soni, nanti aku
ling anti dalam mempermainkan pernikahan. Revan hanya memi
ya aku pinjam dulu!" Revan menganggukan kepala. Rev
lang, jangan banyak pikiran. Na
k dan Revan pu
ngat-ingat alamat rumah Kara. Mirip dengan seseoran
lang dia a
iri dengan keadaan yang ada. Hendra pun akhirnya m
amanat yang harus ku
langsung ditatap den
luyuran sama pria lain. Bukannya langsung p
h Nyonya menilai saya?" Kara tetap mengumbar seny
rani menjawab say
seorang pria, tenanglah wanita ini masih mampu menjaga marwahnya. Wanita ini juga tahu batasan. Moho
senyum, dengan
g yang tidak tahu di untung? Sama sekali tida
saya. Itu yang terbaik. Apal
apannya. Kara ingin agar Ar
?" Arlita sangat penasaran den
seharusnya kami itu seperti apa?" Kara me
h terjadi Kara. Kamu s
ggelengk
enerima Soni, karena aku tahu batasanku. Cukup jangan mengeka
. Pikirannya terlalu carut marut
jauhi Soni! Jangan pernah
a. Aku tahu apa ya
ergi dari hadapan Arlit