Seriusin Aja, Nikahnya
oni saat ini datang ke kantor Kara menjemput seperti bi
ita. Aku tahu bahwa kamu berpura-pura berpacaran d
a Kara malah menghindar drastis. Dipikir Soni, dia bis
itu. Kara harus bisa bermain halus. Soni semakin tegaskan l
menjelaskannya. Aku khawatir tentang bagaimana nanti kamu ak
santai. Mencoba sebisa mungkin tidak
alasannya. Kenapa kamu melakukan ini? A
ngin tahu tentang hal itu. Kenapa Kara sulit sekali didekati
belum dapat mengungkapkan semua alasa
banyak lagi yang tersakiti. Aku menganggapmu sebagai adik yang sangat baik, d
mbuskan perlahan. Jika Kara lemah juga, malah akan semakin membuat
berpura-pura menjadi pacarku. Apapun itu alasannya, kita nggak bisa bersatu.
elas sangat sakit mendengar pengakuan itu. Seburuk itukah dia di mata
tidak memberi aku kesempatan? Apakah ada sesuatu yang salah
orang yang cukup keras sama dengan dirinya. Bila tida
nya pada seseorang, Kara belum bisa mengungkapkan itu. Sesak terus mrn
adapmu. Aku tidak ingin hubungan kita berubah dan rusak karena ini. Tolong
gendalikan diri d
ak
bersama. Mungkin ada baiknya kita menjaga jarak saja
menegaskan
an, kalau aku bis
Kara langsung berlari ke arah motor
yang cukup paham keadaan Kara. Kara tidak akn mau
ngumpul seperti
kan mie goreng, kopi, atau teh. Di sana tempat nongkrong Kara s
esan a
aja, sama ai
Kara ingin berbicara sesuatu hal. Revan langsung member
ang dan m
enjelasan gimana lagi sama dia. Aku nggak akan pernah
Sangat paham dengan apa y
a jujur dengan se
n banyak pihak, bila m
hadapan Revan. Kara tidak bisa m
ti? Kamu menjaga perasaannya, tapi apa pernah dia peduli perasaanmu sejak kecil, Kar? Aku
n yang ada, tapi dituntut harus kuat, karena hidup masih terus be
gak ganggu lagi. Kalau sama kamu, jelas dia nggak pe
aku bantu ya, kalau ada. Cuma pikirkan ucapa
ra tentang Soni. Arya sangat terkejut mendengar
ra dan S
Kasian Kara. Lo mau nggak jadi pacar se
a terbahak
ra sebagai adik, nih. Ngg
ue. Kalau jadi istri, jelas nggak. Gue bukan kriteria
ng marah." Lesu sudah wajah R
ketemu, kirain
ia nggak mau dijodohkan sama mamanya. Kayaknya kita coba pertem
dan Arya juga akan mengatur kapan Ka
t Kara. Revan hanya mengirimkan ala
utnya dan terjadi lagi drama perdebatan. Ternyata sejauh Kara melangkah, tidak ada ojek. Orderan
yu
a genangan air. Otomatis Kara yang berj
ara kesal bukan kepalang, tapi Kara j
enti mendengar teriakan Kara. Pria ya
it doang ribut. Model kayak gini nih,
orang. Jelas Anda yang salah." Kara tidak
nti?" Pria itu bertanya
kadar dapat uang, tapi ada aturan sopan santun yang harus diterapkan. Terima kasih te
a itu. Kara tidak peduli tentang per
ggak dijemput 'kan. Pak Dwi dari pagi belum dapat penumpang, ka
ab terlalu memikirkan Soni. Ada banyak orang yang masih berada jauh d
langsung pulang, tapi boleh
gsung terse
takut malah membuat Revan malu. Kara menelpon Revan dan memberitahu keadaannya saat ini. Kara juga
Kara?" Revan lekas membuka jaketnya,
a jaket?" tanya K
suka nunggu. Nggak ada waktu buat beli
langsung menggunakan jaket Revan. Kara da
Arya!" s
, Ka
melihat pria yang tadi m
mungkin dikendalikan tidak mungkin juga meledak di depan Ar