icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Teman tapi Khilaf

Bab 8 Kenapa Kamu Menghindariku Sayang

Jumlah Kata:1060    |    Dirilis Pada: 16/07/2023

kuti oleh pria sinting, atau ikut dengan pria asing dengan cover baik ... se

i kursi penumpang dan saat ini Barra sedang menyeti

ang tidak akan bisa didatangi oleh Saga. Dan Gisca berus

jadi. Seperti sugesti. Untuk itu, Gisca akan menanamkan di otak bahwa Barra tidak s

a pria itu akan membawanya ke mana? Apa Barra hendak membawa Gisca ke kantor polisi? Dengan begitu di sana mereka bisa sekaligus melaporkan bahwa Saga sudah menguntit sedari

dari kalau mereka kembali ke kantor. Ya, saat ini mobil

gi ke sini, Pak?" ta

Barra, mobil yang dikemudikannya sudah berada di area belakang kantor. Namun, alih-alih berhenti di tempat parkir, mobilnya malah

a ke sin

a itu bisa mengulurkan tangannya ke arah luar. Menggunakan ibu jarinya, Barra menekan sebua

a, Pak?" tanya

. Ini adalah tempat paling ama

mpat apa ini?

bil dimatikan, Barra yang sedari tadi berbicara

entara, kamu di sini dulu ya. Setelah dipastikan Saga

erupakan fasilitas perusahaan. Selain itu, Barra itu seorang dokter, bukankah sa

gunan dua lantai itu. Gisca sempat memelankan l

jadi jangan heran kalau tempat ini sepi," jelas Barra seolah tahu isi

sih berada di tangan Gisca. Gisca

ai pada akhirnya mereka sudah berada di depan pintu bernomor 07. Sela

n masuk

sepatu yang berada di depan pintu. Spontan ia melepaskan sepatunya

udio. Namun, tidak juga terlalu sempit. Penataan ruangn

anya Gisca saat dirinya semak

nggak menjadikan mes sebagai tempat tinggal utama.

panjang di ujung ruangan. "Saya ke kam

pria asing dan saat ini sedang berduaan di tempat tertutup begini. Baga

di dalam tas bergetar cukup lama tanda ada telepon masuk.

o, S

on? Maaf nggak terjawab ka

i tahu kelakuan Saga. Sayangnya t

k tahu waktu," kata Gisca yang bimbang lagi. Pad

mong-ngomong kamu

h, k

ang dong? Atau

rlight, sih. Nanti

mampir ke te

apan aja

ngkin nelepon cuma buat bilang baru seles

u, tidak, beri tahu, tidak ...

sedang dalam bahaya juga. Jadi, seharusnya Gisca tidak ragu untuk memberi tahu temannya itu. Hanya sa

lagi di man

berbeda, mendadak serius seolah ta

gi di ma

mau balik ke kant

gi nyetir? Kita bicara nanti lagi deh

yetir teman sekantorku. K

belum aku cuci," kekeh Gisca sengaja mengalihkan pembahasan. Ia

Enggak usah dipikir

ponnya, ya. Silakan lan

ti pulangnya. Kabarin k

Sela.

ti saat mereka bertemu lagi. Sela harus t

kkan lagi ponselnya ke dalam tas, menyadari ada pesan masuk.

menghindar

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Sentuhan dari Sepasang Tangan Kekar2 Bab 2 Jebakan Permulaan 3 Bab 3 Mau Ngamar Dulu 4 Bab 4 Foto Vulgar5 Bab 5 Liciknya Saga6 Bab 6 Pertemuan Tak Terduga 7 Bab 7 Tempat yang Aman8 Bab 8 Kenapa Kamu Menghindariku Sayang 9 Bab 9 Farra10 Bab 10 Gadis Susah diatur11 Bab 11 Neraka Berkedok Rumah12 Bab 12 Mari Berteman13 Bab 13 Bapak Mau Bawa Saya ke Mana 14 Bab 14 Tanggal Terbaik15 Bab 15 Merasa Beruntung Berteman dengan Barra16 Bab 16 Aku Lagi Maksa Sekarang17 Bab 17 Awal Kisah yang Tak Seharusnya dimulai18 Bab 18 Tidur Berdua 19 Bab 19 Mencurigakan20 Bab 20 Kamu ini....21 Bab 21 Mendadak jadi Begini22 Bab 22 Lebih Mendebarkan23 Bab 23 Hasrat yang Semakin Menggebu24 Bab 24 Setelah Ciuman Khilaf25 Bab 25 Barra Mahawira26 Bab 26 Makin Membuncah27 Bab 27 Nafsu yang Semakin Membutakan28 Bab 28 Gairah yang Telanjur Timbul29 Bab 29 Khilaf yang Semakin Jauh30 Bab 30 Sensasi dari Sentuhan Memabukkan31 Bab 31 Bujuk Rayu32 Bab 32 Sepupu33 Bab 33 Kesempatan untuk Khilaf34 Bab 34 Pasrah35 Bab 35 Selingkuhan36 Bab 36 Inilah Waktunya37 Bab 37 Ketahuan38 Bab 38 Ketahuan 239 Bab 39 Malam ini Juga40 Bab 40 Kartu Mati41 Bab 41 Negosiasi42 Bab 42 Bibir yang Nikmat43 Bab 43 Kamu Pasti Menyesal44 Bab 44 Kencan Pertama45 Bab 45 Bertemu Seseorang46 Bab 46 Mau Khilaf 47 Bab 47 Cari Mati48 Bab 48 Menggiring ke Ranjang49 Bab 49 Pahlawan Tak Terduga50 Bab 50 Pelukan Hangat dari Sepasang Tangan Kekar51 Bab 51 Ciuman Panas dan Menggebu-gebu52 Bab 52 Hanya Aku yang Boleh Menyentuhmu53 Bab 53 Barra....54 Bab 54 Ketika Kalah Melawan Nafsu55 Bab 55 Ketika Kalah Melawan Nafsu 256 Bab 56 Hilang Ingatan57 Bab 57 Setelah Kecelakaan58 Bab 58 Jujur Tentang Sesuatu59 Bab 59 Memori yang Hilang60 Bab 60 Istri 61 Bab 61 Boleh Masuk 62 Bab 62 Mantan Teman tapi Khilaf63 Bab 63 Jatah Mantan64 Bab 64 Garis Dua65 Bab 65 Ada Apa denganmu, Gisca 66 Bab 66 Aku Hamil67 Bab 67 Kamu Hamil 68 Bab 68 Kamu Hamil 269 Bab 69 Kamu Hamil 370 Bab 70 Selingkuhan Suamiku71 Bab 71 Gelisah72 Bab 72 Sedang Mencari Perhatian 73 Bab 73 Bayi Mungil Tak Bersalah74 Bab 74 Terkuak75 Bab 75 Mirip Siapa 76 Bab 76 Deg-degan77 Bab 77 Mumpung Suamimu Tak Ada di Rumah78 Bab 78 Kebenaran yang Terungkap79 Bab 79 Akhir dari Hubungan80 Bab 80 Temanku Pelakorku81 Bab 81 Huru-hara82 Bab 82 Huru-hara 283 Bab 83 Huru-hara 384 Bab 84 Huru-hara 485 Bab 85 Kesalahan Fatal86 Bab 86 Mencari Solusi87 Bab 87 Gosip Panas88 Bab 88 Semakin Memanas89 Bab 89 Bagaimana tentang Awal Kisah ini Bermula90 Bab 90 Bicara91 Bab 91 Masih Bicara92 Bab 92 Sesuatu yang Penting93 Bab 93 Inikah Karma 94 Bab 94 Selangkah Lagi95 Bab 95 Roda Berputar96 Bab 96 Menghilang97 Bab 97 Teman tapi Khilaf98 Bab 98 Dalang di balik Menghilangnya Barra99 Bab 99 Hidup Baru100 Bab 100 Lega