Teman tapi Khilaf
itu informasi yang Gisca ketahui tentang pria bern
semakin menjerumuskannya pada pria sinting itu. Namun, saat Barra memintany
bukti saat mereka berjalan, di sepanjang perjalanan banyak karyawan Starlight
rkomplot dengan Saga. Buka
rusaha tetap waspada. Ia tidak bo
tu mobil yang terparkir di sana. Gisca jadi baru
k di kursi penumpang, tepat di samping
nghadapi Saga sehingga berusaha berpikir positif kalau Barra memang bukan orang j
h Barra membuat sisa-sisa kecurigaan Gisca lenyap. Ki
Gisca. "Baik, aku tahu Bapak itu dokter di perusahaan ini. Tapi apa hubu
ab, "Saya harap kamu nggak berpikir saya ini ko
erpikir demikian," k
ya perhatikan dia berulang kali keluar-masuk mobilnya seperti sedang menunggu seseorang. Mungkin kalau sebentar saya nggak akan penasaran, masalahnya dia dari pagi s
nunggu Barra mela
eberapa kali menengok ke luar hanya untuk memastikan apakah Saga masih di sana. Selagi Saga masih ada di l
keluar dari sini karena tahu Saga nggak akan menyera
elum bisa memahami i
jadiannya udah lama, mungkin lebih dari setahun yang lalu. Dia pernah terobsesi sama adik perempuan saya. Dia
aga
an yang pernah menjadi korbannya. Dan sa
? Maksudny
ya yakin kamu mengerti maksud saya. Saya pun nggak akan me
sampai harus bersusah payah menjauh dari pria itu. Hanya saja, haruskah Gisca memercayai apa yang Barra katak
, membuat saya teringat adik
aras," balas Gisca. "Pertanyaannya kalau sebelum aku udah ada korban, kenapa sekara
anya didenda dan mendapat hukuman percobaan selama satu bulan kurungan. Baginya denda itu hal kecil ba
ya. Tapi Sela juga. Apa Sela tahu kelakukan pacarnya yang mengerikan
Barra barusan, Gisca mala
ketahuan oleh Saga." Setelah mengatakan itu, Barra kembali
karang berhati-hatilah. Dia bisa melakukan apa aja tanpa kenal rasa takut. Say
dan dengan santainya Barra mengemudikan mobilnya me
asih di situ,
arra lalu menemukan keberadaannya, meskipun sebenarnya mer
ai gemetaran saking
mpat Saga menunggu," ucap Barra. "Saya yakin dia masi
Barra. Aku nggak tahu bakalan sampai kapan
aja ya, karena kita belu
arra ingin meminta imbalan yang aneh-aneh. Jika iya, artin
di pinggir jalan. Jadi, rumah kamu
mau pulan
ngernyit
u kenakan ... kamu ini habis mel
Pak," jawab Gisca. "Kalau Bapak nggak
aham. "Oh, kamu pendatang? M
meng
n pulang s
ngkat ke sini
ya harap Saga ngg
n Saga. Andai ia rela mengeluarkan uang untuk penginapan dan tidak menumpang di aparte
ang? Biasanya Starlight itu ce
Kalau resmi diterima, aku bakal
angguk paham. "Se
p juga begitu. T
ering-sering ketemu saya, ya. Apalagi masu
meng
artinya kesehatanmu sedan
pa kalau Barra itu dok
di tidak terasa. Saat ini mobil yang Bar
ion kanan. Sebuah mobil yang sangat
ngikutin kita?"
ihat ke spion sampingnya. "
fakta bahwa Saga sedang mengikuti
kalau aku ada di sin
los saat melewati gerbang tadi. Masalahnya ini beneran m
ke kota ini, bekerja dan mencari uang yang banyak, k
u sesuatu. Siapa nam
penting dibicarakan sekarang? Ki
g jawa
is
mu percaya
k paham ma
a nggak bisa mengantar kamu pulang. Berkelahi dengan Saga agar dia ber
enunggu Barra melanjutkan pembicaraann
nnya lagi nggak aman dan saya mana tega meninggalkan
uk. Namun, ikut dengan Barra yang merupakan pria asing ba
u dari sakunya. "Pegang ini," ucapnya s
, Pak?" Tentu saja
aya. Kamu bisa pegang atau sembunyikan. Itu jami
ndungan dari Saga yang terus mengikutinya? Apakah prosesnya akan rumit mengingat Barra
d saya," tambah Barra. "Silakan putuskan sekar
apa ada jaminan Saga nggak
nggak akan bisa ik
kut ... tapi kenapa ia merasa
njauh dari pria berengsek itu. Dan saya nggak mungkin diam
mana agar bisa menjauh
aya," jaw
an cepat tapi tetap hati-hati. Ia akan membawa Gisca ke