icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Jerat Cinta Saudara Tiri

Bab 8 Merasa Bersalah

Jumlah Kata:1238    |    Dirilis Pada: 12/07/2023

semuanya telah dicelupkannya ke dalam sample urin

art

embulat sempurna. Lalu gegas memeluk wanita yang telah dini

asa bahagia dan terharu. Di usianya yang telah memasuki kepala lima dan istrinya yang te

nak-anak kita, tetapi kita akan mempunyai anak atas benih kita sendiri.

ejamkan matanya sejenak, menerima stimulus cinta dari la

Merasakan betapa besar nikmat Allah yang telah dianugerahkan ke

nya membuahkan kebahagiaan pada keluarga kecil mereka yang

Papa hari ini bekerja dari rumah saja. Mama tenang saja, semua ker

ya dan nyemil dua keping roti kering untuk menghilangkan neg-nya, l

pa telepon Mbak Wati untuk datang ke rumah untuk masak, sebenta

a melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya, men

ngga yang biasanya membantu di rumahnya, hanya paruh waktu saja. Yaitu hanya untuk m

janda anak satu yang usianya jauh di bawah Pak Wira dan Bu Amanda, teta

a karyawannya, termasuk asisten rumah tangga, sopir, dan satpamnya. Mereka ju

at semua karyawan Pak Wira betah dan menurut semua perkataan majikannya.

tuk mencuci dan menyetrika saja, biasanya dia datang satu minggu tiga kali. Itu pun jika M

usia yang tak lagi muda, Pak Wira mulai bertindak sedikit over protektif

ti hari ini jadwalnya ke

nan, sudah hampir sampai di pintu

Mbak Wati. Jika sudah sampai di

k, P

. Laki-laki paruh baya itu menyalakan laptopnya. Lalu mengecek email masu

-manggut setelah berusaha mencerna maksud dari email tersebut. Setelah membalas

terdengar pintu d

Tok

!" tit

ng payung warna biru muda, mengingat saat itu sedang berlangsung musim pengh

ak!" pinta

h, Pak," uca

i Mbak

nggil Mbak Wati, tak lain dan tak bukan ingin mempekerjakan Mbak Wati secara

dari pagi hingga sore? Bukankah Ibu dan Mbak Gea sering melakukan pekerjaan dap

ekerjaan rumah. Ibu sedang hamil muda, Bapak sengaja melarang Ibu untuk melak

l, Pak?"

a menganggukk

ti setelah memasak. Dari pagi ibu muntah-muntah terus. Buatkan bubur a

k, P

ekerjaannya. Pertama kali, Mbak Wati segera membuat bubur ayam untuk Bu A

ar majikannya. Setelah mengetuk pintu dan mendengar jawaban da

an wajah sedikit pucat. Berulang kali wanita paruh baya

ih hangat. Bapak yang meminta agar saya me

nyandarkan tubuhnya ke kepala ranjang, lalu mengambil m

ewel. Tidak seperti saat dia mengandung Gea dulu. Maklum, Bu Amanda dengan usia empa

erusaha menelan sesuap demi sesuap bubur yang dibawa olehnya.

pi, setidakya dia menghargai perhatian sang suami dan pengorban

ira bahwa istrinya sedang mengandung, di usianya yang tidak lagi muda. Sehingga Pak Wir

dia siapkan ke dalam mangkuk itu. Bu Amanda menyerahkan mangkuknya kepada

at Bu Amanda menghabiskan teh man

lkas, untuk makan siang anak-anak. Aku belum sempat masak. Anak-anak pulang awal, hari ini mer

ik,

wa mangkuk dan cangkir yang telah kosong. Belum Mbak Wati me

a dengan raut wajah yang susa

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka