Jerat Cinta Saudara Tiri
rah sang adik. Kembali Gea dibuat tercenung dengan sikap kakak
bergandengan tangan. Sepintas orang cuek saja melihat kedekatan mereka. Wajah merek
pun hanya saudara tiri. Orang melihat mereka berdua layaknya seperti pa
asa. Gea yang masih membawa bunga pemberian Arjun, wajahnya terlihat menghangat saat Arjun m
i menu di kafe kami, silakan
list menu, yang disodorkan oleh pelayan itu. Sedangkan
apa? Mas capek, ingin segera te
ah makanan apa pun Gea sik
ora yang memakan segala. Apa pun di meja makan yang disediakan oleh Bu Am
rah dapur di mana menu masakan kafe itu diolah. Tak berapa lam
as, Mbak," ucap pelay
ucap Arjun dan
ya. Rasa lapar, capek, dan kantuk yang mendera me
s .
mm
anyakan sesuatu kepadanya. Segera Gea melahap makanan yang sama denga
erlonjak kaget saat sendok dan garpu Gea telah tengkurep lebih awal darinya, padahal Arjun leb
itu?" gum
mematung tanpa
un di depannya. Termasuk kamu. Pingin makan kamu hingga
. Gea masih tetap mematung, mendapatkan perlakuan seperti itu dari kakakny
uk! Mas ca
lu mengikuti langkah kaki Arjun menuju
kai ATM, Mbak?
s," ucap
M-nya kembali, Arjun kemb
sebagai adiknya atau sebagai lawan jenisnya. Bingung aku mema
*
! N
Arjun. Arjun membukakan pintu mobilnya untu
br
utan yang selama empat tahun kebersamaan mer
akah itu ar
dia menolak satu teman sekelasnya hingga temannya itu frustasi dan ngebut di jalanan. Hi
lalu terbayang-bayang dalam ingatannya. Hingga gadis to
unia, tiba-tiba berubah seratus delapan puluh derajat. Gea lebih banya
ing mengajak sang adik untuk sekadar outbound, rekreasi, nonton film
yaman. Padahal, di luar itu Arjun adalah seorang laki-laki dingin yang
si dari teman dekatnya yaitu Putra, Reno, Dika, Gustaf, dan Baron pun mengat
t tahun mereka bersama Gea belum pernah melihat sa
s .
Masih mau ngajak m
sebentar dulu, tepikan mobilnya
terlihat memerah. Terlihat bebera
sebentar lagi segera berkumandang. Jam di tangan Gea telah menunjukkan pukul 17.3
kir. Di taman itu tampak masih banyak anak-anak berkeliaran di situ, tentunya bers
ri Mas, setelah pulang dari acara Mapala. Perlakuan Mas, cara m
anya Arjun t
asih seperti
et
ing Gea. Gea membalas me
ng juga. Jangan buat Gea kepedean tingkat dewa, hingga melam
ngu yang lalu, entah mengapa Mas sangat merindukanmu. Semakin Mas berusaha menepisnya, jela
u
mau tahu tentang perasaan Gea kepadanya. Baginya itu tidak
, nih!" ucap Arjun seraya mengu
ya sedikit pun! Emang dia doang yang butuh ngungkapin isi hatinya. Dia t
*