PEMBALUT SUAMIKU
UT SUA
kamar yang membuat sekujur tubuh gemetar. Takut. Disusul
wa
erta kotak cincinnya dan memasukkan kembali ke dalam
intu kamar, Mas Darma sudah ber
anya Mas Darma m
erusaha tenang. Aku tidak boleh menam
lu, Mas?"
leh
mar. Tak bisa dipungkiri jantungku berdegup dua kali lipat lebih kencang dari biasanya. A
temu sama Pak RT?" tanyaku
i Budhe Yanti gak ada.
entang semuanya. Itu artinya dia benar Mas Darma suamiku.
*
an suaminya. Pakdhe Bakri ingin bertemu Mas Darma katanya, s
Le?" tanya Pakdhe
erhana, hanya jagung rebus dan pisang
, Pakdhe," sa
gerik tubuhnya mengatakan seperti itu. Beberapa kali kuperhatik
Benar, Le?" Pakdhe Bakri mengambil
daerah sini saja," sahut Mas Darma semb
dhe Yanti sadar dirinya diperhatikan dan memb
bangunan. Kebetulan saya butuh orang," j
sebenarnya. Tapi kalau gak ada lowongan gak apa-apa kerja di lada
ermain di kamarnya bersama Danu,
tt,
"Kenapa, Nak?
h ada orang," ujar Mira yan
g sia
u aku mau pipis lihat nenek itu berdiri di pintu belakang. Cepat, Buk.
ng sejak tadi rupanya memper
sibuk mengobrol ringan berdua
enek-nenek di bela
rang tua yang sudah pikun tersesat. Lebih takut lagi kalau be
k sengaja aku melihat bercak kemerahan di sarung yang Budhe pakai. Sepertinya dia sedang menda
wajah Budhe seketika berubah pucat dan gusar
lihat, Budhe. Kemarin dia memperhatikan ru
sering ke sini?" tanya
hatnya sekali k
purku. Pandangannya menuju ke mari, tak ada ekspresi lain yang
rumah. Padahal jatuhnya terkesan tidak sopan. Hendak ditegur pun tidak enak, dia
ku panggil Mas Darma?" bisikku pada Budhe se
m di sini," pinta Bu
" bisikku pada Mira. Anak itu segera mela
ang melangkah maju tanpa ragu. Kini,
n keperluan nopo nggih?" (Permisi
ahasa Jawa. Aku hanya paham
Budhe pun menoleh, memandang Budhe de
n dia pergi. Bahkan nenek tua itu ti
i ke ruang tamu. Aku penasaran hendak bertanya apakah Budh
a? Budhe kenal?"
situasinya tidak memungkinkan. Pakdhe dan Mas Darma sepertinya tengah
kamu masih hidup," ujar Budhe ikut
agatnya kembali aneh. Dia seperti gelisah da
arga kampung. Budhe kira kemarin kamu beneran arwah
Kecuali Mas Darma, dia hanya seny
ikku pada Budhe, ketika Pakdhe dan Mas Darma kembal
lagi. Biarlah kudesak Budhe un
i ... Eem,