Dendam Cinta Sang Mafia
n ia mulai melepaskan kacamata hitam yang sedari tadi dikenakannya, se
itu?" gumamny
g baru ditemuinya tadi. Entah kenapa tiba-tib
itu tampak sedang tersen
lv
membalikkan tubuhnya, saat seb
ut pria bernama
anya sang ayah yang segera
Pa," jawab Elv
an raut wajah sang
Apa kamu masih memikirkan Ri
ngan tatapan menyelidik. Ia meng
apa?" tanya Elvan d
um dan kembali
lagi. Sekarang ayo kita temui pe
itu menganggukkan kepalan
alkan halaman belakang rumah itu, tiba-tiba saj
ta penting, Tuan," tutur seorang pria
ya ayah Elvan yang ternya
mi semua sudah berusaha untuk mencarinya, tetapi hasilnya nihil,
ar
amarah. Tak kalah kagetnya dengan sang ayah, Elvan tampak mengepalkan
ya dia!" bentak
apa," ajaknya k
lvan mengangg
sana mereka melihat dua orang wanita yang tak lain adalah istri dar
lu, terduduk seorang pria yang
ngan pandangan kosong. Ditangannya terdapat sebuah kotak perhiasan kecil berwar
nghampiri Hendra yang tengah dimaki-
di?" Tuan Alexander ber
tubuh gemetar ketakutan. Selur
Alexander dan keluarganya? Milea benar
ardik Tuan
" ucapnya denga
ah menghampir
h, b
dengan beberapa pukulan. Nafasnya tersenga
mah Hendra berteriak-teriak ketakutan. Mer
us menghujani Hendra dengan b
itu sudah babak belur, dengan waja
Elvan!
a yang sudah kalap. Ia benar-benar
menghancurkan harapan Kak Erick," teg
ck tidak akan suka melihat kita s
ia pun mulai bisa mengontrol emosinya.
yang ada di atas pelam
bernama Erick,
liki dua orang istri, tetapi
istri pertama, ia mendapat buah cinta bernama Erick. Sementara da
muda tampan yang mempunyai begitu banyak penggemar wan
mbatan hati masing-masing. Namun, karena suatu
eralih menuju kejadian dua tahun silam. Kejadian
bahagia," gumam E
n? Apa yang harus ki
mendekati Elvan dengan r
n menarik na
ya dia bisa menjadi istrinya Erick. Aku nggak ingin keluar
itu dengan senyum di wajahanya. Ia men
mu benar-benar adik yang
n kepala seraya me
lah kepergian Maria, hidupnya menjadi berantakan. Aku i
akan kita lakukan sekarang?
menatap ke arah Hendra dengan s
lai berjalan mendekat
wasanku. Sampai aku bisa menemukan putrimu yang pembangka
imana, Tuan?" tanya He
ra-pura bodoh!
, mengisyaratkan kepada an
berpakaian serba hitam, datang me
an?" tanya salah s
icik seraya menat
husus musuh! Usahakan supaya dia tak bisa kab
gan, Tuan
erapa anak buah Elvan memborgol tangannya dan me
t perbuatan Elvan yang tak mengenal ampun. Mereka segera berlari meninggalk
engan mata berkilat-kilat. Na
knya dan juga nasib keluarganya, jik
sar gadis tak tahu diri," geram