Dendam Cinta Sang Mafia
pantulan dirin
tapi sanga
akan terlontar ketik
setiap wajahnya yang terasa sakit
ww
itu sudah tersamarkan dengan polesan yang se
mbongan pengantin pria akan segera
at risih mengenakan gaun
tak akan pernah bahagia seperti layakn
lalu mengajak Milea untuk keluar, d
an kerumunan manusia yang sudah memenuhi rumahnya. Mereka tam
ng tamu yang sudah diatur sedemikian rupa
yengsarakan putri kandungnya itu, karena nampaknya ia
lah di
memberi aba-aba kepadanya s
i hadapan ayahnya. Ia benar-benar muak da
menuju ke pelaminan. Pandangannya
sibah ini. Akan tetapi, ia masih belum menemukan j
ah iring-iringan mobil mewah
mobil yang berada paling depan. Sudah pasti, i
kutan. Keringat dingin punn menuju ke dalam rumahnya dengan setelan jas lengkap. Disebelahnya berja
gumam Hendra sambi
lah Tuan Alexander, calon suaminya. Lalu kedua wanita yang
ertahan lagi. Bagaimana mungkin ia
kah dengan pria tua itu. Huh
ng berada di ruangan itu tak ada
mbut kedatangan Tuan Alex
r-benar m
yambut seorang pria berist
benar-be
ringi setiap langkah dari Tuan
ikan tangan ke arah kerumunan warga, bak se
nuju ke pelaminan. Hal itu membu
otak. Cepatlah berpikir sekarang j
erbincang-bincang dengan Hendra di depan pelaminan. Tak lama
itu tidak b
ya. Dia melangkahkan kaki
?" tanya salah seoran
andi sebentar, Bu. Peru
ma ya. Pengantin prianya sudah da
Bu," sahut
uar dari pelaminan. Ia segera melepaskan sep
da seorang pun yang melihat aksinya tersebut. Ia pun melancarkan n
it
ini pasti semua orang sedang berkumpul di ruang depan, j
kem
e
ka. Suara seorang pria ter
dah ketahuan,"
buhnya terasa kaku untuk berbalik, dan
ei
getkan Milea, bersamaan d
Ia takut jika pria itu adalah
orang pria berwajah tampan yang tengah mengenakan ka
gkinkah pria itu adalah salah
ti
segera berlari meninggalkan pria tampan
gu dulu! M
a tak menghiraukannya sama sekali. Ia terus berlari menj
mberhentikan sebuah angkot ya
ang, yang penting ia bisa terbebas
a jam, tiga
gaun pengantin, tampak ter
bangun
mpi indahnya, ketika suara sang
jawabnya denga
menyadari bahwa tak ada orang lain di dala
nya dengan sedikit uang simpanan yang tadi sempat
ai gaun pengantin?" tanya
an jawaban yang akan diberikannya kepada sang sopir.
h saudara, Pak."
etahui. Jika sampai hal itu terjadi, ia khawatir kalau Hendra
u, ini kota mana ya,
," sahut sang sopir sembar
Jak
u ya, Non," pamit
ma kasih." Milea me
ng menatap hingar bingar lalu lintas di hadapannya. Saa
, karena selama ini ia hanya tinggal
dara di kota ini. Lalu kemana l
hidupan baru di kota besar in