Warisan Pacar 3 Bulan
ny
mbingkai mata hitam kelam membuat aura misterius yang sering membuat wanita penasaran, hidung mancung, bibir tipis dan dengan dagu belah yang membuatku terlihat se
ambisius. Bagiku yang penting usaha semaksimal
ku cukup ideal. Aku bukan tipe yang suka ke tempat olah raga untuk membentuk tubuh, biasanya di hari s
ersegi, interior dalamnya mirip dengan hotel, hanya ada sebuah ranjang single, satu televisi layar datar, s
akan waktu sekitar dua puluh menit. Karena lalu lintas di Jakarta ini semrawut sekali, apalagi di ja
eluargaku pun masih tinggal di Suraba
jah Ibuku setengah bule karena nenek kami yang orang asli Belanda itu. sampai saat ini pun wajahnya mas
atus tujuh puluh sentimeter. Karena penampilan fisiknya, banyak yang menawarkannya menjadi model, tetapi dia menolak dan memilih menjadi
h satu kampus terkenal di Surabaya. Ayahku sangat kaku, dia tidak banyak
reka tinggal di kota yang berbeda, ibuku di Jakarta dan ayahku di Surabaya. Saat itu media komunikasi
dua saudaraku juga kuliah di universitas ini, selain karena kampusnya merupakan sa
ekerti, kewajiban sebagai sesama manusia, etika bicara terutama dengan
yang baik dan benar. Kata-kata kasar dilarang, bahasa gaul juga dilarang, bibir kami akan dijepit dengan jepi
riku. Wajah kami mirip, tapi rahangnya persegi dan tatapan matanya tajam. Kalau ditat
dan mendengarkan orang bicara. Kadang aku merasa dia cocok jadi detektif, apalagi dengan kemampuan mengingatnya
salah satu universitas terkenal disana setelah batal menikah, karena calon i
au lanjut S3 biar bisa sepintar ay
ah karena memang pengetahuannya luas. Na
r dari ayah, baru akan ayah deng
ikku Darren Noah Hartadi, yang mencuri calo
mewarisi gen ibuku. Kulitnya putih, rambutnya cokelat, wajah seperti artis K-pop dengan mata b
Eloisa bulan lalu. Eloisa adalah dosen di kampus yang
agai model part-time, wajah dan p
ekarang S3. Sebelum berangkat ke Inggris, kak Darius juga mengajar di kampus
iri. Kemudian dia dijodohkan dengan Eloisa, tapi dua hari sebelum hari pernikahan, Darren menculik Eloisa. Ternyata me
ah, aku merantau ke Jakarta bersama beberapa temanku. Kami berharap dapat pekerjaan de
elama dua bulan, menghabiskan sebagian besar ta
a di salah satu bank sebagai staf bagian pendanaan perusahaan. Setelah beke
*