Warisan Pacar 3 Bulan
ku sudah 2 kali pacaran sebe
pengusaha makanan di Surabaya, anaknya cantik tapi bossy dan narsis,
Kalaupun masih ada teman yang cukup sabar ditelatin mulu, s
nya teman lain, kecuali teman tegur sapa. Akhirny
ulah yang mendekati Lusi terlebih dahulu, jadi aku tidak mau terlalu menyakiti Lusi. Setela
nga ngaca apa? lu tuh cuma mod
agi buat dibanggain!! ud
juga cuma karena kasihan
rnah diputusin, selalu gue
ya, gue yang putu
suaranya semakin melengking saat dia mengeja t
itu saja sembari mengibaskan rambutnya, meninggal
ku diputuskan Lusi saat itu, kerasnya teriakan
mua orang taunya aku yang diput
i memiliki teman, hidupku kembali norma
*
bagai sales kosmetik, Cindy adalah salah satu pedagang online yang mengambil barang dari kantorku. Cind
ut diacungi jempol, tapi masalahnya kalau ur
can, dia selalu belum siap
ya memilihkan pakaian yang cocok untuk kencan hari itu. Dia sepert
arus matching denganku. Sebelum aku be
mau pake baj
Bi
ap beda, aku bilang ke Cindy pake kaos warna biru, yang ada
ling matching dengan bajuku, terus dimulailah kembali ritual fashion show ala Cindy.
aku cuma ta
na. Setelah itu aku kapok pacaran dulu. Aku mau konsen mengejar karir, uru
*
akukan survey ke sekolah tempat Mariska mengajar. Pemilik sekolah ingin membangun gedung sekolah baru dan menga
walnya dikarenakan masih mengurus proses pendanaan sekolah tersebut. Tanp
dengan bulu mata lentik, hidung mancung dan bibir kecil. Rambutnya hitam lurus sebah
ayar ponselku memikirkan apa yang sedang dia lakukan di sekolah. Akhirnya aku mencoba menghubungi Mariska untuk me
Mariska menyambutku bersama seorang gadis kecil. Betapa kagetnya aku saat Mariska m
rolan kami selama ini berkisar mengenai urusan pekerjaan jadi memang aku tidak banyak
rena satu hal yang paling penting adalah aku tidak ingin menggan
mimu juga a
ggal tiga tahun yang
t berduka" jawabku penuh sesal. Ternya
u juga tidak m
n makan malam"kata Mariska menco
tar memasak, aku jadi teringat ibuku yang juga pandai memasak. Mengingat ibu membuatk
sekolahnya, makanan kesukaannya, dan lainnya. Aku merasa Morin enggan me
in mengobrol. Aku agak bingung menaggapi kata katanya, tapi tetap mengangguk. Setelah mengucapkan selamat malam a
*