Cinta di Daun Semanggi
pihak penyeleksi akan menghubungi terlebih dulu tim rekrut karyawan di perusahaan rekanan mereka. Setelah menunggu sekitar dua puluh menit, Sindi diminta masuk kembali ke ruang sebelumnya
kantor Winda. Setibanya di rumah, Sindi menceritakan kepada ayahnya tentang hasil wawancara kerjanya pagi tadi. Tentu ayahnya sedikit kecewa mendengar posisi yang ditawarkan mereka kepada anak gadisnya tersebut, namun untuk memberi semangat ke
mberi kabar bahwa mulai besok Sindi bisa langsung datang untuk bekerja sebagai office girl di perusahaan rekanan mereka yang bernama PT. Tri Intan Selaras. Beliau pun mem
kur dan membagikan kabar
alau saat ini Sindi cuma bisa kerja sebagai office girl.", nada suara yan
ntuk menyambung hidup kita, itu saja sudah cukup Sin. Maafin ayah ya.. Karena
kan tanggung jawab Si
namun dia memang sangat gesit. Tingginya sekitar seratus lima puluh lima sentimeter, berambut hitam lurus panjang sebahu dan kulitnya sawo matang. Jika amati leb
ngat rapi dimasukkan ke bagian dalam celana panjangnya dengan tambahan gesper tipis berwarna cokelat tua. Rambutnya diikat rapi, kunc
terlihat sebuah gedung pencakar langit yang kaca-kacanya cukup menyilaukan mata, memantulkan sinar matahari pagi. Dengan langkah y
ntan Selaras ada di
ai lima Mba. Mohon maa
mulai bekerja hari i
ya ditahan dulu ya supaya diizinkan naik ke atas.", seraya m
pada bapak sekuriti, Sindi pun
e lantai lima Mba. P
luanny
mulai beker
lihat tanda
enal kependudukannya dari dalam dompetnya. L
. Sekarang Mba bawa kartu ini untuk tap di pintu itu", seraya menyerahkan seb
erima kartu itu dan membol
al khusus dari perusahaan, untuk d
ya.", seraya tersenyum Sindi
luas sebuah ruangan dengan pencahayaan yang sangat terang, berpintu kaca tembus pandang. Dari luar tampak jelas tertulis P
gi
ya bantu?", resepsionis per
bu Rina. Saya yang mau ker
ik wajah dan penampilan Sindi dari ujung kepala hingga ujung kaki. Meski mulutnya sedang bicara den
n masuk. Mari
ngkah membuntuti resepsionis itu ke dalam,
u ini yang
uk ke ruangannya. Sementara resepsionis tadi telah pergi me
u Rina dengan senyum yan
a B
ap kerja
, Saya
ai jam setengah enam sore. Hari Sabtu ngga libur, pulangnya jam dua belas siang. Nah, karena kamu di
ya bai
malah perlu bantuan ka
, Saya
meja kerjanya. "Boleh langsung dipakai saja di toilet, mudah-mudahan ngga kebesaran ya Sin.", seraya tersenyum m
ya dan mengucap
ang untuk bisa keluar mas
u Saya kasih. Jadi selama belum dapat kartu itu, setiap
k Bu kal
nya saja kepada resepsionis yang mengantarnya tadi. Dan ternyata toiletnya berada di luar area kantor, tepatnya toilet tersebut dipergunakan bersama oleh selu