Cinta di Daun Semanggi
tarkan teh ke meja Tika, terdengar suara telpon berde
ndi
ndi mengenali
cangkir. Terus bawa ke ruangan Pak
ik
Sindi selalu gesit dalam menjalankan perintah. Atau
gerak menolongnya
perlahan dia meletakkan kedua cangkir kopi itu di atas nampan dan mengangkatnya perlahan dengan kedua tangan. Untuk dapat membuka p
tangan kanannya membuka tuas pintu
ang cukup cepat namun tetap berhati-hati menuju ruangan Pak Alex. Sampai di depan pintu, lagi-lagi dia harus berusaha memegang na
uk pintu ruangan Pak Alex. Terdenga
mas
etapi juga ada dua orang lelaki di sekitar Bu Rina. Yang satunya sedang duduk di kursi kerja milik Pak Alex dan lelaki tinggi
opinya ditar
gkir kopi itu di meja kerja Pak Alex. Setelah kedua cangkir itu selesai berpindah tempat, Bu
i. Yang ini lebih muda. Hehe.", ucap Bu Rina dan kemudia
ndi. Lalu Bu Rina meneruskan ucapannya yang b
otak berlengan pendek itu mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan
Saya
bih tinggi darinya itu mau berjabatan tangan dengan d
nya mendongak malu-malu dan menatap sekilas wajah Pak Ron
ni.", ucap Pak Ronald diiri
jawab Sindi sesaat me
dari ruangan itu. Baru saja keluar dari pintu, ter
di.. Sini d
piri Mimi di meja kerj
Saya bawain contohnya. Di seberang gedung s
ba. Sini S
dari printer, Mimi bertanya lagi pada Sindi, "S
kok,
g ya. Masing-masing dua botol.", Mimi menunjukkan pada Sindi letak tulisan tipe tinta berada kemudian men
lang disuruh beli tinta printer sama Saya. Ma
a ratus r
h puluh ribuan lah. Ngga apa-apa minta saja, nanti pulang da
meja Vera sambil menenteng satu buah botol tin
Saya disuruh Mba Mimi
au beli be
katany
ka laci di bawah meja kerjanya. Dan mengeluarkan
gnya kasih bon ke Saya.",
dak pergi ke toko buku. Sindi lupa telah meninggalkan nampan kosong yang dibawanya tadi di atas meja Mimi. Sedangkan Mimi sendiri tidak mengingatka
a orang penting di perusahaan itu ma
si Sindi?", tanya Pak
enapa? Manis
. Ya gi
darinya. Sementara Pak Alex hanya tertawa mendengarkan ocehan kedua kakak beradik itu sambil menatap ke layar laptopny
eletuk Bu Rina yang sedang ber
u tadi Sind
aknya se
li tinta ke to
dia melanjutkan langkahnya