CEO Dingin Pemikat Hati
pria yang akan mereka temui adalah orang hebat yang akan memimpin perusahaan. Semua orang sibuk m
najer keuangan. Perempuan yang terkenal c
aku nih,
nteng lho, teru
dak dari nyai ronggeng biar b
ng masih aja
diam sejak tadi. Entah kenapa jantungnya berdebar, hat
dengan orang yang sangat berarti? Apakah karena rasa
patu yang mengkilap yang semakin berjalan mendekat. Ruangan terasa sesak, suasana semakin mencekam karen
k," sapa seorang
, hingga langkahnya terhenti
apikan barang-barang secepatnya." Yang be
ntah apa sebabnya dan pria bernama Burhanuddin i
ipecat, Pak? A
disini atau Anda me
Saya akan me
embali m
, Felix!" ucap Han
bukti yang menyatakan saya tidak bersalah. Jika
hintia menatap Felix dengan tajam tanpa melihat ke arah sang CEO dan
pahkan kesalahan pada k
tia! Kamu sebaik
Saya tidak mel
t, hah!" Felix kesal,
rang yang ada di sana adalah orang yang menguasai hatinya sejak lama. Bibir Shintia terkatup saat
seseorang yang selama dua tahun membuat hidupnya hancur, selama dua tahun sangat dirindukan, dia b
lix, Shintia tersadar dan dia kehil
lewati Shintia begitu saja. Hati Shintia merasa sangat nyeri d
wanita
goda akan meloloskan dia d
tu dengan menangis. Felix merasa puas, dia diuntungkan dengan keadaan i
ar mandi, menumpahkan rasa sedih yang menyayat hati. Shintia masih setia berada di sana. Dia memejamkan mata dan ai
saat aku mulai menata
rang, aku semakin m
ku masih belum bisa melupakan semua. Sungg
menangis tergugu mengabaikan masalah yang terjadi padanya. Tidak peduli dia yang akan kehilanga
*
. Noh, si Dinda dan Caca akan gantikan posisi kita? Anjir banget tuh aki-aki. Demi obsesinya ingin kerja dengan para selingkuhan di
selalu semangat memberantas kejahatan. Ayo kita ber
nyari kerjaan lain aja
. Perusahaan mana yang mau terima." Nola mencengkram kedua bahu Shintia, dia mengguncan
pengamen kek, yang penting gak usah ke
baik-baik saja. Perlahan tangannya mulai turun dar
nyodorkan botol air mineral
itu dan meneguknya hingga habis set
embut. Suara nyaring dan
i dengan pandangan yang sendu. "Gue haru
apa coba elu
tahu bahwa sahabatnya sedang tidak baik-baik saja. Dia mengusap pucuk kepala Shintia. Apalagi s
lasi data?" tanya Nol
embongkar kasus ini. Ayolah, Shin. Gue beneran nggak mau keluar dari perusa
angkat wajah, "Gue g
ah. Elu nangis karena apa sih? Kenapa elu juga tadi