icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

CEO Dingin Pemikat Hati

Bab 2 Pertemuan yang Menegangkan

Jumlah Kata:1029    |    Dirilis Pada: 02/06/2023

pria yang akan mereka temui adalah orang hebat yang akan memimpin perusahaan. Semua orang sibuk m

najer keuangan. Perempuan yang terkenal c

aku nih,

nteng lho, teru

dak dari nyai ronggeng biar b

ng masih aja

diam sejak tadi. Entah kenapa jantungnya berdebar, hat

dengan orang yang sangat berarti? Apakah karena rasa

patu yang mengkilap yang semakin berjalan mendekat. Ruangan terasa sesak, suasana semakin mencekam karen

k," sapa seorang

, hingga langkahnya terhenti

apikan barang-barang secepatnya." Yang be

ntah apa sebabnya dan pria bernama Burhanuddin i

ipecat, Pak? A

disini atau Anda me

Saya akan me

embali m

, Felix!" ucap Han

bukti yang menyatakan saya tidak bersalah. Jika

hintia menatap Felix dengan tajam tanpa melihat ke arah sang CEO dan

pahkan kesalahan pada k

tia! Kamu sebaik

Saya tidak mel

t, hah!" Felix kesal,

rang yang ada di sana adalah orang yang menguasai hatinya sejak lama. Bibir Shintia terkatup saat

seseorang yang selama dua tahun membuat hidupnya hancur, selama dua tahun sangat dirindukan, dia b

lix, Shintia tersadar dan dia kehil

lewati Shintia begitu saja. Hati Shintia merasa sangat nyeri d

wanita

goda akan meloloskan dia d

tu dengan menangis. Felix merasa puas, dia diuntungkan dengan keadaan i

ar mandi, menumpahkan rasa sedih yang menyayat hati. Shintia masih setia berada di sana. Dia memejamkan mata dan ai

saat aku mulai menata

rang, aku semakin m

ku masih belum bisa melupakan semua. Sungg

menangis tergugu mengabaikan masalah yang terjadi padanya. Tidak peduli dia yang akan kehilanga

*

. Noh, si Dinda dan Caca akan gantikan posisi kita? Anjir banget tuh aki-aki. Demi obsesinya ingin kerja dengan para selingkuhan di

selalu semangat memberantas kejahatan. Ayo kita ber

nyari kerjaan lain aja

. Perusahaan mana yang mau terima." Nola mencengkram kedua bahu Shintia, dia mengguncan

pengamen kek, yang penting gak usah ke

baik-baik saja. Perlahan tangannya mulai turun dar

nyodorkan botol air mineral

itu dan meneguknya hingga habis set

embut. Suara nyaring dan

i dengan pandangan yang sendu. "Gue haru

apa coba elu

tahu bahwa sahabatnya sedang tidak baik-baik saja. Dia mengusap pucuk kepala Shintia. Apalagi s

lasi data?" tanya Nol

embongkar kasus ini. Ayolah, Shin. Gue beneran nggak mau keluar dari perusa

angkat wajah, "Gue g

ah. Elu nangis karena apa sih? Kenapa elu juga tadi

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka