Love In Bandung
yak sekali penjual bakso dengan ci
bakso yang bernama bakso beledug. Sebenarnya, bakso ini tidak cukup t
dunia itu tidak diketahui orang lain. Entah benar bakso itu adalah b
an yang menurutnya enak, dia akan tetap memilih makanan itu sampai makanan itu tidak ada
anan. Reyhan hanya suka makan di restoran, karena menurutnya makanan di restoran sudah pasti
e tempat bakso di pinggiran jalan, kalau buk
milih restoran yang akan mereka datangi, kare
ka melihat Lisa yang lahap memakan bakso dari pada Li
bakso yang berada di pinggiran jalan. Dia lebih memilih untuk menahan ra
dengan mulutnya yang
rkekeh pelan. Dia mengusap sudut bibir Lisa ya
yhan, dia mengunyah, menelan,
gu? Kalau tidak bisa menjemput, kamu bisa memberitahuku dengan menelepon. Bukankah itu salah satu alasanmu membeli ponsel? Atau kamu lupa untuk a
ab. Dia malah menahan senyum. Hal itu tentu
wa dia lebih suka sosok Lisa yang cerewet da
aiku cerewet atau bawel!" ancam Lisa sambil meraih garpu yang dia
bertemu untuk pertama kalinya ketika Reyhan diajak menghadiri pesta
awalnya dia berpikir jika Lisa anak angkat,
ngan saksama, Lisa juga memi
sunda dari ayahnya, dan suku jawa dari ibunya, m
ama. Kemudian Reyhan menganggap Lisa sebagai
gan kekasih. Setiap kali mereka pergi berdua, mereka kerap kali mendenga
unggal, orang tua mereka sudah bercerai walaupun masih berhubung
unggu sampai musim rambutan?" tanya Lisa tiba-tiba dan l
kat pandangannya, dan mendapati Lisa yang se
eyhan hati-hati, sembari menyungg
enjemputmu di bandara. Aku juga min
esalahan kepada Lisa. "Kamu ke mana saja
permintaan maaf saja. Dia ingin tahu
gapu
apkan mata.
n bisnis. Hari minggu lalu, hari kamu kembali ke Bandung, aku mendapat t
la mendengar kabar itu. Dia menjadi begitu menyesal karena tadi telah ber
cemas!" tuturnya dengan cepat, ketika melihat
ri dulu sedikit bermasalah. Jadi aku harus langs
ukur dan merasa tenang karena tidak ada hal y
men di sini yang bekerja sama dengan Singapura, buk
an properti ayah Reyhan akan bekerja sama dengan perusahaan Singapura untuk membangun
elanjutkan pekerjaannya," Reyhan meneruskan. "Aku tidak punya banyak waktu luang
terfokus kepada ayah Reyhan. Dia tidak peduli lagi ter
eperti biasa," sahut Reyhan, lalu
di dia tidak akan tahan terus berada di rumah s
duk memandang makanannya. Dia agak menyesali sikap gegabahnya
u?" tanya Reyhan, men
? Seperti biasa. Masih sibuk men
menikah
nda tidak berniat untuk menikah lagi. Sama s
mbungnya kembali, sengaja memberitahu Reyhan aka
ibumu?" tanya
r seperti tebakkan
mm. Aku juga bertem
mana?" tanya
ur," sahut Lisa, lalu mendadak mengalihkan pembicaraan, "Ngomong-ngomong
arinya, "Ah! Aku hamp
rutkan kening dan
uh-sungguh ingin mendengar kisah cinta Reyha
," Reyhan memberitahu. "Naman