Kubalas Kesombongan Ipar Dan Mertuaku
aku, tiba-tiba aku dikagetkan oleh t
eriakan ibu mertuaku yang
raturan karena saking kagetnya. Yah benar sekali, ibu mertuaku
aku keluar kamar dan m
a?" tanyaku den
cepetan nyaut. Lelet banget sih," uca
ku dengan nada yang serendah mungkin
, jadi wanita karir," lagi-lagi ibu mertuaku membandingkan aku dengan s
r penuturan ibu mertua yang
i masih ada kesempatan," celetuk ib
yaku yang penasaran dengan mak
empatan buat jodohin Miko dengan Salma," bala
3 tahun, ibu mertuaku masih berambisi untuk menjodohkan Ma
ndengar penuturan ibu mertuaku i
berusaha melupakan apa yang dikatakan ibu mertuaku tadi,
a sebelah, belikan saya dua bungkus," ucap ibu mertuaku yan
yang merekomendasikan bakso di warung Kang
rang enak. Udah jangan membantah, ayo belikan se
. Nanti kamu kualat, jangan jadi menantu durhaka k
kesabaranku untuk meng
uang dan juga jaket. Siang itu cuaca sangat
milik ayah mertuaku, tiba-tiba ayah mer
ngan bawa motor saya?" ta
ak untuk ke kampung sebelah membelikan bakso untuk
mu pergi naik sepeda saja," balas bapak mertuaku yang membua
lebih sayang dan menghargai menantu
aku masih berusaha agar dipinjami sepeda motor
," ucap ayah mertuaku yang langsung meraih
naiki sepeda motornya. Akhirnya aku memutuskan untuk naik sepe
. cuaca siang itu benar-benar sangat panas, tapi untungnya aku mengenakan hoodi
Miko suamiku. Aku dan Mas Miko bertemu pertama kali saat menghadiri sebuah acara
man Mas Miko, saat itu pula Mas Miko jatuh cinta pada pand
ama untuk menjalin hubungan denganku. Tepat setelah satu
tanpa pikir panjang aku langsung men
sadar jika sudah melewati warung bakso Kang Maman. Ak
?' tanya Arum yang jug
ahan dengan rumah ibuku, namun semenjak
menstandark
an memeluk Arum. Beberapa saat kami berpeluka
epada Arum yang juga sudah lebih lama meni
temu, padahal rumah kita jaraknya nggak terlalu jauh, cuma b
balasku k
osong lo," balas Arum sambil mengarahkan pandangannya k
ku kurang gerak," balasku yang berbohong kepada Arum
tahui penderitaanku. Apalagi jika kabar itu
uma ongkang-ongkang kaki, pasti punya pembantu kan, makanya sampai kur
merespon perkataan Arum y
lek sih?" tanya Arum kepadaku. Bulek
kerumah Ibu dia belum bisa," balasku, padahal sebenarnya aku t
ku selalu memberikan uang kepada mereka. Makanya aku menghindari hal itu
ya, makanya sibuk banget," balas Arum yang
dengan Arum, aku sampai lu
nya enam bungkus ya," u
man yang masih sibuk menyi
a belum Ndis?" tanya Arum
," balasku deng
n jangan pantang menyerah," balas Arum
an selalu sabar,
pa jangan-jangan?" ucapku yang kemudian me
il lagi," balas Arum de
," balasku sambil memeluk Arum sahabatku. T
hati, makanya aku sering menangis jika mel
diijak sama orang hamil, kamu akan tertular hamil Ndis. Sini jempol
g menginjak
segera hamil," ucap Arum s
a memang ul
Mbak Gendis," ucap Kang Maman
dua bungkus ya isinya tiga-tiga," u
ian memberikan dua plastik berisi masin
anan Arum sekalian ya Kang
h. Ada tamu soalnya," balas Arum yang melar
i kok," balasku yang tetap ke
makasih ya," balas
las Kang Maman yang menerima uang dariku. kebetulan saat i
a tolong nggak?" t
ng apa?" tanya Arum d
ng kemudian memberikan plastik berisi tiga bungkus bak
an memberikan sendiri kepada Bulek?" tanya Aru
Ibu mertuaku sudah menunggu, jadi aku har
k sowan ke rumah ibuku. Betapa durhakanya diriku, untuk membe
lu, nanti tamunya keburu kabur lagi karena keasyikan ngobrol
ucap Kang Maman sambil membe
t pulang dulu ya Kang," balasku yan
ku terus mengayuh sepeda. Keringat bercucuran m
ulan lebih aku tidak mengunjungi kedua orangtuaku. Akhirnya akau memutuskan untuk men
aku, tiba-tiba aku dikagetkan oleh t
eriakan ibu mertuaku yang
raturan karena saking kagetnya. Yah benar sekali, ibu mertuaku
aku keluar kamar dan m
a?" tanyaku den
cepetan nyaut. Lelet banget sih," uca
ku dengan nada yang serendah mungkin
, jadi wanita karir," lagi-lagi ibu mertuaku membandingkan aku dengan s
r penuturan ibu mertua yang
i masih ada kesempatan," celetuk ib
yaku yang penasaran dengan mak
empatan buat jodohin Miko dengan Salma," bala
3 tahun, ibu mertuaku masih berambisi untuk menjodohkan Ma
ndengar penuturan ibu mertuaku i
berusaha melupakan apa yang dikatakan ibu mertuaku tadi,
a sebelah, belikan saya dua bungkus," ucap ibu mertuaku yan
yang merekomendasikan bakso di warung Kang
rang enak. Udah jangan membantah, ayo belikan se
. Nanti kamu kualat, jangan jadi menantu durhaka k
kesabaranku untuk meng
uang dan juga jaket. Siang itu cuaca sangat
milik ayah mertuaku, tiba-tiba ayah mer
ngan bawa motor saya?" ta
ak untuk ke kampung sebelah membelikan bakso untuk
mu pergi naik sepeda saja," balas bapak mertuaku yang membua
lebih sayang dan menghargai menantu
aku masih berusaha agar dipinjami sepeda motor
," ucap ayah mertuaku yang langsung meraih
naiki sepeda motornya. Akhirnya aku memutuskan untuk naik sepe
. cuaca siang itu benar-benar sangat panas, tapi untungnya aku mengenakan hoodi
Miko suamiku. Aku dan Mas Miko bertemu pertama kali saat menghadiri sebuah acara
man Mas Miko, saat itu pula Mas Miko jatuh cinta pada pand
ama untuk menjalin hubungan denganku. Tepat setelah satu
tanpa pikir panjang aku langsung men
sadar jika sudah melewati warung bakso Kang Maman. Ak
?' tanya Arum yang jug
ahan dengan rumah ibuku, namun semenjak
menstandark
an memeluk Arum. Beberapa saat kami berpeluka
epada Arum yang juga sudah lebih lama meni
temu, padahal rumah kita jaraknya nggak terlalu jauh, cuma b
balasku k
osong lo," balas Arum sambil mengarahkan pandangannya k
ku kurang gerak," balasku yang berbohong kepada Arum
tahui penderitaanku. Apalagi jika kabar itu
uma ongkang-ongkang kaki, pasti punya pembantu kan, makanya sampai kur
merespon perkataan Arum y
lek sih?" tanya Arum kepadaku. Bulek
kerumah Ibu dia belum bisa," balasku, padahal sebenarnya aku t
ku selalu memberikan uang kepada mereka. Makanya aku menghindari hal itu
ya, makanya sibuk banget," balas Arum yang
dengan Arum, aku sampai lu
nya enam bungkus ya," u
man yang masih sibuk menyi
a belum Ndis?" tanya Arum
," balasku deng
n jangan pantang menyerah," balas Arum
an selalu sabar,
pa jangan-jangan?" ucapku yang kemudian me
il lagi," balas Arum de
," balasku sambil memeluk Arum sahabatku. T
hati, makanya aku sering menangis jika mel
diijak sama orang hamil, kamu akan tertular hamil Ndis. Sini jempol
g menginjak
segera hamil," ucap Arum s
a memang ul
Mbak Gendis," ucap Kang Maman
dua bungkus ya isinya tiga-tiga," u
ian memberikan dua plastik berisi masin
anan Arum sekalian ya Kang
h. Ada tamu soalnya," balas Arum yang melar
i kok," balasku yang tetap ke
makasih ya," balas
las Kang Maman yang menerima uang dariku. kebetulan saat i
a tolong nggak?" t
ng apa?" tanya Arum d
ng kemudian memberikan plastik berisi tiga bungkus bak
an memberikan sendiri kepada Bulek?" tanya Aru
Ibu mertuaku sudah menunggu, jadi aku har
k sowan ke rumah ibuku. Betapa durhakanya diriku, untuk membe
lu, nanti tamunya keburu kabur lagi karena keasyikan ngobrol
ucap Kang Maman sambil membe
t pulang dulu ya Kang," balasku yan
ku terus mengayuh sepeda. Keringat bercucuran m
ulan lebih aku tidak mengunjungi kedua orangtuaku. Akhirnya akau memutuskan untuk men