Kubalas Kesombongan Ipar Dan Mertuaku
pekerjaan rumah rasanya badan ini sangat lelah dan ingin sejenak untuk mere
knya sendiri," ucap ibu mertuaku di luar sana yang se
mertuaku berkata jahat dan menyindirku seperti itu. Sejak aku menikah ti
da tiap kali ibu mertua
ti hidupnya akan lebih bahagia. Pasti sekarang sudah punya anak. Nggak man
ntang anak apalagi sampai mengataiku mandul, aku tak bisa unt
kata yang membuatku sangat sakit hati. Meski aku tidak berhadapan langsung dengannya,
nya cuma ngabisin uang suaminya saja," ucap ibu
ntarkan padaku. Di rumah ini hanya ada Mas Miko yang sangat mengertiku, tapi siang
ayah mertuaku yang baru
dulu dia mau dijodohkan sama si Salma, pasti sekarang kit
orang kaya, jadi lebih selevel sama keluarga kita. Lha yang ini, udah lulusan SMA da
alah ikut menghinaku. Betapa sangat hancur ha
dan itu nanti sampai sore baru keluar setelah Miko pulang bekerja, bener-bener
anya di dalam kamar sampai sore, aku tak terima. Aku segera me
a yang tak jauh dari kamarku. Mereka melihatku yan
kita," celetuk ibu mert
pagi saya sudah menyelesaikan pekerjaan rumah, mulai dari memasak, mengepel lantai, mencuci baju bahkan
ak melihatku yang sudah mulai
mertuaku sambil berdiri dengan mata me
yang sebenarnya," balasku yang tetap ber
dur seenaknya. Apa yang kamu lakukan itu sebagai bayaran karena kamu bisa t
ai saya selayaknya menantu Ibu," ucapku yang masih terus mengun
Semua anggota keluarga kami sarjana, sedangkan kamu hanya lulusan SMA, benar-benar mal
n Bu, meskipun kecil tapi saya dan Mas Miko bisa hidup tenang
but Miko dari kami, jangan harap. Bahkan aku akan berusaha untuk membuat
menginginkan kehancuran rum
kepada anak Ibu sendiri. Berdoalah yang baik untuk kebahagiaan anak Ibu,"
a dia masih bersama kamu," balas ibu mert
us meladeninya, maka urusannya akan bertambah panjang. Ayah mertua yang melihat perde
pur untuk membuatkan kopi
arus membuatkan kopi hitam untuk ayah mertuaku. Meski ia j
pan saat meletakkan secangkir kopi
kebalik itu. Jangankan mengucapkan terimakasih, membalasnya saja tidak. Perlak
n minum apa?" tan
ibu mertuaku yang membuat aku sangat syok. Bagaimana bisa
ang karena Lala anak Mbak Dina sedang berada di rumah orangtua Mas Dani yaitu
ku yang sangat terguncang ini. Ragaku memang terlihat baik-
pekerjaan rumah rasanya badan ini sangat lelah dan ingin sejenak untuk mere
knya sendiri," ucap ibu mertuaku di luar sana yang se
mertuaku berkata jahat dan menyindirku seperti itu. Sejak aku menikah ti
da tiap kali ibu mertua
ti hidupnya akan lebih bahagia. Pasti sekarang sudah punya anak. Nggak man
ntang anak apalagi sampai mengataiku mandul, aku tak bisa unt
kata yang membuatku sangat sakit hati. Meski aku tidak berhadapan langsung dengannya,
nya cuma ngabisin uang suaminya saja," ucap ibu
ntarkan padaku. Di rumah ini hanya ada Mas Miko yang sangat mengertiku, tapi siang
ayah mertuaku yang baru
dulu dia mau dijodohkan sama si Salma, pasti sekarang kit
orang kaya, jadi lebih selevel sama keluarga kita. Lha yang ini, udah lulusan SMA da
alah ikut menghinaku. Betapa sangat hancur ha
dan itu nanti sampai sore baru keluar setelah Miko pulang bekerja, bener-bener
anya di dalam kamar sampai sore, aku tak terima. Aku segera me
a yang tak jauh dari kamarku. Mereka melihatku yan
kita," celetuk ibu mert
pagi saya sudah menyelesaikan pekerjaan rumah, mulai dari memasak, mengepel lantai, mencuci baju bahkan
ak melihatku yang sudah mulai
mertuaku sambil berdiri dengan mata me
yang sebenarnya," balasku yang tetap ber
dur seenaknya. Apa yang kamu lakukan itu sebagai bayaran karena kamu bisa t
ai saya selayaknya menantu Ibu," ucapku yang masih terus mengun
Semua anggota keluarga kami sarjana, sedangkan kamu hanya lulusan SMA, benar-benar mal
n Bu, meskipun kecil tapi saya dan Mas Miko bisa hidup tenang
but Miko dari kami, jangan harap. Bahkan aku akan berusaha untuk membuat
menginginkan kehancuran rum
kepada anak Ibu sendiri. Berdoalah yang baik untuk kebahagiaan anak Ibu,"
a dia masih bersama kamu," balas ibu mert
us meladeninya, maka urusannya akan bertambah panjang. Ayah mertua yang melihat perde
pur untuk membuatkan kopi
arus membuatkan kopi hitam untuk ayah mertuaku. Meski ia j
pan saat meletakkan secangkir kopi
kebalik itu. Jangankan mengucapkan terimakasih, membalasnya saja tidak. Perlak
n minum apa?" tan
ibu mertuaku yang membuat aku sangat syok. Bagaimana bisa
ang karena Lala anak Mbak Dina sedang berada di rumah orangtua Mas Dani yaitu
ku yang sangat terguncang ini. Ragaku memang terlihat baik-