Cinta Sang Majikan
hatinya berbunga-bunga. Sejak membuka mata, dia bahkan terus bersiul dan bernyanyi r
u terlihat begitu bahagia, Amber?" tanya
dan menatap ke arah Mega berada. Namun, dia tidak mengeluarkan sepatah kat
a Mega, masih menatap
h Mega sama sekali. Sayangnya, Mega yang mendapat jawaban masih merasa penasaran. Dengan tenang, dia melangkah
Mega yang melihat Lily, salah satu asisten rumah tangga masuk langsung me
Tuan Gavin," ucap Lily dengan ra
ntikan aktivitasnya dan menyahut, "Iya." Setelahnya
etapi memperhatikan Amber yang terlihat cukup
fokus dengan tangga di depannya. Dia hanya mendongak, menatap ke arah kamar Gavin yang masih t
melakukannya berulang kali, berusaha menenangkan hatinya yang tidak karuan sama sekali. Hingga dia yang sudah merasa
"Ma
sudah berada di depan cermin besar. Pria itu sedang berdiri dengan kemeja putih dan dasi menggantung di leher, membuat Gavin
a mau diam di
vin berada. Kali ini, dia menundukkan kepala, tidak berani menatap Gavin secara langsung. Dia hanya melirik dan memastikan
ya bantu, Tuan?" tan
akaikan dasiku, Am
terbuka. Dia masih menatap ke arah Gavin lekat, takut jika pendengarannya yang salah. Jujur, Amber benar-be
k mau melakukannya?"
Gavin berad. Sebenarnya dia takut kalau dia salah dan akan mendapat amarah, tetapi saat dia sudah dekat dan menghentikan la
ewalahan. Beruntung, Gavin yang mengetahui hal itu menundukkan tubuh. Tepat saat itu, manik mata
an semua hal. Hingga tiba-tiba, Gavin yang sejak tadi memperhatikan mengulurkan t
u akan menerima masalah, Amber," ucap Gavin dengan te
r Gavin. Sedangkan Eveline yang baru sampai pun segera menuju ke arah tangga. Dia menatap ke arah kamar
tangan dan siap mengetuk, tetapi belum sempat dia melakukannya, terdengar percakapan dari dalam
i kamu cant
an amarah. Dia mulai melayangkan tangan dan siap mengetuk kasar pintu itu, tetapi belum juga melakukannya, Eveline berhenti. Eveli
ia mengurungkan niatnya untuk masuk ke dalam. Kali ini, Eveline lebih ber
beradaan Kala untuk membantunya. Dia membutuhkan bantuan wanita itu. Pasalnya, dia yakin jika
a menatap ke arah Lily yang berdiri membelakanginya. Dengan cepat, dia melangkah ke arah wanita it
ah ini dan sudah begitu dekat dengan Tuan Gavin. D
ya, membuat Eveline mengulas senyum sinis. Dia kembali melangkahkan kaki, mendekat ke arah Lily d
veline, ma
ukan? Kalau begitu, bagaim