Cinta Sang Majikan
bawa siap
wanita itu. Hal yang sama juga ditunjukkan Eveline. Wanita itu pun tidak menatap bersahabat ke arah Amber, membuat A
ya Amber, Nyonya. Dia saudara saya dari kampung dan saya membawanya ke s
cepat. Dia bahkan tidak memikirkan
di memperhatikan pun mulai angkat bicara,
il Kala dengan su
dak beralih. Sejak gadis itu datang, Gavin benar-benar dibuat tidak ingin berpaling.
h lima tahun, Tuan," jawab Mega,
dan semakin mengamati Amber. Dia meli
Dia terus saja meremas roknya pelan dan semakin menundukkan kepala
ukan?" tanya Gavin kembali, tetap
lan. "Saya bisa memasak, bersih-bersih. Apa pun yang
menaikkan sebelah alis
wab Amber tanp
asar dan mengalihkan pandangan. "Kalau begitu, kamu berikan dia kamar, M
n. Bibirnya bahkan langsung mengulas senyum lebar dan membungkuk
ar pun ikut bahagia. Dia meraih tangan Amb
. Namun, hal berbeda ditunjukkan Kala dan Eveline. Kala yang sudah
knya. Kenapa kamu malah mene
u rasa tidak ada salahnya kita membiarkan dia bekerja, Ma. Lagi pula
pasti tidak akan benar dalam mengerjakan tugas. Bagaimana kal...."
ni berubah menjadi datar dan menatap dingin. Kala yang melihat hal it
tahu apa yang harus aku lakukan dan apa yang tidak harus aku lakukan," ucap Gavin dengan tegas. Dia pun
buang napas perlahan. Sedangkan Eveline yang sejak tadi memperhati
*
anya ruang kosong yang diisi dengan ranjang dan sebuah lemari kecil di sudut ruangan. Tida
ku harap kamu suka dengan tempat ini,"
amar itu lekat. Hingga dia yang sudah puas pun kembali menatap ke arah Mega berada dan melangk
kasih," u
Aku tenang kalau kamu suka dengan tempat ini, Amber. Aku harap, kamu juga bisa melakukan
pria yang tadi?" ta
uarga itu. Kebiasaan, kesukaan dan bahkan semua rutinitas yang ada. Dia juga memberitahu temperamen
ti?" tanya Mega ketik
jawab Amber, memb
"Me
eseorang memanggilnya pu
mbawakan kopi ke kamarnya,"
" sahut Mega cepat, membuat
a buatkan?" tanya Ambe
baru saja datang dan dia takut membuat masalah. Namun, melihat Amber yang
n apa pun dan jangan buat Tuan Gavin marah.
ngannya. Dia mulai melangkahkan kaki, keluar kamar dan menuju ke arah dapur bersam
s. Bahkan, Kala yang sejak tadi mengajak berbicara pun diabaikan. Hingga Kal
kamu diam?" tanya Ka
kasar. "Aku hanya sedang berpikir, kenapa Gavin begitu membela Amber, Tante. Padah
menyukai wanita itu?" tanya E