Cinta Sang Majikan
as malam. Sayangnya, Amber masih belum tertidur. Dia masih duduk di depan jendela kamar, mendongakkan kepala dan menatap langit dengan ruangan
kali ini karena masih ada orang baik yang mau menolongnya. Dia tidak mengenal Mega, tetapi wanita itu begitu percaya dengannya. Enta
k suka dari Eveline dan Kala saja. Amber yang sejak tadi diam dan melamun pun mulai merasa lapar. Cacing di perutnya juga mulai keroncong
a semua penghuni rumah pasti sudah tidur karena hari sudah larut malam. Sayangnya, apa yang dai tebak sal
n mengurungkan niat, kalau saja Gavin tidak melihatnya. Namun, berhubung pria itu
ber?" tanya Gavin ketika su
r lirih. Bahkan suaranya lebih menyerup
tanya Gavin kembali. Kali ini
eremas rok yang dia gunakan, berusaha menghi
menuju ke arah lemari pendingin dan mengambil sebotol air. Setelahnya dia berbalik, sekilas m
batin Gavin
kit demi sedikit melirik ke arah punggung Gavin. Dia memperhatikan pria itu yang semakin menjau
benar lega karena sang majikan meninggalkan dirinya. Sejak tadi, dia takut kalau dia akan membuat Ga
berhenti. Sejenak, dia hanya diam dan tidak melakukan apa pun. Dia seperti sedang memikirk
*
Dengan cepat, dia memindahkan isi di dalam teflon dan memasukkan ke dalam mangkuk. Raut wajahnya benar
makanan seperti kali ini. Jika dia lapar, dia akan menahannya sampai pagi karena takut pamanny
ulai meniup makanan di depannya dan memasukkan ke dalam mulut. Rasa sempurna dengan perpaduan yang pas. Amber yan
Amber berada, tetapi langkahnya tidak menimbulkan suara sama sekali. Dia tetap membuat ruangan itu
t Amber dengan
Amber," ucap Gav
ukannya, tetapi melihat Gavin yang terus menatapnya lekat, Amber memili
aja makannya, Amber,
dak akan bisa menelan makanan dengan benar karena adanya Gavin di dekatnya. Pasalnya, pria itu a
iri menatap ke arah Gavin dan bertanya, "Tuan, ken
g tidak ada kerjaan. Jadi, aku kesini karen
an yang lain?" tanya Amber kembali. Berada di satu ruang
di jam seperti ini, Amber
r dengan senyum canggung. Rasanya malu k
canggung dan tidak nyaman, dia juga tidak berani membuka percakapan lebih dulu. Dia takut kalau nantinya Gavin akan marah karena dirinya yang b
Kalau makan lebih rapi sediki
ar hanya karena perlakuan kecil dari majikannya. Selain itu, detak jantungnya juga langsung berhenti
a langsung mengepalkan tangan dengan rahang mengeras. Tatapa