icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Bab 3
Kekejaman Ayahnya
Jumlah Kata:1215    |    Dirilis Pada:14/02/2023

Meskipun Natalia sudah mengetahui apa yang akan Gading katakan, dia tetap ingin menanyakannya secara langsung.

Dia tidak percaya bahwa ayah kandungnya sendiri akan menyakitinya seperti ini.

Mendengar pertanyaan Natalia yang tajam, Gading memalingkan wajahnya karena merasa bersalah.

Selama bertahun-tahun, dia telah merasa terintimidasi oleh putri sulungnya.

Ketika dia menatap matanya yang jernih, dia teringat pada ibu Natalia dan itu membuatnya merasa sangat tidak nyaman.

"Beraninya kamu berbicara padaku seperti ini?! Apakah aku semacam narapidana yang perlu diinterogasi? Aku adalah ayahmu!"

Natalia mendengus. "Ayah, Ayah masih tahu bahwa Ayah adalah ayah kandungku, tapi Ayah membiarkan istri Ayah menyakitiku. Ayah membiarkan Fara menikahkanku dengan Keluarga Bagaskara tanpa persetujuanku!"

Natalia tahu bahwa tanpa persetujuan Gading, Fara tidak akan punya nyali untuk melakukan hal sekejam itu.

Bagaimanapun, masalah ini sudah terjadi. Jadi, Fara berhenti berpura-pura tidak tahu dan membentaknya, "Keluarga Bagaskara ingin salah satu putriku menikah dengan keluarga mereka, tapi mereka tidak memilih secara spesifik. Selain itu, Keluarga Bagaskara adalah keluarga yang sangat kuat dan berpengaruh di Belora. Kamu seharusnya berterima kasih pada kami karena telah mengatur pernikahan yang begitu sempurna untukmu!"

"Kalau begitu, kenapa kamu tidak membiarkan Alisa saja yang menikah dengan Keluarga Bagaskara?" Nada suara Natalia berubah menjadi dingin.

Dia telah mengunjungi Keluarga Oktario sebelum dia pulang. Mereka memberitahunya bahwa Romli dan Alisa tidak ada di rumah.

Saat itu, Natalia merasa seakan-akan seluruh dunianya telah runtuh.

Romli telah meninggalkannya.

'Dia sudah tahu bahwa dia telah ditipu dan istrinya telah diganti dengan wanita lain. Kenapa dia tidak datang mencariku?'

"Cukup!" bentak Gading. "Kondisi kesehatan Alisa sangat buruk. Jika dia menikah dengan Keluarga Bagaskara, dia hanya akan menderita. Kamu adalah kakaknya. Memangnya kenapa jika kamu yang menggantikannya dan menikah dengan Keluarga Bagaskara?"

Mendengar itu, Natalia memelototi Gading, hatinya tersayat dengan kepahitan. Selama bertahun-tahun, dia menyadari bahwa Gading pilih kasih. Namun kali ini, ayahnya itu sudah bertindak terlalu jauh.

"Ibu telah meninggal bertahun-tahun yang lalu. Sepertinya Ayah sudah lupa bahwa aku masih putri Ayah. Ayah tidak mendukung studiku dan menutup mata terhadap bagaimana Fara memperlakukanku."

Gading memarahinya dengan nada mencela, "Fara juga ibumu. Beraninya kamu tidak menghormatinya seperti itu?!"

"Ibuku sudah lama meninggal."

Mata Natalia tampak suram dan dipenuhi rasa sakit. Sejak Fara dan putrinya pindah ke rumah ini, Natalia tidak pernah diizinkan untuk duduk di meja yang sama dan berbagi makanan dengan mereka. Setiap hari, dia makan makanan sisa.

Setelah lulus SMA, dia harus bekerja sambil kuliah, membayar uang kuliahnya dengan bekerja paruh waktu.

Keluarganya kaya, tetapi dia menjalani kehidupan yang lebih buruk daripada seekor anjing.

Alisa dikenal sebagai gadis manja dari Keluarga Revaldi. Dia hanya mau mengenakan pakaian bermerek, pergi ke klub kelas atas dan berpesta, sedangkan Natalia harus mengenakan pakaian murah dan pergi bekerja menggunakan kendaraan umum.

Di seluruh Belora, tidak ada seorang pun yang tahu bahwa Alisa memiliki kakak tiri.

Natalia berpikir bahwa dia setidaknya bisa menikah dengan seseorang yang dia cintai dan meninggalkan Keluarga Revaldi untuk selama-lamanya, tetapi dia tidak pernah menyangka bahwa ibu tiri dan adik tirinya akan menjebaknya.

Fara berpura-pura mencoba untuk meluruskan segalanya, tetapi kata-katanya hanya menambah bensin ke dalam api yang sudah membara. "Gading, jangan meributkan hal itu dengan Natalia. Dia benar. Aku bukan ibu kandungnya dan aku tahu bagaimana perasaannya terhadapku. Tidak apa-apa. Aku tidak ingin kamu dan Natalia bertengkar karena aku."

"Lihat, dia masih membelamu, dasar tidak tahu terima kasih!" Gading merasa semakin kecewa pada Natalia. "Keluarga Bagaskara baru saja datang untuk membatalkan pernikahan, jadi kamu tidak perlu menikah dengan Jasper lagi. Masalah ini sudah selesai. Sebaiknya kamu kembali ke kamarmu dan berganti pakaian. Berhenti mempermalukan dirimu sendiri di sini. Ada hal-hal yang lebih mendesak untuk ditangani di perusahaan, jadi aku harus pergi sekarang."

Setelah mengatakan itu, Gading pergi tanpa menoleh ke belakang lagi.

Natalia tersenyum pahit. Lebih dari sepuluh tahun telah berlalu, tetapi Gading tidak pernah peduli padanya sedikit pun. Untuk apa dia masih mengatakan semua itu padanya?

Begitu Gading pergi, Fara melepaskan topeng ibu tiri yang baik hati yang dia kenakan barusan dan langsung memelototi Natalia. "Dasar sial, beraninya kamu melarikan diri dari pernikahan? Dari mana saja kamu? Apakah kamu puas dengan hadiahku?"

Natalia menoleh untuk menatapnya dengan dingin. "Fara, kamu sangat menjijikkan. Apakah kamu tidak takut pada karma?"

Mendengar itu, Fara tersenyum puas. "Putriku sudah menduduki posisi Nyonya dari Keluarga Oktario. Kamu pikir kamu siapa? Kamu tidak pantas bersaing dengan Alisa. Selain itu, aku ingin tahu apakah Romli tahu bahwa kamu telah melahirkan seorang bayi beberapa tahun yang lalu. Apakah kamu pikir kamu bisa menyembunyikannya dari Keluarga Oktario selamanya?"

Ekspresi Natalia menjadi suram dalam sekejap. Rahasia terdalamnya telah terungkap dan Fara menggoyang-goyangkannya di depannya dengan angkuh.

"Sekali lagi, kamu dan Alisa-lah yang menjebakku pada saat itu."

Benar, Natalia memang telah melahirkan seorang bayi lima tahun yang lalu. Namun, anak itu meninggal setelah lahir dan dia masih tidak tahu siapa ayah dari anak itu.

Dia tidak memiliki keberanian untuk memberi tahu Romli tentang hal itu. Itu adalah mimpi buruk yang ingin dia lupakan.

Fara menyeringai, "Lalu? Bahkan jika kamu memberi tahu ayahmu, dia tidak akan memercayaimu. Natalia, semua yang ada di Keluarga Revaldi adalah milik putriku, bukan kamu. Omong-omong, ada satu hal lagi. Anak yang kamu lahirkan tidak mati. Dia tumbuh menjadi anak laki-laki yang sangat tampan."

"Apa? Di mana anakku?" Natalia tercengang. Saat memikirkan bayi yang telah dikandungnya selama sembilan bulan, hatinya terasa sakit.

"Kamu ingin tahu, bukan?" Fara menyeringai kejam. "Berlutut dan memohonlah padaku. Setelah itu aku akan memberitahumu."

"Fara!" Natalia berkata melalui gigi terkatup, "Suatu hari, kamu akan membayar semua hal yang telah kamu lakukan."

….

Di Bar Bulan, Natalia meminum segelas demi segelas anggur dengan perut kosong. Dia tidak tahu berapa banyak anggur yang telah dia minum, kepalanya mulai terasa pusing.

Memikirkan bagaimana kebahagiaannya telah dicuri oleh Fara serta Alisa dan bagaimana Romli telah meninggalkannya, dia merasa putus asa.

"Natalia, cukup." Brenda Lorensia mengambil segelas anggur yang sudah setengah kosong dari tangan Natalia. Melihat kesedihan di wajah Natalia, dia merasa kasihan pada temannya. "Hanya ibu tiri dan adik tirimu yang bisa melakukan hal mengerikan seperti itu. Yah, setidaknya kamu bisa melarikan diri dari Keluarga Bagaskara."

Jasper Bagaskara adalah seorang pria misterius dan hanya ada sangat sedikit orang yang pernah melihat wajahnya. Ada segala macam rumor tentangnya yang menyebar di seluruh kota.

"Brenda, aku merasa sangat sedih. Ayahku mengabaikanku dan membiarkan Fara dan Alisa menginjak-injakku."

Bagaimana mungkin Natalia tidak merasa sedih? Ditinggalkan dan disakiti oleh keluarga sendiri adalah hal yang menyedihkan.

Lebih parahnya lagi, dia belum bisa menghubungi Romli.

"Romli juga meninggalkanku, Brenda. Aku tidak punya siapa-siapa." Kesedihan itu terlalu berat untuk ditanggung. Air mata mengalir di pipi Natalia.

"Jangan katakan itu, Natalia. Kamu masih punya aku. Ayolah. Jangan menangis." Brenda mengusap punggung Natalia dengan lembut untuk menghiburnya. "Itu hanya seorang Romli. Masih ada banyak pria di dunia. Aku bisa mencarikanmu pria yang lebih baik. Aku kenal banyak pria berkualitas yang kaya, tampan dan lajang …."

Pria yang berkualitas ….

Secara mendadak, wajah pria tadi malam muncul di benak Natalia. Kenangan semalam membanjiri otaknya dan membuat pipinya memerah.

Hanya saja, kenapa dia tiba-tiba memikirkan pria itu?

"Aku akan mencarikanmu seseorang sekarang. Aku hanya perlu menghubungi seseorang. Tunggu aku di sini." Kemudian, Brenda bergegas keluar untuk menghubungi seseorang.

Setelah meminum terlalu banyak anggur, Natalia berbaring telungkup di atas meja, perlahan meraih botol anggur. Tiba-tiba, dia melihat sosok yang dikenalnya muncul dari kejauhan.

Itu adalah Romli.

Dia langsung tersadar dan tersandung ketika dia berlari untuk menyusulnya.

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka
1 Bab 1 Rencana Ibu Tirinya2 Bab 2 Pengantin Wanita yang Melarikan Diri3 Bab 3 Kekejaman Ayahnya4 Bab 4 Tidak Akan Rugi5 Bab 5 Menjadi Pacarku6 Bab 6 Mengejar Istriku7 Bab 7 Wajahnya Seperti Ditampar8 Bab 8 Dimasukkan dalam Daftar Hitam9 Bab 9 Tidak Menonjolkan Diri10 Bab 10 Tanda Cinta11 Bab 11 Hati Malaikat12 Bab 12 Memberi Alisa Pelajaran13 Bab 13 Rencana yang Digagalkan14 Bab 14 Penculikan Natalia15 Bab 15 Lompat16 Bab 16 Mencium dengan Permen17 Bab 17 Rahasianya18 Bab 18 Serangan Balik19 Bab 19 Lubang Kecil Seukuran Mata20 Bab 20 Berselingkuh21 Bab 21 Pengecut22 Bab 22 Tinggal Bersama23 Bab 23 Putuskan Hubungan24 Bab 24 Calon Menantu Perempuan25 Bab 25 Permintaan Maaf26 Bab 26 Ingatan Buruk27 Bab 27 Seorang Pria Picik28 Bab 28 Pukulan Berat29 Bab 29 Mereka Menindas Natalia30 Bab 30 Dua Wanita Sekaligus31 Bab 31 Tertangkap Basah Berpura-pura32 Bab 32 Calon Nyonya Baru di Keluarga Bagaskara33 Bab 33 Semuanya Terjadi dalam Semalam34 Bab 34 Menjauhlah Dariku35 Bab 35 Semakin Tua, Semakin Licik36 Bab 36 Memanfaatkan Jasper37 Bab 37 Rencana Jahat Alisa38 Bab 38 Putri Katrina39 Bab 39 Anak yang Berbakat40 Bab 40 Mempermainkan Alisa41 Bab 41 Tamu Tak Diundang42 Bab 42 Pesta Dimulai43 Bab 43 Gangguan Selama Pesta44 Bab 44 Ibu Tiri yang Kejam45 Bab 45 Anak Terlantar46 Bab 46 Serangan Baliknya47 Bab 47 Kakakku48 Bab 48 Apa Anak Itu Benar-Benar Sudah Mati 49 Bab 49 Jasper Mulai Curiga50 Bab 50 Hasil Seleksi51 Bab 51 Putus52 Bab 52 Pria yang Keras Kepala53 Bab 53 Pelajaran Sammy54 Bab 54 Anak Itu Adalah Lukas55 Bab 55 Mengadopsi Lukas56 Bab 56 Apa Jasper Berpura-pura 57 Bab 57 Pertanyaan Jasper58 Bab 58 Saingan Cinta59 Bab 59 Dia Kekanak-kanakan60 Bab 60 Orang-Orang Itu Terlihat Seperti Pembunuh61 Bab 61 Berhenti di Sana62 Bab 62 Pria Lima Tahun Lalu63 Bab 63 Hasrat64 Bab 64 Rem Blong65 Bab 65 Kamu Tidak Boleh Mati66 Bab 66 Identitas Aslinya67 Bab 67 Lukas Memberi Romli Sebuah Pelajaran68 Bab 68 Komentar Sammy69 Bab 69 Jasper Bangun70 Bab 70 Babak 70 Bocah Kurang Ajar71 Bab 71 Dalang di Balik Kecelakaan Mobil72 Bab 72 Kompetisi73 Bab 73 Terlalu Percaya Diri74 Bab 74 Alisa Membuat Masalah Lagi75 Bab 75 Jebakan76 Bab 76 Merekam Pengakuan Brata77 Bab 77 Mengikuti Permainan Mereka78 Bab 78 Tetes Darah Terakhir79 Bab 79 Menyesal80 Bab 80 Pengakuan81 Bab 81 Rahasia Terungkap82 Bab 82 Alisa yang Tidak Mau Menerima Kenyataan83 Bab 83 Peringatan Terakhir84 Bab 84 Dia Tidak Mati85 Bab 85 Menyerahkan Grup Revaldi86 Bab 86 Memanjat Tembok87 Bab 87 Jasper Berhenti Berpura-pura88 Bab 88 Mirip dengan Marina89 Bab 89 Cemburu90 Bab 90 Menggoda Natalia di Depan Istrinya91 Bab 91 Dokter yang Membantu Natalia Melahirkan92 Bab 92 Anak Kembar93 Bab 93 Pengakuan Natalia94 Bab 94 Rapat95 Bab 95 Ayo Kita Berolahraga96 Bab 96 Selama Sisa Hidup Kita97 Bab 97 Berbicara Buruk tentang Prianya98 Bab 98 Gelang Palsu99 Bab 99 Kesempatan untuk Membuktikan Dirinya100 Bab 100 Hanyalah Seorang Anak