Jantung Jasper berdegup kencang ketika mendengar apa yang dikatakan Natalia. Meskipun dia sangat sadar bahwa wanita ini hanya memanfaatkannya, itu tetap tidak memengaruhi suasana hatinya yang baik.

"Natalia ...." Romli sangat marah. "Sejak kapan kamu menjadi seperti ini? Di mana kamu menemukan pria yang begitu cantik?"

Jelas, dia tidak bermaksud mengatakan itu sebagai pujian.

Natalia memutar bola matanya ke atas pada kata-kata Romli yang menyiratkan bahwa Jasper adalah seorang gigolo.

Alisa mencuri pandang ke arah Romli dan merasa sangat senang dengan reaksinya. Dia juga merasa senang bahwa Natalia menemukan pria yang hidup dari uang wanita.

Namun dari ekspresinya, Alisa berpura-pura mengkhawatirkan kakaknya. "Kak, jangan tertipu olehnya. Maksudku, lihat saja mobilnya. Mungkin nilainya paling banyak hanya dua ratus juta rupiah. Bagaimana dia bisa membuatmu bahagia?"

"Hmph." Natalia mendengus dingin. "Aku akan bahagia dengannya bahkan jika kami hanya punya sepeda."

Natalia tahu orang seperti apa Alisa.

Alisa pasti sangat senang karena Natalia punya pacar yang miskin, sedangkan dia adalah Nyonya baru dari Keluarga Oktario. Alisa merasa berhak menginjak-injaknya dengan angkuh.

"Natalia, putuskan hubunganmu dengan pria ini sekarang juga!" bentak Romli. "Bahkan jika kamu hanya ingin membuatku kesal, kamu seharusnya menemukan seseorang yang lebih baik. Dia hanyalah orang miskin. Apa kamu pikir aku akan memercayai sandiwara kecilmu?"

"Percaya atau tidak, aku mencintainya. Aku tidak peduli apakah dia kaya atau miskin. Selama kami bersama, aku akan bahagia. Tolong tunjukkan rasa hormat pada pacarku."

Kerasnya nada suara Romli membuat Natalia marah. Selain itu, dia tidak akan membiarkan kedua orang ini menghina Jasper.