KETUA OSIS
l akibat kecelakaan yang terjadi tiga tahun silam. Masih terekam jelas di kepala Eva hingga saat ini
bako berbagai tempat sekitar kawasan rumah. Beruntung lokasi rumah mereka dekat dengan pasar hingga memudahkan untuk membeli bahan-bahan juga meniagakannya. Hendak memper
an. Terdapat keranjang mungil di bagian depan serta bonc
. Setidaknya Eva tak berjalan kaki ke sekolah ke
rseragam SMA TB i
berjuang seorang diri bukanlah hal yang mudah dilalui. Butuh banyak perjuangan, pengorbanan, dan kesabaran. Cukup dapat memandang put
anaknya ketika ia mengenakan serag
OSIS di Taruna Bangsa. Pencapaian yang Vina banggakan karena
atuh tak jauh
Radit rajanya murid nakal, ketua sebuah komunitas terkenal. Entah kenapa takdir begitu lucu mempersatukan mereka dalam ikatan cinta suci pernik
sekolah aja?" Vina memecah ke
Ma. Udah tel
si dengan nasi goreng juga beberapa potong kue manis.
tin karena terlalu ramai dan berisik. Bertolak belakang sekali dengan mereka yang suka ketenangan. Biasanya ketika jam istirahat kelas akan sepi menyisakan Eva b
Aku berangka
ak berjasa dalam hidupnya tersebut kemudian k
va melambai pada mamahnya yang berdir
iki Eva dalam hidupnya, pun Eva yang hanya memiliki s
*
enggok dengan baju sekolah yang telah mereka desain sedemikian rupa hingga sangat pas
i dari kelas 10 tersebut yang masih berseliweran
kasar ujung baju salah satunya untuk menurunkannya ke ba
mau sekolah ap
r
ung begitu saja ke arah belakang. Hampir oleng jik
. Negur tuh baik-baik, g
alangan kelas 10 tersebut menyentak dengan penuh arogan. Men
IS mereka tampak syok dengan raut khawatir membuat dua siswi tadi tersenyum miring.
ut emosi. Malas meladeni debat para bocil yang sok iye, lebih baik langsung hukum saja. Kita lihat siapa yang lebih berkuasa di se
n sedikit pun sampah di lapangan ini. Ia mema
kolah. Pake baju puser keliatan gini lo pikir sopan hah?" Ke-dua tangan Eva turun ke arah pusa
kh
dan Nila sampai berjongkok dan menun
10 kali. Sesuai jumlah halaman dan bab yang kalian langgar,
putaran. S-e-k-a-r-a-n-g!"
. Tak ingin melihat drama
a berteriak. Ia berdiri dan mendorong
eperti ini. Jika ia tak berjalan mundur menjauhi serang
ra berteriak padanya mengakibatkan suara Eva yang memi
nya langsung berteriak sangat kencang hingga suaranya menggema di lapangan indoor yang maha luas ini.
ng masih tercetak jelas di wajah mereka. Percayalah, Eva benar-benar kalah telak. Dua lawa
kaget. Napasnya masih memburu bahkan keti
p-siap nama kalian berdua gue masukin daftar hitam!" tegas Eva seraya menunjuk kasar wajah mereka berdu
*
elesai dari mengawasi adik kelas tadi selama masa hukuman mereka. Kini
Erik selaku guru di bidang tersebut. Beliau adalah guru baru, meng
na senyap ketika beliau mengajar dan suara decitan yang ditimbulkan oleh pintu
ke asal suara. Ia dapati siswi dengan penampilan rapih, kulit bersih wala
. Beliau mengutarakan pertanyaan dengan
t seperti ini, karena baginya, dirinya itu memang lumayan cantik. Te
aya ke situ dulu buat negur dan ngurusnya," jawab Eva dengan sangat jelas. Walau ek
Lain kali gak ada alasan, ya. Mau OSIS atau siapa pun, kalau kalian ada mapel dengan saya,
elas berseru demikian hingga suara
. Dirinya berdiri di depan pintu sendirian, mendapat sindiran halus yang rasanya sangat m
seperti ini oleh guru. Gadis itu menarik napas perlahan seraya tersenyum tipis dengan kepala men
kataannya tadi yang belum tuntas. "Parahnya masih nenteng tas?" Laki-laki sep
tua OSIS masih keliaran pas KBM. Ma
eman sekelas kemb