Mon Amour
asakkan makan siang seperti kemarin karena
an Farrin tidak tahu apakah pria di
k harus menanggung rasa bersalah
mengapa, hari ini salah satu anak didiknya mendadak rewel dan tak mau dijemput ayahnya seperti biasa. Biasany
li murid mengajukan usul untuk menambah jam. Tentu saja hal ini bertujuan agar mereka tidak perlu lagi menyewa babysitter atau pengasuh untuk mengawasi ana
ya. Hal tersebut bisa dilakukan selama bukan merupakan pelajaran yang akan diajarkan atau hal lain yang merugikan. Tentunya de
rin saja. Entah apa alasannya, yang jelas ia tak tahu menahu akan isi hati gadis cilik itu. Ia juga berniat membawanya ke apartemen Vian, tetapi pihak sekolah hanya mengijinkannya keluar membawa siswi hanya sampai sekita
. Atau aku yang akan membeli makanan dan membawa kesana lalu kita akan
is.Perlakuan Vian selama ini seolah membawa angin segar di hatinya. Ia seolah
an siang di sana dan akan kesana 10 menit lagi. Apakah ada menu y
e
dipesankan steak dan secangkir f
opi racikan itu cukup membuat Farrin menggelengkan kepalanya. Mungkin, lain kali
an pemikiran
gung jawab akan keinginan yang ia sebutkan dibandingkan dengan Avan. Jika itu Avan, ia perlu dua menit sekali untuk mengirimi pesan padanya agar pemuda i
embandingkan Vi
ba
inya terlalu banyak membandingkan mereka berdua. Ia saja tak ingin dibandingkan dengan kakak
halus dari pada telapak tangan miliknya. Ia mengalihkan pandangan ke arah si pemilik telapak dan
tidak bisa merasakan bagaimana rasanya punya adik. Ibunya pun sudah tak mungkin lagi memiliki anak dikarenakan r
sendiri. Hubungan asmara yang kandas dan perlakuan Avan selama ini juga membua
ng sekarang? Ini jam makan si
erasa begitu gemas akan tingkah bocah di sampingnya ini. Mungkin jika ia memiliki adik atau bahkan seorang
n? Kita tak bisa mencari café yang letaknya jauh dari are
ah mengapa hanya bisa menerima Farrin sebagai orang terdekatnya di sekolah. gadis kecil itu hanya hidup bertiga dengan ayah dan pamannya hanya bisa berdiam diri saat perkenalan dengan teman sebayanya. Ia juga awalnya menolak kehadiran Farrin karena menurutn
dengan antusias. Sekilas, mungkin orang akan meli
um
dalam genggamannya itu telah melewati banyak hal sendiri. Sebelum ini, ayahnya telah menceritakan bahwa anak itu tidak di besarkan d