icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Still Yours

Bab 6 Sebuah Keputusan

Jumlah Kata:1077    |    Dirilis Pada: 17/12/2022

liahan. Suaranya menggema di tengah suasana kampus yang begitu sepi. Padahal, hari ini seharusnya

u berhenti tepat di depan pintu. Perlahan tanganny

za membaca sekali lagi nama ruang kelas

er,

anya membelalak saat melihat pesa

liah linguistik dimajuin. Ruangan

dak mengecek ponsel sama sekali sejak pagi. Padahal mata kuliah satu ini sangat penting. Se

pus

ugas nggak tadi?] Pesan diakhiri emot sedi

ah. Sin

lum juga napasnya teratur, kini dia semakin terengah-engah karena harus ber

demen bolos, deh!" cerocos Rahma saat melihat Neza. "Batas izinku udah lewat. Li

k diajak masu

jut Rahma seraya meng

pa? Kamu ngabseni

ain kali harus izin langsung ke beliau. Nih, tugasm

ik!" Neza memeluk Rahma hingga

ak gini juga. B

satu mahasiswi teladan, perubahan sikap dan menurunnya nilai menjadi perhatian tersendiri bagi para dosen.

masalah lagi? Masih s

ika sementara waktu tidak berhubungan dengan Riyan, dirinya bisa berpikir lebih jernih akan dibawa ke mana hubungan itu. Mu

n?" Rahma langsung me

asih bingung juga. Situasi masih serba salah kalau

t! Jangan-jangan

menga

kamu tuh harus bikin keputusan yang jelas. Put

van." Neza bangkit, duduk di tepi kasur. "Dahlah, Ma. Aku nggak mau mikirin itu.

za sudah pada keputusannya juga tidak akan didengarkan. Gadis berhijab itu h

*

akan mal

dua sudah sering jalan bareng, entah makan, Jalan-jalan, atau ke perpustakaan kalau Neza butuh referensi untuk kuliahnya. Punya t

gar sampai di depan rumah Neza. Buru-buru gadis itu kel

sampai aja.

unangan. Awalnya mau memberi kejutan, tetapi dipikir-pikir lagi khawatir

tulan Ibu baru selesai masak, ki

van saling

jarang kan makan masakan terlezat di dunia,"

erama. Tampak tawa dan senyum di wajah orang tuanya. Momen yang tidak pernah dia temui selama b

at lelaki yang sudah mengisi hari-harinya selama dua tahun belak

an dan Neza dipercepat, mungkin setiap h

enikah tinggal di rumah ini. Lah, kala

a saling melirik. Tak disangka, percakapan

a yang membuat hatinya tidak nyaman

mau n

ra membereskan piring dan gelas

Nggak enak ada tamu diting

emui Devan di teras rumahnya. D

i, ya," ucap gadis itu sambil m

karena mungkin itu adalah keinginan dari hati kedua orang tu

dingin. Kebetulan malam sedang cerah, bintang tampak berkilau tanpa halangan para awan. Hingga tanpa disadari waktu s

a aku yang nraktir, tapi

g kan makan enak grati

kut tertawa

ru saja melangkah ke arah

katakan waktu makan malam tadi t

membulat

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka