Still Yours
liahan. Suaranya menggema di tengah suasana kampus yang begitu sepi. Padahal, hari ini seharusnya
u berhenti tepat di depan pintu. Perlahan tanganny
za membaca sekali lagi nama ruang kelas
er,
anya membelalak saat melihat pesa
liah linguistik dimajuin. Ruangan
dak mengecek ponsel sama sekali sejak pagi. Padahal mata kuliah satu ini sangat penting. Se
pus
ugas nggak tadi?] Pesan diakhiri emot sedi
ah. Sin
lum juga napasnya teratur, kini dia semakin terengah-engah karena harus ber
demen bolos, deh!" cerocos Rahma saat melihat Neza. "Batas izinku udah lewat. Li
k diajak masu
jut Rahma seraya meng
pa? Kamu ngabseni
ain kali harus izin langsung ke beliau. Nih, tugasm
ik!" Neza memeluk Rahma hingga
ak gini juga. B
satu mahasiswi teladan, perubahan sikap dan menurunnya nilai menjadi perhatian tersendiri bagi para dosen.
masalah lagi? Masih s
ika sementara waktu tidak berhubungan dengan Riyan, dirinya bisa berpikir lebih jernih akan dibawa ke mana hubungan itu. Mu
n?" Rahma langsung me
asih bingung juga. Situasi masih serba salah kalau
t! Jangan-jangan
menga
kamu tuh harus bikin keputusan yang jelas. Put
van." Neza bangkit, duduk di tepi kasur. "Dahlah, Ma. Aku nggak mau mikirin itu.
za sudah pada keputusannya juga tidak akan didengarkan. Gadis berhijab itu h
*
akan mal
dua sudah sering jalan bareng, entah makan, Jalan-jalan, atau ke perpustakaan kalau Neza butuh referensi untuk kuliahnya. Punya t
gar sampai di depan rumah Neza. Buru-buru gadis itu kel
sampai aja.
unangan. Awalnya mau memberi kejutan, tetapi dipikir-pikir lagi khawatir
tulan Ibu baru selesai masak, ki
van saling
jarang kan makan masakan terlezat di dunia,"
erama. Tampak tawa dan senyum di wajah orang tuanya. Momen yang tidak pernah dia temui selama b
at lelaki yang sudah mengisi hari-harinya selama dua tahun belak
an dan Neza dipercepat, mungkin setiap h
enikah tinggal di rumah ini. Lah, kala
a saling melirik. Tak disangka, percakapan
a yang membuat hatinya tidak nyaman
mau n
ra membereskan piring dan gelas
Nggak enak ada tamu diting
emui Devan di teras rumahnya. D
i, ya," ucap gadis itu sambil m
karena mungkin itu adalah keinginan dari hati kedua orang tu
dingin. Kebetulan malam sedang cerah, bintang tampak berkilau tanpa halangan para awan. Hingga tanpa disadari waktu s
a aku yang nraktir, tapi
g kan makan enak grati
kut tertawa
ru saja melangkah ke arah
katakan waktu makan malam tadi t
membulat