icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Still Yours

Bab 2 Aku Suka Kamu

Jumlah Kata:1255    |    Dirilis Pada: 17/12/2022

mu, jam segin

al dengan suara itu. Siapa lagi kalau bukan Yudhi-ayahnya. Tanpa menjawab, gadis

jadi mulai berani sama Bapak. Nggak salam,

amar. Dia berbalik arah, menatap taj

ginan. "Sampai kapan, sih, Bapak sama Ibu membenci Riyan? Apa salahnya seorang musis

u nggak suka mendengarnya." Kini g

t dulu." Gadis itu masuk ke kamar

nya Neza hanya diam. Namun, kali ini rasa kesal di hatinya makin tak terbendung, hingga b

*

but panjang itu mengerjapkan mata. Tidak ada keinginan untuk bangun atau beranjak dari kasur empuk kesayangannya. Hati

Suara Nuning bersamaan

eriak Ne

kul setengah delapan, gadis itu sudah rapi dan siap berangkat. Waja

anya Nuning sambil

r," jawab

kerja. Dia bekerja sebagai asisten desain grafis. Pemilik penerbitan membebaskan jadwal masuk ses

i kursi. "Neza berangk

uga sarapan,"

, jadi mau belajar sama Rahma dulu

jar, tetapi memilih menghindar dari omelan

ke mana-mana. Di tengah perjalanan dia berhenti sejenak, lalu memutuskan untu

rang pria mengagetkan N

antungku copot gimana?" uca

Bang Joni biar nggak gampang copot," kel

kapi masuk. Devan mengiku

hari ini masu

ja, sih," ketus gadis ber

Devan atau rekan kerja lainnya pun hanya ditanggapi seperlunya. Bahkan, h

ada manyun terus kek gitu, bikin

rjanya itu tanpa menj

arti setu

ri, Devan memiliki wajah yang menawan, juga jago dalam urusan membuat desain dan ilustrasi. Sikapnya pun s

or, kita pergi boncengan aja.

sambil mengan

izin sama Bu Nuning, katany

r. "Ini namanya pemaksaa

uji Devan sambil mengusa

lalu ada debar aneh dalam dada s

m jaga. Mereka berdua berangkat berboncengan menuju Bukit Bintang di Jala

inggian. Devan beberapa kali mencoba membuka obrolan, tetapi gadis manis berambut sepinggang di sebelahnya itu sibuk sendiri menatap ke ar

Devan seraya menarik tangan Neza, lalu meletakkannya di punggun

at. Gadis itu tersenyum sendiri jadinya. Tak lama, dia kemba

mbil memutar tubuh men

ngguk. "Th

nt

dan penutup ke

i taman. Entah bagaimana bisa lelaki itu muncul, padaha

gak abis-abis. Sampai main hujan malam hari pu

lain. Dia tidak sesemangat hari-hari biasanya. Lelaki itu berusaha memancing agar Neza mau tertawa

ibuk sendiri. Kenapa, sih? Kalau ada masalah, tuh, jangan dipendam sen

lagi suntuk aja. Kan, dari tad

i bingung. Jadi bikin aku kepikiran ter

Perhatian dan penuh kelembutan. Setiap Neza sedih, dia selalu ada dan bisa mengobati kese

ng?" Tangan Devan melam

h, kamu baik ba

. Digenggamnya erat-erat

evan menghela napas panjang. "Perasaan lebih dari sekadar temen, lebih dari sekadar des

rcanda, deh. Aku lagi nggak mau bercand

Aku ... suka sama kamu, sejak pertama

ntang Riyan, kini ditambah pernyataan Devan. Matanya mulai berkaca-kaca, menahan ge

aku pulang

tertarik mundur dan jatuh di pelukan lelaki itu. Gadis itu memberontak, t

aca mata itu. Pertemuan kedua mata pun tidak terelakkan, hingga mem

ras tubuh pria atletis i

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka