I Love You, Om
uru. Rok pendek sepaha miliknya seraya menghalanginya berjalan. Baru pert
iri menarik-narik ujung rok yang semakin tertarik ke atas saat dia berjalan. Bel
n semoga saja perusahaan teman papa aku itu bisa menerimaku. Semoga sa
Tap.
jalan semakin cepat, dan terburu-
kkk
ekar di balut dengan jas hitam
epalanya tanpa berani menatap sosok lak
mbuat gadis kecil di depannya tertegun, dia menelan ludahnya kasar. Tubuhnya pe
arah, apa yang aku harus katakan padanya. Gumam Vina gugup, ia me
e
ahnya, semakin dekat dan dekat. Dia seketika reflek berjalan mundur hingga tepat
bukan tempat kamu!!" Pria itu menarik dagunya ke atas menatap sosok wanita yang begitu polos dan terlihat sangat imut menggemaskan dengan rambut berombak terurai, mata hitam yang begitu indah, denmemberikan sinyal untuk gadis kecil yang baru saja dia
pandangan mata gadis kecil i
manis, dia sang
ia itu mengalihkan pandangannya, dan melep
menabrak, tuan!!" jelas Vina, menundukkan kepalanya. "Tapi tenang
anya kamu ada keperluan apa di s
a napasnya kasar. "Saya ingin magan
tinya begitu. Karena dia bilang ne
Pria itu membalikkan badannya. "Cepat ikut
kakinya semakin cepat mengikuti langkah kaki
amu adalah anak dari teman kerjaku.
muda? Aku kira dia sudah berumur empat puluh tahunan.
enyum lembut di hadapan pria yang tadinya ia mengira jika dia jahat. Ternyata laki-kaki itu sa
h!!" pin
a menepuk-nepuk mulutnya yang keliru
inum apa?"
aya hanya ingin berbinca
engan ke dua tangan saling berpegangan, lalu ke dua
berapa?"
ahun,
hari mulai besok. Dan ke depannya kamu aka
is,
dipkan matanya tak percaya dengan pendengarannya itu. Entah kenapa ayahnya tidak p
alah dengar, o
id
u magang d
dah ke sana. Jadi kamu ha
sembari menundukkan kepalanya. "Aku mau, om. Apalagi belum pernah ke
padaku. Papa kamu akan pergi, Tapi sepertinya aku diam sa
enepukkan tangannya ke meja hitam depannya, sembari mendekatkan wajahnya, ia mengel
amu. Lagian dia..." ucap A
bertemu dengan Alex, kini rasa takut itu perlahan mulai hilang. Dia bisa ber
namaku, kalau ada apa-apa hubungi aku." lanjutnya. Seakan dia tahu apa yang akan terjadi pada dirinya nanti.
, sembari menundukkan kepalanya, mem
om. Terima ka
ya
nggung Vina yang sudah berjalan menjauh, pandangannya tertuju p
henyitkan langkahkanya, dia memegang knop pin
ba melepaskan jas hotamnya, dan memakaikan di pingg
e
s di telinganya, membuat jantungnya merasa
terlalu pendek!!
eakan dia kegirangan dalam hatinya merasakan
Vina, menyipitkan matanya, dengan s
perlu sa
om!!" ucapnya t
a Alex semakin khawa
papa di jual krmarin. Say
engan Vina berjalan mrlewati para pegawai kan
isa pulang
aga kamu!!" Alex berhenti tepat di samping mobil sport hitam, yang terlihat s
ngan perasaan malu-malu, Vina duduk deng
tidak bisa percaya dengan laki-laki itu. En