I Love You, Om
Sisil melemparkan seyuma
nya membalas
sangat muda, mungkin bisa di bilang masih seumuran deng
a-napa," jaw
at semua orang terpanah melihatnya. Dan Vina hanya beberapa detik saja suka melihat ketampanananya. Perlahan dia mulai tak
rgi!!" tanya Sisil
a bergegas duduk kembali dan mulai menyantap makananya de
saja, gimana pendapat kam
ik beberapa menit saja!!" jawab Vina
etampan dia kamu hanya tertarik bebera0a menit saja? Apa s
fitas makannya. Pikirannya terbayang tentang
n om aku, tak boleh sekalipun berpikiran lebih dari itu.. Ingat itu Vina. Gumam Vina d
ya tak membuat Vina berhenti melamun, dia
a berkali-kali membuat tenggorokan yang terasa kering itu perl
!!" panggil
p Alex seorang laki-laki dengan wajah cool
ucap Sisil merendah, d
atanya, menyuruhnya oindah ke belakang. Dan Sisil yang sadar, dia bernajak dari
kan kaku menempel pada meja. Vina tersadar dari lamunannya, mengerjapkap matanya sa
Haduh! Apa yang harus aku lakukan sekarang. Aku
nya Debora dengan anda centilnya, dia langsung
an arah saat melihat Debora duduk tepat di samping Alex,
kenapa ada di sini. Jad
ini, aku hanya ingin melihat Vina. Jadi
i sama sekali dia tidak membentaknya. Apa benar jika mereka berdua itu deka
Dia jauh umurnya denganmu.
unya istri, Debora!!" tegas Ale
pelapor adalah orang di depan aku," ucap Vina dengan nada semakin tinggi, semua orang yang masih makan di kantor itu men
r pel
a mura
ta ge
i kaki sampai ke kepalanya, membuat emosinya semakin naik saat mendengar banyak
n mengepal, dan siap melayangkan pada Vina. "Dasar!! Kamu, awas ak
kalian akan tahu akibatnua!!" ancam Debora
kkk
ar, melangkahkan kakinya penuh
"Jangan hiraukan dia, aku ingin bicara dengan kamu.
embari menahan senyumnya, dia langsung terjingkat
ucap Vina mene
ng mint
nap
melihat orang lain saat aku ajak kamu bicara
ika kamu berurusan
lu kembali menatap Debora yang sudah pergi jauh. "Memangnya kenapa?" tanyanya.
gan perempuan sepert
mu tidak mengijinkan ak
adik aku, kamu paham!!" potong Alex cepat, mengusap ujung kepala Vina lembut, membuat wanita itu terdiam, semb
perti kakak aku,
, mengangkat kepalany
aan lagi nanti, yang harus menguras piki
Alex makanlah!!" sa
ah makan
Vina perlahan mulai berani
"Iya aku punya adik,
dia di
pat kembali. Aku tunggu kamu nanti. Oya
aku harus t
ertama bekerja harus lembur. Karena ini uru
u orang yang akan pergi te
awab Vina melemaprk
nyum kamu itu bagaikan sebuah berli
emakin ke dalam, membuat gar
udnya
dulu. Kamu cepat pikirkan s
menarik ujung jas milik
i. Suara Vina menghentikan langkah kaki
uskan perusahaan
u!!" jelas Devid tanpa menoleh ke belakang sama sekali, dia tersenyu
Vina lirih, t
beranjak berdiri melangkahkan kakinya mendekati V
era berlari, hanya dalam hitungan detik dia berlari menjauh dari Sisil teman ba