/0/19910/coverorgin.jpg?v=0b94ad33c6c25cace4d10e28932213a4&imageMogr2/format/webp)
Sebut saja namaku Hasan. Usiaku saat ini 57 tahun, pekerjaanku sebagai penjaga merangkap pembantu rumah tangga pada keluarga Pak Broto, mantan pejabat sebuah instansi pemerintah. Aku sendiri mantan tentara dengan pangkat rendahan.
Aku ikut keluarga Pak Broto sudah tiga puluh tahun. Saat itu Pak Broto masih menjadi seorang pegawai rendah di sebuah instansi pemerintah. Namun karena kepandaiannya, karir beliau terus menanjak. Hingga dia memasuki pensiun dalam keadaan jabatan yang sangat mentereng.
Aku mengabdi telah cukup lama dari mereka masih biasa-biasa hingga keluarga ini berhasil menjadi keluarga yang sangat terpandang dan terhormat di masyarakat.
Pak Broto memiliki dua orang putri yang cantik-cantik dan masing-masing telah berkeluarga. Nama anak-anak Pak Broto Shinta dan Siska. Di usianya yang telah pensiun ini, Pak Broto menikmati sisa usianya dengan melakukan usaha perkebunan yang dimilikinya di sebuah daerah di Jawa Tengah.
Pak Broto menghabiskan waktunya dengan kegiatan bisnis perkebunan teh di daerah Tawangmangu di dekat Solo sana. Dengan kegiatan barunya ini Pak Broto lebih banyak menghabiskan waktunya bersama istrinya di perkebunan miliknya. Mereka memiliki sebuah kebun Teh yang cukup luas di sana. Dan di perkebunan mereka itu juga berdiri sebuah villa yang cukup megah. Aku sering diajak beliau ke sana dahulu saat beliau masih aktif di pemerintahan.
Sejak Pak Broto pensiun, jarang sekali beliau tinggal di Jakarta. Beliau hanya sesekali datang ke Jakarta ini untuk meninjau rumahnya yang aku jaga, juga melihat cucunya dari putri pertamanya Siska.
Siska tinggal dengan suaminya di daerah Kemang, sedangkan putri keduanya, Shinta menempati rumah yang aku tinggali ini bersama suaminya, Andri. Shinta belum memiliki anak, karena mereka menikah baru enam bulan yang lalu.
Neng Shinta dan suaminya Andri sama-sama bekerja di perusahaan swasta yang berlainan, jadi pasangan suami istri ini selalu berangkat pagi dan pulang malam harinya bersama sama. Karena hal demikian rumah megah yang mereka tempati praktis dipercayakan padaku selama mereka bekerja di siang hari dan berada di bawah pengawasanku selama malam hari.
Tugasku selain membersihkan rumah adalah menjaga keamanan rumah beserta isinya. Aku telah dipercaya Pak Broto untuk menjaga rumahnya ini berikut kedua putri dan menantunya itu. Jadi secara otomatis aku pun harus menjaga majikanku Shinta yang memang menetap sama denganku.
Shinta usianya baru 23 tahun. Dahulu aku sempat melihat mereka berdua lahir, jadi kedua putri mereka sudah tidak asing lagi bagiku, dan mereka pun berdua telah menganggap aku dan istriku sebagai bagian dari keluarga ini.
Dulu aku memang tinggal berdua dengan istriku di rumah ini. Namun sejak istriku ikut dengan anakku satu-satunya yang menjadi polisi dan berdinas di daerah Riau praktis hanya aku yang ikut dengan Neng Shinta. Anakku waktu sekolah dibantu oleh Pak Broto, sehingga aku sangat berhutang budi pada beliau.
Anakku kebetulan telah menikah dan tugas di Riau. Aku memang sempat diajak ke Riau, namun karena aku merasa berhutang budi dan diberi tanggung jawab dan telah diamanahi Pak Broto, ajakan itu aku lewatkan saja sebab sangat sulit mencari orang yang sebaik dan sebijaksana Pak Broto.
Selama itu pun aku tinggal di rumah Pak Broto bersama Shinta dan suaminya. Semua pekerjaan rumah selalu aku selesaikan dengan baik dan lancar. Hampir semua waktuku aku habiskan untuk merawat rumah dan mobil majikanku ini. Neng Shinta pun sering memberiku uang lebih karena aku memang nggak neko neko.
Shinta adalah potret wanita masa kini yang cukup cantik dan memiliki kulit yang putih bersih. Ia juga mempunyai rambut sebahu dan menurut pendapatku wajah Shinta tidak beda jauh dari artis-artis sinetron yang sering aku lihat di televisi.
Kalau tidak terlalu berlebihan, profil Neng Shinta agak-agak mirip dengan artis yang sering muncul di TV saat ramai-ramainya kampanye Pilpres kemarin yang mengiklankan mantan menteri yang desersi. Walaupun iklan itu bagiku kayaknya cukup kampungan dan menurut kesanku begitu bodoh, namun aku tak peduli.
Bagiku yang penting artis itu sangat seksi. Persis sekali dengan Neng Shinta, apalagi kalau Neng Shinta juga pakai kacamata hitam itu. memang wajah Neng Shinta sangat cantik dan penampilannya begitu oke! Aku maklum saja, sebab bagi mereka yang memiliki uang lebih dan kehidupan yang mapan, untuk perawatan kecantikan dan penampilan amat mudah. Beda jauh dari aku yang hanya cuma seorang pembantunya.
/0/6645/coverorgin.jpg?v=eb8a583f7f9a270566ae7feffedeedbd&imageMogr2/format/webp)
/0/6688/coverorgin.jpg?v=2b549a2a6472ff248b6848f3fc2699be&imageMogr2/format/webp)
/0/24056/coverorgin.jpg?v=48457769f8c29c9d02a2cb0194e4f94a&imageMogr2/format/webp)
/0/12827/coverorgin.jpg?v=98e8c94e6c32338a89aa8c2d007b7b10&imageMogr2/format/webp)
/0/3092/coverorgin.jpg?v=6017a83f5795db14f6aeff4606c5d9c3&imageMogr2/format/webp)
/0/8628/coverorgin.jpg?v=b7dfa4caebe47c9823940ddaf581c60e&imageMogr2/format/webp)
/0/20257/coverorgin.jpg?v=d895fe5a67d001708f299466b8794622&imageMogr2/format/webp)