Cinta yang Tersulut Kembali
Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Sang Pemuas
Ratapan Kekasih: Kembalilah padaku
Dentuman music DJ dan kepulan asap rokok mulai memenuhi ruangan ini. Alunan musiknya membuat para pengunjung mulai menggerakkan tubuh mereka.
Malam ini Arion sedang mengunjungi club malam milik sahabatnya yang juga ia pegang. Pria tampan itu mengunjungi tempat ini seperti biasanya. Ia pun ikut menikmati alunan music disco di dalam sana.
Arion suka minum. Tapi ia masih bisa mengontrolnya. Menurutnya terlalu banyak juga tidak baik untuk kesehatannya. Ia tidak ingin mati muda.
Arion duduk di depan meja bar. Ia memesan minuman beralkohol. Arion akan melihat wanita malam yang akan menari dengan pakaian seksinya.
Di sebelah Arion terlihat wanita yang baru saja datang dengan wajah yang kusut. Ia mengabaikannya. Arion akan membuat kesenangan sendiri tanpa merugikan orang lain.
Beberapa wanita yang bekerja di sana tidak berani menyapa Arion. Atau mereka akan menyesal sendiri jika berani menggodanya. Arion tidak akan sungkan menegurnya jika wanita itu kegatelan terhadap dirinya.
Wanita yang berada di samping Arion memesan minuman beralkohol. Kelihatannya wanita itu sedang frustasi. Sesekali, wanita cantik itu menjambak rambutnya sendiri.
Semakin larut membuat suasana di tempat ini semakin ramai. Alunan music semakin menjadi-jadi dan para wanita-wanita seksi mulai menampilkan keahlian mereka dalam menari. Dan beberapa pelanggan banyak yang mulai tergoda dengan kemolekan tubuh penari itu.
Arion hanya suka melihatnya, tapi tidak pernah tertarik dengan para wanita malam itu. Menurutnya, wanita itu tidak layak untuk menjadi pendamping hidupnya. Menyantuhnya saja ia tidak mau, merasa jijik karena bekas disentuh banyak orang.
“Dasaaarrr brengseekkkk!!!” umpat wanita yang ada di samping Arion, ia menoleh ke arah wanita itu.
Arion bisa mendengarnya dengan jelas. Tapi ia memilih mengabaikannya saja. Lagi pula ia tak mengenal wanita itu.
Tapi tak lama wanita itu muntah. Muntahannya terkena pakaian yang Arion kenakan.
Arion jadi murka. “Apa kau sudah gila? Apa kau tahu harga jaketku?” sahut Arion ketus.
Wanita itu tidak peduli, ia langsung memeluk Arion dengan erat.
“Aku mohon, jangan tinggalkan aku,” rancau wanita itu.
“Apa wanita ini sering datang ke sini?” tanya Arion ke salah satu bartender.
“Tidak, sepertinya dia baru pertama kali datang ke sini Pak,” jawab bartender itu.
“Menyusahkan saja,” ucap Arion yang sudah melihat wanita itu telah pingsan di dalam dekapannya.
Arion bingung mau membawanya ke mana. Jika ke hotel nanti wanita itu bisa mengamuk. Jika ke apartemennya. Ia tidak suka membawa wanita ke apartemennya. Lalu kalau dibawa pulang ke rumah orang tuanya, akan ada banyak pertanyaan yang harus ia jawab.
“Kenapa kau sok-sok’an sekali. Tidak bisa mabuk saja berlagak minum alcohol,” gerutu Arion yang tak henti-hentinya mengoceh. Kenapa malam ini ia sangat sial sekali.
Arion membawa wanita itu masuk ke dalam mobilnya. Ia merasa jijik dengan bau muntahan yang ada di jaket dan celananya. Arion membuka jaketnya lalu ia bergegas mengemudikan mobilnya. Mau tak mau Arion terpaksa membawa wanita itu ke apartemennya.
Arion membuang nafasnya dengan kasar. Ia mengemudikan mobilnya dengan sangat kencang sekali.
Sesampainya di apartemen. Arion menggendong wanita itu dengan malas. Rasanya ia ingin sekali menggendong wanita itu ala karung beras saja. Tapi nanti jika di lihat orang. Ia malah di sangka sedang membawa mayat lagi.
Arion membawanya masuk ke dalam kamarnya. Ia menidurkan wanita yang memiliki tubuh mungil itu ke atas ranjang tidurnya. Ia membuka high heels yang wanita itu kenakan lalu menyelimuti tubuh wanita itu yang sudah terasa sangat dingin.
“Kau adalah wanita kedua yang meniduri ranjang tidurku setelah Mama dan adikku. Aku akan membuat perhitungan dengan kamu besok!” ucap Arion ketus sambil menatap wajah cantik wanita itu. Wajah yang penuh dengan kesedihan.
Tiba-tiba wanita itu terbangun, ia menarik krah baju pria itu lalu menciumnya dengan lembut. Arion yang mendapatkan serangan tiba-tiba pun merasa kaget. Tangan pria itu mencoba mendorong wanita yang ada di hadapannya itu.
Sayangnya, entah dari mana Quin memiliki tenaga ekstra. Ia langsung menjatuhkan tubuh Arion ke sampingnya lalu menduduki tubuh kekar itu.
Pandangan sayu terlihat dengan jelas di wajah cantik itu. Arion merasa ada yang tidak beres. Tapi, biar bagaimana pun ia adalah pria normal. Jadi mau tidak mau, ia tidak bisa menolak apa yang membuatnya merasa untung.
Quin kembali mencecap bibir Arion, menikmati benda kenyal itu dengan gairah yang semakin bergelora.
Wanita itu terlihat sangat liar, ia begitu lihai memainkan bibir dan jari jemarinya. Membuat Arion mengeluarkan suara erangan yang semakin bergelora.
Hening … Suhu udara yang tadi terasa dingin, kini terasa sangat panas saat buliran peluh mulai memenuhi tubuh mereka berdua. Entah sejak kapan pakaian yang mereka kenakan sudah berserakan di lantai.
Arion yang sudah terbawa suasana pun tidak bisa menolak apa yang diinginkan wanita yang sudah membuat gejolak di tubuhnya semakin memuncak. Pria mana yang tidak senang jika dikasih makanan yang begitu nikmat.
Arion begitu menikmati tubuh indah wanita yang ada di bawahnya. Mencecap setiap inci tubuh indah wanita itu. Sangat seksi, semua tubuh yang dimiliki wanita ini masih sangat kencang, sepertinya dia menjaga tubuhnya dengan baik.
Dan entah sejak kapan tubuh Arion sudah berada di atas tubuh wanita itu. Mereka pun melakukan pergulatan panas yang tidak akan pernah terlupakan.
Semakin lama suasana semakin memanas, suara erangan dan desahan terdengar saling bersahutan. Arion sudah lama tidak melakukan hal seperti ini. Dan ini jelas membuat hasrat yang selama ini terpendam pun akhirnya bisa tersalurkan.
***