Mantan Istriku yang Penurut Adalah Seorang Bos Rahasia?!
Cinta yang Tersulut Kembali
Kembalilah, Cintaku: Merayu Mantan Istriku yang Terabaikan
Permainan Cinta: Topeng-Topeng Kekasih
Sang Pemuas
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Membara: Cinta Tak Pernah Mati
Kembalinya Marsha yang Tercinta
Cinta, Pengkhianatan dan Dendam: Godaan Mantan Istri yang Tak Tertahankan
Cinta Setelah Perceraian: Mantan Suami Ingin Aku Kembali
Seorang gadis cantik bermata rubah dengan pupil hitam legam, bening seperti mata bayi, menatap nanar pada seorang pria yang kini tengah berdiri di hadapannya sedang memegang ponsel. Di layar ponsel tersebut terdapat sebuah video bedurasi dua menit. Di sana, dia tampak sedang digandeng oleh seseorang.
Hana Anindya Prayoga namanya. Dia anak dari Guntoro Prayoga—pemilik sebuah perusahaan bergerak di berbagai bidang. Dia adalah putri satu-satunya di keluarga kaya raya tersebut.
Malam itu, acara pertunangannya digelar dengan seorang pria yang berasal dari keluarga sederhana, namanya Raka Herlambang.
Akan tetapi, pria itu membatalkan pertunangan tersebut disebabkan oleh video tersebut. Apalagi mengingat calon mertuanya juga tidak pernah suka melihat dirinya berhubungan dengan Hana Anindya Prayoga.
"Apakah hanya karena itu kamu menyerah?" tanya Hana Anindya Prayoga sambil terisak-isak.
"Apa? Ini kamu bilang hanya? Belum menikah saja, kamu sudah menyepelekan sesuatu," ujar Raka Herlambang mencelos.
"Tapi ... tapi aku dalam keadaan mabuk. Jika sadar aku nggak mungkin digandeng oleh pria lain," ucap Hana Anindya Prayoga, membela diri.
Raka Herlambang menggeleng-gelengkan kepalanya, dia tetap tak mau menerima jika calon istrinya disentuh oleh orang lain.
"Kalau kamu memang tidak mau, ya, sudah. Silakan pergi," ucap Guntoro Prayoga dengan suara datar, tetapi menatap sinis pada pria berkaca mata itu.
"Baik. Ini, kan, yang memang Anda inginkan? Sekarang terkabul!" ucap Raka Herlambang membalas dengan sengit.
"Tidak, jangan pergi Raka. Aku mencintai kamu." Hana Nindya Prayoga memohon pada pria yang dicintainya.
Namun, keputusan pria itu sudah bulat. Dia sengaja menarik dasi kupu-kupu yang dihadiahkan oleh Hana Anindya Prayoga lalu melemparnya ke bawah panggung.
Gadis itu terpana melihat kejadian itu. Air matanya terus meleleh tak tertahankan. Semenjak duduk di bangku sekolah menengah mereka menjalin hubungan, akhirnya kandas juga.
***
Setelah kejadian malam yang menghancurkan hati Hana Anindya Prayoga, ayahnya pun menjodohkan dia dengan anak pemilik perusahaan yang bergerak di bidang mode dan pemilik salah satu channel televisi swasta.
Perjodohan yang mungkin sama-sama tidak bisa mereka hindari.
Karena Hana Anindya Prayoga adalah anak tunggal dan dipaksa oleh sang ayah untuk mengembangkan bisnis. Sebagai anak tunggal satu-satunya pewaris perusahaan kedua orang tuanya.
Sementara, Demian Dewantara calon suaminya, adalah anak dari pemilik perusahaan nomor tiga terbesar di Asia.
Bertahun-tahun kedua orang tua mereka menjalin kerja sama yang terlihat sangat klop. Sehingga Hana Anindya Prayoga dan Demian Dewantara menjadi target hibahan harta kekayaan yang melimpah ruah.
Dari itu, mereka melakukan perjanjian dan menjodohkan anak-anak mereka yang kebetulan sesama anak tunggal.
Mungkin mereka berdua takut, kalau suatu hari nanti, harta keyaannya jatuh ke tangan orang lain.
***
Pertanyaan dari pemimpin nikahan, justru membuat gendang telinga Hana Anindya Prayoga terasa pekak, dan hatinya terasa hancur berkeping-keping.
Bayangan wajah pria berkaca mata menari-nari di pelupuk mata, sehingga Hana Anindya Prayoga tak sadar sudah beberapa kali ditanyakan apakah dia bersedia menikah atau tidak. Begitu juga dengan Demian Dewantara yang sudah diketahui sejak lama oleh Hana Anindya Prayoga, juga sangat intim dengan kekasihnya yang bernama Jesica.
***
Hari pertama setelah pernikahan berlangsung.
Hana Anindya Prayoga dan Demian Dewantara hanya sama-sama terdiam di sudut kamar.
Sesekali terdengar hempasan napas karas dari mulut pria berparas tampan, tetapi arogan itu.
Dia terkesan sangat membenci sang istri, tatapan sinisnya mulai terlihat sejak hari pertama bertukar cincin.
Senentara Hana Anindya Prayoga santai saja, selama pria itu tak menyentuhnya, dia akan merasa baik-baik saja.