Cinta di Tepi: Tetaplah Bersamaku
Cinta yang Tersulut Kembali
Rahasia Istri yang Terlantar
Kembalinya Istri yang Tak Diinginkan
Pernikahan Tak Disengaja: Suamiku Sangat Kaya
Kesempatan Kedua dengan Sang Miliarder
Gairah Liar Pembantu Lugu
Dimanjakan oleh Taipan yang Menyendiri
Cinta yang Tak Bisa Dipatahkan
Sang Pemuas
Plak plak plak plak!!!
Alona melayangkan pipi kiri serta kanan suaminya dengan pandangan yang sudah berkabut, walaupun ia sudah mencurigai tindak-tanduk suaminya akhir-akhir ini kalau pria itu telah melakukan kecurangan di belakangnya, namun tetap saja rasa sakit itu mendera dalam hatinya, kala menemukan dan melihat sendiri pria yang sangat dicintainya itu tengah bergumul panas dengan seorang wanita di atas kasur dalam kamar hotel, pengaruh yang dimilikinya serta nama besar yang disandangnya memudahkan Alona untuk memiliki akses memasuki hotel tempat di mana kedua pasangan tak beradab itu sedang mereguk nikmatnya surga dunia di atas penderitaannya sebagai seorang istri sah.
"Alona sayang!! Aku bisa jelaskan semuanya, Aku mohon jangan marah, kita bisa membicarakan ini di rumah secara baik-baik!." Seru pria yang sudah menghalalkannya itu berusaha meraih tangannya, namun dengan cepat ia memalingkan wajah setelah menampar suaminya berkali-kali, namun ketika mendengar suara pria laknat yang telah berkhianat itu, membangkitkan kesadaran serta keberaniannya kembali, ia menatap nyalang wajah suaminya yang tampan, kemudian terlihat menggelengkan kepalanya karena masih tidak menyangka akan penghianatan yang dilakukan oleh pria yang bahkan setiap hari mengucapkan kata cinta untuknya dan seringkali membuat kejutan romantis di saat pulang bekerja.
"Penjelasan apa? Hah!! Alasan apa yang ingin kamu berikan? Apa kamu mencoba untuk membela diri? Atau bahkan mencoba untuk menipuku? Tidak Adrian!! Jangan pernah bermimpi tentang hal itu, kamu harus ingat satu hal! Aku Alona Kusumaningrum! Dan aku tidak akan pernah memaafkan penghianatan ini, aku akan selalu mengingat dan menanamkannya di dalam kepala, akan luka yang telah kau torehkan kepadaku bersama dengan wanita pelacur itu." Ucap Alona dengan nada tegas seraya menatap geram ke arah wanita yang tengah membungkus tubuhnya yang polos dengan selimut berwarna putih di atas ranjang, wanita itu tampak menundukkan kepalanya tak berani menatap ke arah pasangan suami istri yang bertikai disebabkan oleh kehadirannya tersebut.
Dia adalah mantan pacar Adrian, dan dia baru beberapa bulan ini kembali dari luar negeri, karena pendidikannya di sana sudah selesai hingga ia ingin kembali untuk meraih cinta mantan kekasihnya yang telah menikah itu, walaupun ia tahu itu salah, terlebih ia banyak mendengar berita tentang istri Adrian yang merupakan wanita karir yang sangat sukses, bahkan sangat disegani di kalangan pengusaha menengah ke atas, namun begitu ia merasa tidak takut bahkan tertantang untuk menaklukkan kembali Adrian dalam pesonanya, dan ternyata usahanya berhasil, keduanya kembali menjalin rajut asmara yang pernah kandas dulu secara diam-diam di belakang Alona, walaupun ia sangat tahu kalau Adrian begitu takut akan ketahuan oleh sang istri, sehingga jika di luar sana, ia dan Maya demikian namanya, seakan hanyalah dua orang asing yang tak saling mengenal, namun jika sudah bertemu, keduanya akan lupa segalanya, bahkan Maya mampu membuat Adrian merasakan sensasi sebagai seorang pria seutuhnya, dan melupakan istri cantiknya yang selalu setia menunggunya pulang, dengan dalih pekerjaan dan kesibukan, ia mulai melakukan kebohongan demi kebohongan kepada Alona, namun pada dasarnya istrinya itu bukanlah wanita bodoh, hanya dalam selang waktu yang tidak lama, Alona mampu menangkap basah dirinya dengan Maya yang sedang melakukan hubungan intim layaknya suami istri di hotel itu.
"Sayang aku mohon! Tolong dengar dulu penjelasanku, jangan asal bertindak karena nanti kamu bisa menyesal." Seru Adrian lagi masih berusaha untuk meyakinkan istrinya, namun Alona hanya menarik sudut bibirnya tanpa mengindahkan perkataannya, bahkan wanita itu bergerak mendekati Maya yang masih berada di tempat tidur dengan selimut yang membungkus tubuh polosnya, dan tanpa banyak kata Alona segera meraih kepala Maya dan menyeretnya turun dari ranjang, membuat wanita itu memekik kencang seraya berusaha melepaskan pegangan tangan Alona di rambutnya.
"Wanita jalang, murahan!!! Apa di luar negeri sana kamu tidak laku sehingga kembali ke negara ini untuk merayu suamiku? Orang tuamu menyekolahkan kamu tinggi-tinggi sampai ke luar negeri, tapi ternyata kamu hanya berbakat menjadi seorang pelakor dan duri dalam rumah tangga orang lain." Pekik Alona tanpa melepaskan pegangan kuatnya di rambut Maya yang saat ini merintih kesakitan, karena kulit kepalanya yang seakan terkelupas dan rambutnya yang rontok karena kekuatan Alona yang teramat sangat menariknya.
"Adrian tolong! Lepaskan istri gilamu ini dari rambutku, ini sangat sakit." Teriak Maya berusaha meminta pertolongan dari kekasih gelapnya, namun Adrian sepertinya tak mampu untuk menghalau sang istri yang tampak menolehkan tatapannya dengan cepat ke arahnya membuatnya gelagapan.
"Minta tolonglah pada kekasihmu itu! Dia tidak akan mampu berbuat apa-apa untuk menolongmu, dasar wanita pelakor, plak plak!!." Sambil berkata dengan ucapan yang terasa sangat menusuk, Alona juga mengarahkan dua tamparan telak di pipi Maya, dan ia sungguh puas melihat sudut bibir wanita itu telah mengalirkan cairan merah, Alona pun segera selimut yang membungkus tubuh Maya kemudian mendorongnya ke arah lantai depan Adrian dengan tubuh yang tanpa menggunakan sehelai benang pun.
Brruukk!!!
Aarrgghh!!
Lagi-lagi terdengar pekikan kencang keluar dari mulut Maya kala tubuh polosnya bertabrakan dengan lantai marmer di dalam kamar hotel, Alona pun berusaha menguasai nafasnya yang masih naik turun seraya memegang dadanya.
"Sayang! kamu tidak apa-apa kan?." Seru Adrian saat melihat istrinya yang terlihat kepayahan, dia bergerak mendekatinya, namun dengan cepat wanita itu memekik.