Harta, Tahta, Perjodohan

Harta, Tahta, Perjodohan

Alya Madina

5.0
Komentar
612
Penayangan
10
Bab

Dua remaja SMA yang harus terjebak dalam 'perjodohan gila'. Yang diinginkan oleh kedua orang tua mereka dan terpaksa harus melanjutkannya. Laluna Hasywa, gadis berparas cantik yang memiliki sifat keras. Tentu menentang besar tentang perjodohan itu. Mengetahui bahwa calon suaminya nanti tidak akan bisa menjadi imam yang baik. Biru Al Arsakha, seorang cowok tampan yang termasuk dalam list calon penerus Arsakha Company, mulanya juga menentang. Namun karena beberapa alasan pasti, Biru berusaha menaklukan hati gadis kepala batu itu. --- "Semua manusia diciptakan dari tanah. Cuman Luna yang ada sedikit campuran semen dan toping batu kerikil di atasnya."

Bab 1 PROLOG

"Kenalin, ini--" Seorang pria paruh baya yang tengah memperkenalkan anaknya, menggantung ucapannya saat putra yang ingin ia kenalkan itu berdiri dari duduknya. Cowok itu membenarkan jas serta dasi yang ia kenakan.

"Gue tuh gentle, memperkenalkan diri sendiri." Cowok itu mengulurkan tangannya, "Kenalin, gue Biru. Calon penerus Arsakha Company."

Cowok yang diketahui bernama Biru itu, berkata dengan bangga. Menatap gadis di depannya dengan senyum santainya. Lantas, gadis itu pun berdiri. Menatap remeh Biru dan tidak ada niatan untuk membalas jabatan tangan itu.

"Punya sopan santun?"

Biru mengerjapkan matanya. Tidak percaya dengan apa yang gadis bermuka lembut itu katakan. Membuat ayah dari gadis itu ikut berdiri. Memegang tangan putrinya yang memang sedikit memiliki tempramen keras. Berbeda dengan gadis lembut biasanya.

"Luna!" tegur ayahnya pelan.

Gadis yang bernama Luna itu, menoleh ke arah ayahnya.

"Cowok ini yang Papa bilang baik? Dan cowok ini yang Papa bilang mau dijodohin sama aku?" tanya Luna dengan nada sedikit meninggi. Tidak percaya mengapa bisa-bisanya ayahnya berkata akan menjodohkan dirinya dengan lelaki tidak punya akhlak itu.

Biru yang mendengar itu pun, lagi-lagi mengerjapkan matanya. Menatap ayah Luna serta beralih menatap ayahnya yang tengah memijat pelipisnya.

"Pe--perjodohan?" ucapnya memastikan.

"Sayang, Biru anak yang baik. Papa akan ngerasa tenang kalo orang yang bakal ngambil tanggung jawab papa selama ini untuk jaga kamu itu orangnya adalah Biru." Rivan--ayah Luna berkata lunak. Berusaha memberikan pengertian untuk putrinya.

Sedangkan Biru yang tidak mengerti situasi, menatap sempurna ayahnya yang masih duduk di tempatnya.

"Pa, ini maksudnya apa? Bukannya papa tadi bilang ini pertemuan buat papa ngumumin aku sebagai calon pewaris utama perusahaan? Kenapa jadi nyimpang ke perjodohan?"

Edo selaku ayah Biru, hanya bisa memijit pelipisnya tanpa menjawab apa yang putranya tanyakan. Dalam hatinya, hancur sudah rencana untuk menjodohkan putranya dengan putri sahabatnya itu. Persahabatan mereka akan tambah aesthetic jika kedua anak mereka akhirnya saling menikah. Ditambah, mereka akan mempunyai cucu yang sama nantinya.

Sangat indah, bukan?

"Oke dijodohin. Kenapa harus sama dia?!"

Biru yang mendengar itu, sontak menoleh tak percaya ke arah gadis yang sudah menyentil harga dirinya.

"Heh, lo kira gue juga mau dijodohin sama lo? Nggak lah!"

Luna menatap sinis, "Yaudah, bagus. Jadi, gue nggak perlu lagi nyuruh lo buat jauhin gue."

"Heh, yang ada, gue yang nyuruh lo buat jauhin gue. Cewek mana yang nolak cowok ganteng dan tajir kayak gue coba?" Biru berkata sesuai fakta yang ada.

Luna menatap datar. Melangkah menghampiri Biru lantas berdiri tepat di hadapan cowok itu.

"Gue. Cewek pertama yang akan selalu nolak lo sampe kapan pun itu."

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Cinta yang Tersulut Kembali

Cinta yang Tersulut Kembali

Calli Laplume
4.9

Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?

Penipuan Lima Tahun, Pembalasan Seumur Hidup

Penipuan Lima Tahun, Pembalasan Seumur Hidup

Gavin
5.0

Aku adalah Alina Wijaya, pewaris tunggal keluarga Wijaya yang telah lama hilang, akhirnya kembali ke rumah setelah masa kecilku kuhabiskan di panti asuhan. Orang tuaku memujaku, suamiku menyayangiku, dan wanita yang mencoba menghancurkan hidupku, Kiara Anindita, dikurung di fasilitas rehabilitasi mental. Aku aman. Aku dicintai. Di hari ulang tahunku, aku memutuskan untuk memberi kejutan pada suamiku, Bram, di kantornya. Tapi dia tidak ada di sana. Aku menemukannya di sebuah galeri seni pribadi di seberang kota. Dia bersama Kiara. Dia tidak berada di fasilitas rehabilitasi. Dia tampak bersinar, tertawa saat berdiri di samping suamiku dan putra mereka yang berusia lima tahun. Aku mengintip dari balik kaca saat Bram menciumnya, sebuah gestur mesra yang familier, yang baru pagi tadi ia lakukan padaku. Aku merayap mendekat dan tak sengaja mendengar percakapan mereka. Permintaan ulang tahunku untuk pergi ke Dunia Fantasi ditolak karena dia sudah menjanjikan seluruh taman hiburan itu untuk putra mereka—yang hari ulang tahunnya sama denganku. "Dia begitu bersyukur punya keluarga, dia akan percaya apa pun yang kita katakan," kata Bram, suaranya dipenuhi kekejaman yang membuat napasku tercekat. "Hampir menyedihkan." Seluruh realitasku—orang tua penyayang yang mendanai kehidupan rahasia ini, suamiku yang setia—ternyata adalah kebohongan selama lima tahun. Aku hanyalah orang bodoh yang mereka pajang di atas panggung. Ponselku bergetar. Sebuah pesan dari Bram, dikirim saat dia sedang berdiri bersama keluarga aslinya. "Baru selesai rapat. Capek banget. Aku kangen kamu." Kebohongan santai itu adalah pukulan telak terakhir. Mereka pikir aku adalah anak yatim piatu menyedihkan dan penurut yang bisa mereka kendalikan. Mereka akan segera tahu betapa salahnya mereka.

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku