Harta, Tahta, Perjodohan
ten
a yang tengah menuliskan rumus-rumus mengerikan di papan tulis, langsung menghe
minggu depan. Yang nggak ngerjakan, ibu kasih hukuman tulis
n dengan kompak tanpa menghen
buku-bukunya. Lantas keluar ruangan menin
g, ya 'kan." Seorang cowok tampan yang sudah menggantung tas-nya di bahu, mengangkat b
k turunkan kedua alisnya, "Oke, Ru. Seman
lebar. Melangkah menghampiri Tama da
l, gue nggak akan
an matanya seraya menatap Hendry untuk meminta pen
k nangkep." Hendry lebih dulu mencegah. Sebelum Rayan bertanya dan berakhi
Biru berkata seraya melangkah ke luar kelas. Tiga s
milik lo!" teriak Tama seakan menyemangati sahabatn
n ekspresi terkejutnya,
apasnya, "Cuman lo doang, Ray, yang n
lanya, setuju dengan a
rin uang. Jangan mikirin uang pas m
Tama, "Gue pla
nnya, "Sama aja. Sama-
s-beresnya. Menatap miris Tama yang t
eliatan sama-
memejamkan matanya serta
Rayan merasuki diriku." T
-
sama Luna, putri dari
a lima itu berdiri tegas memimpin rapat keluarga. Biru yang menjadi objek pembicaraan, menatap
wataknya keras banget kayak batu. Mana bisa disatuin sama aku yang hatinya ka
k ke arah kakaknya itu, "Dih
cungkan jari tengahnya. Adik perempuannya itu memang
tahu nggak sih, cuman kamu, anak papa yang minusnya paling banyak!
i sudah berdenyut nyeri. Ia menggelengkan kepalanya pelan.
ung apa yang dimaksud ayahnya tentang 'kembali ke jalan yan
laan untuk putranya itu, "Mas, bisa nggak ucapannya dilembu
raya mengangguk, "Iyatuh! Bisa-bisa aku kena
kayak anak rumahan mau
atan untuk diam duduk anteng di kursinya. Sella putrinya itu memang suka melih
k Biru," ucap Tiara lembut. Sella pun langsung mengangguk dan berdiri. Tidak lupa
ut apa kata orang tuanya. Semangat, K
am Sella yang keluar ruangan sam
enangis sekarang juga. Sudah tertekan karena ayahn
memakai nada lembut. Untung saja, kedua anaknya ini tidak bandel. Sekali t
sap dadanya yang terasa sesak kare
u nikahin Biru. Emangnya kenapa? Biar bisnis kamu sama Rivan lancar jaya apa gimana?" tanya Tiara yang juga tak habis pi
van? Terus korbanin aku buat nikahin Luna
y berdiri paling tinggi di tengah kota? Kalo ngomong
ak miskin. Kenapa aku harus nikah sama Luna?
k di kursinya. Memijit pelipisn
u masih SMA loh. Masa udah disuguhin hal s
u ..
rkan dudukny
alon pewaris utam
i. Mengerjapkan mata menatap
seriu
nggak
a yang sudah pindah posisi duduk di sebelah suaminy
gak jadi?"
kamu mas
a kok jalanin perusahaan.
umur dua puluhan dibanding presentasi di d
ya katakan itu sungguh kejam. Bisa-bisanya E
punya susahnya masing-masing. Aku bisa jalanin perusahaa
nikahin Luna dalam waktu dekat. Cuman mau bilang
, ya aku udah nggak bisa bebas lagi
g itu tuj
kesal Biru. Makin dilad
papa. Kamu ni
rambutnya frustasi hingga Tiara panik ka
ja sana yang nikah sama Luna?!" Kekesal
, Bi
tajam ke arahnya. Ia mengerjapkan matanya takut. Ber
nggak, Pa?" ucap Biru kepada Edo. Tetapi
engadu. Tiara mengambil bantal sofa, melemparkannya
u kamu nika
kok labil sih? Bukan
ang nggak
di tengah-tengah pintu ruang kerja Edo. Lantas, Biru berdiri. Tak lupa bantal yan
lo,