Wanita lain dalam hatiku

Wanita lain dalam hatiku

Nona_Lyanna

5.0
Komentar
1.4K
Penayangan
20
Bab

Tiga tahun menikah, tapi aku tak menaruh cinta pada istriku, melainkan aku mencintai wanita lain di hatiku. Namun, saat rasa yang halal ini mulai muncul, aku terlambat. Istriku pergi meninggalkan aku, dan aku menyesal.

Bab 1 Wanita lain sebagai jantung hati

Judul: Wanita lain dalam hatiku (Maafkan aku, istriku)

Part: 1

***

Tiga tahun sudah pernikahanku dengan istriku, Resti Sutira. Anak pengusaha kaya raya.

Aku dan Resti dijodohkan. Orang tuaku, dan orang tua Resti adalah sahabat serta rekan bisnis.

Tak bisa aku menolak keinginan Ayah, Bunda saat itu. Lamaran dilangsungkan tanpa menunggu persetujuanku.

Tiga tahun menjalani biduk rumah tangga, tak sekali pun Resti pernah bicara dengan suara yang tinggi melebihi nada suaraku. Resti adalah perempuan cantik dan lembut.

.

Siang ini aku sedang di Apartemen milik Susi, kekasihku sejak dulu. Cinta dan hatiku masih untuknya.

"Mas, kapan dirimu akan menikahiku? Tak mau aku kalau terus-terusan bertemu secara sembunyi seperti ini. Lagi pula tak bisa kita tidur bersama. Aku sudah tak tahan," ucap Susi dengan gaya menggodanya.

Ya, aku tak pernah berhubungan badan dengan Susi. Biar bagaimana pun aku masih menjunjung tinggi nilai kesucian wanita.

"Maafkan, Mas! Tapi sungguh, Mas belum bisa memastikan kapan kita bisa bersama-sama. Nanti Mas akan mencoba untuk bicara dengan Resti. Jika dia bersedia dimadu, mungkin kita bisa menikah siri. Tentunya keluarga Mas tak boleh tahu," paparku.

Aku masih terlalu takut pada kedua orang tuaku. Takut membuatnya marah dan kecewa. Karena Ayah memiliki sakit jantung.

Namun, jantung hatiku juga terpaut pada Susi. Aku tak mampu melupakannya, walau sudah ada Resti.

"Ah, sudahlah Mas! Dari tahun lalu, ucapanmu terus saja begitu."

Susi merajuk. Itu bukan hal yang mengejutkan lagi. Susi memang sering begitu.

.

Aku pulang ke rumah, seperti biasa Resti menyambutku dengan senyuman.

"Bang Ardan, Resti ada kejutan buat Abang," ucapnya dengan lembut.

Aku membalas senyumannya, tak ada yang mencurigakan. Setiap hari aku pun bersikap manis padanya.

Walau terkadang aku juga sangat jarang menyentuhnya.

"Kejutan apa? tanyaku sambil mengikuti langkahnya.

"Taaraa ...."

Sebuah kain batik khas Pekalongan yang sedari kemarin ingin aku pesan. Istriku memberikannya tanpa berkata apa-apa sebelumnya.

Memang tak terlalu istimewa bagi yang lain. Namun, batik ini adalah permintaan Susi. Tetapi malah Resti yang memberikannya padaku.

"Makasih, Dek."

"Sama-sama, Bang."

.

Malam harinya, Susi terus mengirimiku pesan. Aku tak bisa tidur dibuatnya. Sedangkan Resti, aku melihatnya sudah terlelap.

Aku kebelet, seketika aku menaruh ponselku di ranjang dan kemudian berlari ke dalam kamar mandi.

Beberapa menit berada di dalam kamar mandi, akhirnya aku kembali ke tempat tidur.

Pesan Susi terbaca, apa aku lupa menekan tombol kembali tadi?

Atau mungkin Resti yang membukanya?

Ah, tapi tak mungkin. Resti sedang lelap tertidur.

Aku matikan ponselku, dan menyusul Resti ke alam mimpi.

Bersambung.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Nona_Lyanna

Selebihnya

Buku serupa

Perhitungan Pahit Seorang Istri

Perhitungan Pahit Seorang Istri

Gavin
5.0

Suamiku, Banyu, dan aku adalah pasangan emas Jakarta. Tapi pernikahan sempurna kami adalah kebohongan, tanpa anak karena kondisi genetik langka yang katanya akan membunuh wanita mana pun yang mengandung bayinya. Ketika ayahnya yang sekarat menuntut seorang ahli waris, Banyu mengusulkan sebuah solusi: seorang ibu pengganti. Wanita yang dipilihnya, Arini, adalah versi diriku yang lebih muda dan lebih bersemangat. Tiba-tiba, Banyu selalu sibuk, menemaninya melalui "siklus bayi tabung yang sulit." Dia melewatkan hari ulang tahunku. Dia melupakan hari jadi pernikahan kami. Aku mencoba memercayainya, sampai aku mendengarnya di sebuah pesta. Dia mengaku kepada teman-temannya bahwa cintanya padaku adalah "koneksi yang dalam," tetapi dengan Arini, itu adalah "gairah" dan "bara api." Dia merencanakan pernikahan rahasia dengannya di Labuan Bajo, di vila yang sama yang dia janjikan padaku untuk hari jadi kami. Dia memberinya pernikahan, keluarga, kehidupan—semua hal yang tidak dia berikan padaku, menggunakan kebohongan tentang kondisi genetik yang mematikan sebagai alasannya. Pengkhianatan itu begitu total hingga terasa seperti sengatan fisik. Ketika dia pulang malam itu, berbohong tentang perjalanan bisnis, aku tersenyum dan memainkan peran sebagai istri yang penuh kasih. Dia tidak tahu aku telah mendengar semuanya. Dia tidak tahu bahwa saat dia merencanakan kehidupan barunya, aku sudah merencanakan pelarianku. Dan dia tentu tidak tahu aku baru saja menelepon sebuah layanan yang berspesialisasi dalam satu hal: membuat orang menghilang.

Penipuan Lima Tahun, Pembalasan Seumur Hidup

Penipuan Lima Tahun, Pembalasan Seumur Hidup

Gavin
5.0

Aku adalah Alina Wijaya, pewaris tunggal keluarga Wijaya yang telah lama hilang, akhirnya kembali ke rumah setelah masa kecilku kuhabiskan di panti asuhan. Orang tuaku memujaku, suamiku menyayangiku, dan wanita yang mencoba menghancurkan hidupku, Kiara Anindita, dikurung di fasilitas rehabilitasi mental. Aku aman. Aku dicintai. Di hari ulang tahunku, aku memutuskan untuk memberi kejutan pada suamiku, Bram, di kantornya. Tapi dia tidak ada di sana. Aku menemukannya di sebuah galeri seni pribadi di seberang kota. Dia bersama Kiara. Dia tidak berada di fasilitas rehabilitasi. Dia tampak bersinar, tertawa saat berdiri di samping suamiku dan putra mereka yang berusia lima tahun. Aku mengintip dari balik kaca saat Bram menciumnya, sebuah gestur mesra yang familier, yang baru pagi tadi ia lakukan padaku. Aku merayap mendekat dan tak sengaja mendengar percakapan mereka. Permintaan ulang tahunku untuk pergi ke Dunia Fantasi ditolak karena dia sudah menjanjikan seluruh taman hiburan itu untuk putra mereka—yang hari ulang tahunnya sama denganku. "Dia begitu bersyukur punya keluarga, dia akan percaya apa pun yang kita katakan," kata Bram, suaranya dipenuhi kekejaman yang membuat napasku tercekat. "Hampir menyedihkan." Seluruh realitasku—orang tua penyayang yang mendanai kehidupan rahasia ini, suamiku yang setia—ternyata adalah kebohongan selama lima tahun. Aku hanyalah orang bodoh yang mereka pajang di atas panggung. Ponselku bergetar. Sebuah pesan dari Bram, dikirim saat dia sedang berdiri bersama keluarga aslinya. "Baru selesai rapat. Capek banget. Aku kangen kamu." Kebohongan santai itu adalah pukulan telak terakhir. Mereka pikir aku adalah anak yatim piatu menyedihkan dan penurut yang bisa mereka kendalikan. Mereka akan segera tahu betapa salahnya mereka.

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku