Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Spoiled Husband

Spoiled Husband

Akina

5.0
Komentar
121
Penayangan
89
Bab

Mosa (25 tahun) menikah dengan Roni (35 tahun). Menurut Mosa usia tidak menentukan kedewasaan seseorang. Roni yang usianya jauh lebih di atas Mosa tetapi tidak bisa mandiri dan hanya menurut kata Ibunya. Roni tidak bisa memperlakukan Mosa dengan baik. Bagaimana kisah Mosa selanjutnya? Akankah Mosa akan bertahan?

Bab 1 Sikap Manis

"Mas, kenapa sikapmu begitu dingin padaku?" tanya Mosa pada suaminya. Mereka baru saja menikah tetapi entah apa yang membuat Roni begitu dingin kepada Mosa.

Roni meninggal kan istrinya begitu saja. Hanya menoleh tanpa menjawab sepatah kata pun.

Netra Mosa berembun. Hendak menangis tetapi dia tak sanggup. Baru saja kemarin mereka melangsungkan pernikahan tetapi sikap dingin Roni begitu nampak jelas.

Mosa bertanya seakan dia tak dianggap sebagai istri. Jangankan melakukan malam pertama menyentuh nya saja tidak.

Roni justru mendatangi rumah ibunya yang jaraknya tidak jauh dari rumah mereka.

Mosa hanya memperhatikan gerak gerik pria yang mempersuntingnya kemarin. Hati istri mana yang sanggup diperlakukan demikian.

Mosa mengira pernikahan akan menjadi kan hidup nya lebih berwarna memiliki pendamping dan hidup bersama.

Siang menjelang Roni kembali pulang. Dia melihat Mosa sedang sesenggukan di kamarnya. "Kamu kenapa?" tanya Roni seraya duduk di ranjang samping Mosa.

"Kamu harusnya menjawab pertanyaan ku Mas. Kenapa kamu bersikap dingin terhadap ku? Bukankah aku istri mu?" suara Mosa dengan mengusap air matanya yang tidak lagi terbendung.

"Aku menikahimu karena kasihan. Melihat keluarga mu yang berantakan," jawab Roni datar.

Mosa menatap tajam Roni, "Lantas, kamu memperlakukan aku seperti sekarang ini akan memberikan aku kebahagiaan. Kenapa tidak kamu batalkan saja jika kamu tidak mencintai ku?" Mosa merasa merana jawaban Roni begitu mengiris hati nya tetapi dia tidak bisa berbuat banyak.

"Karena Bapak meminta aku tidak membatalkan, kalau menurut hati aku sudah meninggalkan mu sebelum pernikahan," tambah Roni.

Jawaban Roni semakin menjadikan hati Mosa sakit. Begitu berat menjalani pernikahan hanya karena kasihan. Tetapi itu bukanlah alasan untuk mengakhiri nya begitu saja.

"Lantas bagaimana pernikahan kita ini? Kamu sudah menjadi suamiku. Dan kamu bertanggung jawab atasku," isak tangis Mosa berkurang dia hanya memastikan bahwa Roni bisa menjadi orang yang dia percaya.

"Kamu tidak perlu khawatir aku akan menafkahi kamu. Aku memang menjadi suami mu, tetapi kamu perlu ingat aku menikahimu karena kasihan. Jadi jangan berharap lebih!" Roni meninggalkan kamar lalu mengambil makan siangnya.

Mosa membuntuti Roni, dia masih ingin melayani Roni dengan baik meskipun hatinya sudah terluka oleh suaminya sendiri.

"Kamu tidak perlu repot-repot menyiapkan keperluan ku. Aku bisa sendiri," ucap Roni.

Mosa menghentikan langkah. Dia kembali ke kamar dia tidak ingin tangisnya terdengar hingga ke rumah mertuanya.

Jarak rumah Roni dan ibunya sangat dekat. Hanya berjarak sekitar 5 meter saja. Bahkan di dapur bisa saling melihat kegiatan masing-masing.

Mosa masih begitu syok. Dia tidak menyangka pernikahan nya akan menjadi seperti ini. Tetapi tidak ingin berlama-lama di kamar Mosa keluar untuk sekedar membereskan rumah yang sekarang dia tinggali bersama Roni.

Rumah itu milik Roni yang dibangun beberapa tahun yang lalu. Sehingga Mosa hanya perlu masuk saja.

Mosa mengerjakan dengan cepat tetapi setelah menyelesaikan nya dia bingung hendak melakukan apa. Melihat Roni yang dari tadi dominan di rumah ibunya menjadikan Mosa merasa benar-benar merasa kesepian.

Mosa pun akhirnya berinisiatif untuk mendatangi rumah mertuanya tersebut sekaligus melihat apa yang sedang Roni lalukan di sana.

Melalui pintu belakang Mosa mengucapkan salam "Assalamualaikum,"

"Walaikumsalam, masuk Mosa!" ucap Sarni, ibu mertua Mosa.

"Baik, Bu," tanpa banyak berkata Mosa pun masuk dan duduk di ruang tamu. Disana Roni sedang asyik rebahan. Melihat Mosa datang Roni segera duduk

Mosa memperhatikan ibu mertua nya sedang asyik berbincang dengan Roni dan juga Karno, bapak mertua dari Mosa.

"Jadi kapan kamu mulai bekerja?" tanya Sarni pada Roni.

"Besoklah Bu, mau ngapain lama-lama di rumah teru juga jenuh," jawab Roni seraya memainkan ponselnya

Roni bekerja sebagai distributor bawang merah dan putih. Gudang yang dia miliki tidak jauh dari rumah nya. Tetapi beberapa kali dia harus mengecek langsung sehingga dia terkadang tidak pulang karena harus menginap.

"Ya terserah kamu saja," jawab Sarni datar. "Lalu kamu kapan mulai bekerja?" tanya Sarni pada Mosa.

"Oh, saya 3 hari lagi," jawab Mosa sedikit canggung. Suasana di rumah mertua membuat Mosa sedikit kikuk. Terlebih sikap Roni yang sedingin es. Mosa tidak banyak berkata jika tidak ditanya.

Hingga sore menjelang akhirnya Sarni menyuruh anak dan menantunya untuk pulang. Mosa pun menurut dia berjalan di belakang Roni.

Sesampainya di rumah Roni bergegas mengambil handuk lalu masuk ke kamar mandi. Sedangkan Mosa menyiapkan teh hangat untuk diberikan kepada Roni.

Setelah Roni keluar dari kamar mandi dia memperhatikan teh yang ada di meja makan. "Itu untuk siapa?" tanyanya.

"Untuk kamu, Mas," jawab Mosa dengan antusias dia berharap Roni akan meminum teh buatannya.

"Minum saja, aku tidak ingin. Sudah aku katakan aku bisa mengurus diriku sendiri. Jadi kamu gak perlu berlaku menjadi istri yang baik," jawab Roni ketus. Dia tidak menyadari bahwa ucapan nya membuat air mata Mosa menetes tanpa mengeluarkan suara.

Mosa tidak sanggup menjawab perkataan suaminya. Dia hanya memandang secangkir teh hangat yang sedang mengepul di atas meja makan.

Setelah Roni meninggalkan nya begitu saja entah mau kemana dia tidak memperdulikan perasaan Mosa.

Mosa seakan ingin menjerit, bagaimana bisa pernikahan yang baru saja kemarin mereka langsung kan akan menjadi seperti ini. Begitu sakit dia rasakan.

Mosa tidak ingin bercerita kepada ibunya. Dia khawatir akan membuat ibunya khawatir dan memikirnya.

Sementara menunggu suami nya pulang Mosa memebersihkan diri. Lalu mencoba berhias diri untuk menyambut kehadiran Roni. Dia menunggu hingga larut tetapi Roni tak kunjung pulang.

Tidak lama kemudian terdengar suara pintu terbuka.

Ceklek.

Mosa yang belum tidur menghampiri Roni yang baru saja tiba. "Dari mana saja, Mas?"

"Dari masjid, lagian kenapa kalau aku ke masjid itu kan tidak buruk."

Mosa tercenung. Dia merasa benar-benar terabaikan. Roni memang rajin ke masjid untuk mengikuti solat berjamaah. Itu yang membuat Mosa yakin jika Roni bisa menjadi imam yang baik saat berumah tangga.

Mengikuti Roni yang masuk kamar Mosa mencoba memberanikan diri bertanya "Mas, aku kira orang yang rajin beribadah akan bisa memperlakukan istrinya dengan baik. Tetapi kamu... "

Belum selesai Mosa mengatakan Roni memotong nya, "Kamu merasa aku pernah memukul mu? Aku tahu itu KDRT, lalu kamu bisa menuntut aku,"

Mosa geram mendengar perkataan Roni "Lalu untuk apa kamu waktu itu bertanya ingin melanjutkan hubungan denganmu atau tidak. Bukankah kamu yang bertanya. Lalu aku menjawab iya. Lantas kamu perkenalkan aku dengan mbak mu lalu minggu depannya orang tua mu. Seakan kamu bersikap manis itu hanya topeng, apa-apa kata Ibu, kamu itu seorang laki-laki harusnya bisa lebih bijak dalam melakukan segala sesuatu!"

Brak.

Roni menggebrak meja di kamar.

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Cinta yang Tersulut Kembali

Cinta yang Tersulut Kembali

Romantis

4.9

Dua tahun setelah pernikahannya, Selina kehilangan kesadaran dalam genangan darahnya sendiri selama persalinan yang sulit. Dia lupa bahwa mantan suaminya sebenarnya akan menikahi orang lain hari itu. "Ayo kita bercerai, tapi bayinya tetap bersamaku." Kata-katanya sebelum perceraian mereka diselesaikan masih melekat di kepalanya. Pria itu tidak ada untuknya, tetapi menginginkan hak asuh penuh atas anak mereka. Selina lebih baik mati daripada melihat anaknya memanggil orang lain ibu. Akibatnya, dia menyerah di meja operasi dengan dua bayi tersisa di perutnya. Namun, itu bukan akhir baginya .... Bertahun-tahun kemudian, takdir menyebabkan mereka bertemu lagi. Raditia adalah pria yang berubah kali ini. Dia ingin mendapatkannya untuk dirinya sendiri meskipun Selina sudah menjadi ibu dari dua anak. Ketika Raditia tahu tentang pernikahan Selina, dia menyerbu ke tempat tersebut dan membuat keributan. "Raditia, aku sudah mati sekali sebelumnya, jadi aku tidak keberatan mati lagi. Tapi kali ini, aku ingin kita mati bersama," teriaknya, memelototinya dengan tatapan terluka di matanya. Selina mengira pria itu tidak mencintainya dan senang bahwa dia akhirnya keluar dari hidupnya. Akan tetapi, yang tidak dia ketahui adalah bahwa berita kematiannya yang tak terduga telah menghancurkan hati Raditia. Untuk waktu yang lama, pria itu menangis sendirian karena rasa sakit dan penderitaan dan selalu berharap bisa membalikkan waktu atau melihat wajah cantiknya sekali lagi. Drama yang datang kemudian menjadi terlalu berat bagi Selina. Hidupnya dipenuhi dengan liku-liku. Segera, dia terpecah antara kembali dengan mantan suaminya atau melanjutkan hidupnya. Apa yang akan dia pilih?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Spoiled Husband
1

Bab 1 Sikap Manis

23/09/2022

2

Bab 2 150 Ribu Rupiah

23/09/2022

3

Bab 3 Ayam Kecap

23/09/2022

4

Bab 4 Tidak Dianggap

23/09/2022

5

Bab 5 Kecurigaan Raisa

23/09/2022

6

Bab 6 Rencana Berpisah

23/09/2022

7

Bab 7 Berdebar

23/09/2022

8

Bab 8 Pesan Raka

23/09/2022

9

Bab 9 Teman SMA

23/09/2022

10

Bab 10 Trauma

23/09/2022

11

Bab 11 Terkejut

09/10/2022

12

Bab 12 Melawan Mertua

09/10/2022

13

Bab 13 Ke Dokter

09/10/2022

14

Bab 14 Pandangan Pertama

09/10/2022

15

Bab 15 Roni Kesal pada Laila

09/10/2022

16

Bab 16 Laila Mencari Jodoh

09/10/2022

17

Bab 17 Penolakan dari Mina

09/10/2022

18

Bab 18 Roni Tahu Kehamilan Mila

09/10/2022

19

Bab 19 Keributan Sarni dan Laila

09/10/2022

20

Bab 20 Tatapan Kekecewaan

09/10/2022

21

Bab 21 Roni Menghubungi Mosa

09/10/2022

22

Bab 22 Roni Tidak Waras

09/10/2022

23

Bab 23 Rencana Andre ke Rumah Mosa

09/10/2022

24

Bab 24 Lamaran untuk Mosa

09/10/2022

25

Bab 25 Roni Berfikir Keras

09/10/2022

26

Bab 26 Penjelasan Laila

09/10/2022

27

Bab 27 Kontrakan Baru untuk Laila

09/10/2022

28

Bab 28 Roni Menengok Sarni

09/10/2022

29

Bab 29 Mosa Dibonceng Andre

09/10/2022

30

Bab 30 Andre Merasa Bimbang

09/10/2022

31

Bab 31 Datang ke Acara Tiga Bulanan Raisa

09/10/2022

32

Bab 32 Mosa Bermimpi

09/10/2022

33

Bab 33 Mosa Masih Bingung

09/10/2022

34

Bab 34 Roni Datang ke Rumah Mosa

09/10/2022

35

Bab 35 Laila Tertancap Pisau

09/10/2022

36

Bab 36 Malam Pertama Mosa

09/10/2022

37

Bab 37 Menemui Roni

09/10/2022

38

Bab 38 Memadu Kasih

09/10/2022

39

Bab 39 Saling Memiliki

09/10/2022

40

Bab 40 Siapa Hendra

09/10/2022