Suara Hati Sang CEO

Suara Hati Sang CEO

Stupid Cupid

5.0
Komentar
89.4K
Penayangan
117
Bab

Novel Romansa Dewasa Perkantoran Memiliki kemampuan unik tak selamanya membuat orang menjadi lebih bahagia. Raihana Calistya Zianisa, wanita yang memiliki kemampuan membaca pikiran orang lain hanya dengan melihat mata, harus menghadapi kenyataan pahit. Setiap pria yang mendekati rupanya hanya berpura-pura, dan memanfaatkan karirnya yang cemerlang. Sehingga sangat sulit baginya untuk menemukan cinta yang tulus. Akan tetapi, semua nampak berubah ketika ia menemukan seorang pria sederhana yang memiliki pikiran baik terhadapnya. Tanpa ia sangka, rupanya pria tersebut adalah CEO di perusahaan tempatnya bekerja yang bosan dengan kekayaan dan memilih hidup sederhana demi menemukan cinta. Bagaimana jika keduanya bertemu? Akankah mereka menemukan cinta sejati?

Bab 1 Permulaan

Arsenio Buana. Dia tampan dan mapan, dia adalah pria yang sulit ditaklukan oleh para wanita. bahkan Arsen dari masa sekolahnya Dia tidak pernah lagi berpacaran setelah ibunya meninggal. arsenio mempunyai kehidupan kelam sehingga membuatnya menjadi dingin dan pendiam. banyak pelajaran yang didapati di dalam hidup ini tapi dia juga renungkan di dalam hidup ini.

Arsenio berumur 24 tahun. Walaupun umurnya masih terbilang muda. tapi dia sudah memegang kendali di buana Crop walaupun masih dirahasiakan, Dia adalah anak tunggal dari pasangan aditya Buana dan Chika Buana. Seperti yang tadi bilang arsenio memiliki masa kelam yaitu masa di mana Dia kehilangan dunianya sendiri.

Kehilangan seorang ibu di umur arsenio 17tahun. Sejak kecil arsenio terbiasa dari bimbingan sang Ibu. Bahkan dia menjadi anak terberuntung karena mempunyai seorang ibu yang hebat dan sangat baik. Tapi dibalik itu semua Tuhan berkata lain dia kehilangan seorang ibu di masa dia sedang membutuhkan bimbingan seorang ibu. kehilangan ibu di umur 17 tahun dan di hari dia ulang tahun bukanlah hal yang mudah untuk dilupakan. butuh berlama-lama untuk melupakan semuanya.

Begitu juga dengan Aditya Buana, cinta terakhirnya jika Buana. dia tidak pernah berniat mencari wanita lain atau Mencari Pengganti ibu untuk arsenio. karena baginya jika adalah cinta terakhirnya Apapun yang terjadi karena dia sudah mengucapkan janji suci maka dia juga harus menepati itu semua. atau juga jika Aditya menikah pasti arsenio tidak akan setuju akan hal itu.

Kini hidup arsenio dan Aditya yang semula berwarna sekarang menjadi kehilangan warna. seperti rumah yang tidak ada tiang Itulah kehidupan mereka sekarang. tapi ya Namanya juga hidup mereka pasti paham dan pasti memahami itu semua untuk terus berjalan Walaupun dia sedih tapi dunia tidak ikut sedih.

Sedari kecil arsenio terbiasa hidup penuh kekayaan dan di lingkungan penuh kekuasaan. Dia sama sekali tidak pernah merasakan hidup susah tanpa uang sepeserpun atau belajar susah. karena Sedari Dulu mama dan Papanya tidak pernah sama sekali mengajarkannya untuk hidup sederhana, mereka hanya mengajari arsenio untuk hidup rendah hati.

Ya tentu saja karena arsenio adalah putra semata wayang dari keduanya Pasti akan sangat disayang dan dimanja.

Sekarang tepat dimana hari kelulusan arsenio. Aditya Buana tentu saja dengan bangga datang ke acara kelulusan Sang putra karena telah memenangkan nilai terbaik di kampusnya. umur yang masih cukup terbilang muda tapi begitu arsenio sudah meluluskan kuliah S3.

"Selamat atas kelulusanmu dan selamat atas nilai terbaik yang kau capai selama ini. Papa begitu bangga kepadamu di usia muda seperti ini kau berhasil meluluskan pendidikanmu di jenjang tertinggi. Papah Arab ilmu yang kau cari dan Kau Dapatkan tidak akan sia-sia begitu saja dan akan terpakai untuk orang lain dan sangat berguna." ujar Aditya dengan bangga sambil menepuk-nepuk bahu Sang putra.

"Terima kasih atas kehadiran Papa di masa padat pekerjaan Papa. Mungkin ini memang caraku untuk membanggakan Papa dan Mama di atas tanah.

tapi ini belum selesai Masih ada banyak yang harus aku banggakan tapi aku hanya ingin istirahat untuk sementara waktu dulu mungkin kebanggaanku ini sudah cukup dari lebih." ujar arsenio. tentu saja Aditya setuju karena menurutnya putranya ini sangat membanggakan dan pantas untuk dibanggakan kepada rekan-rekan kerjanya.

Kehilangan seorang ibu bagi arsenio tidak terpengaruh ke dalam hidupnya untuk berbuat. malah dari kehilangan Ibu dia semakin belajar bahwa dunia tidak akan berhenti dan rapuh begitu saja karena dia kehilangan seorang ibu. sedih? tentu ia kecewa? Tentu juga Iya. tapi yang namanya takdir tidak bisa diubah begitu saja.

Dia tidak akan runtuh dan tidak akan rapuh di mata orang lain walaupun di hatinya dia rapuh dan runtuh tapi dia harus melewati hari hari demi hari detik dia terus berjuang menjadi anak teladan dan anak pintar dia terus membanggakan sayang papa dan tidak mau berusaha mengecewakan sampah yang sudah bekerja keras. dia tahu yang kehilangannya bukan hanya dia tetapi papanya juga mereka sama-sama kehilangan tapi Mereka mencoba baik-baik saja di atas keduniaan ini.

"ya kau memang benar. Papa sangat bangga kepadamu, papa pikir kamu akan menjadi seperti anak lain yang kehilangan seorang ibu pasti akan hidup tidak benar ataupun malah ugal-ugalan dan tidak mau melanjutkan pendidikan. tapi ternyata kamu berbeda berbeda karena kamu masih mau melanjutkan pendidikan ke jenjang tertinggi dan kamu juga menjadi anak teladan yang tidak pernah mengecewakan papa sama sekali Aku bangga memilikimu sebagai anak." ujar Aditya. banyak para Ayah yang gengsi untuk mengatakan bangga tetapi berbeda dengan Aditya. hal ini tidak ada kata gengsi dan hanya ada kata kebanggaan untuk sang Putra.

"aku juga bangga kepada Papah. tidak perlu aku Gambarkan dan aku jelaskan karena dari kecil aku selalu menjadikanmu panutanku dan impianku. Kau adalah superhero pudan sekarang hanya kaulah yang aku punya. dan tentu saja mama hanya saja dia tidak terasa olehku." ujar arsenio. sebenarnya Aditya merasa bersedih karena harus kehilangan istri dan ibu untuk anaknya. tapi di sisi lain ini adalah takdir yang Tuhan berikan harus dia garap sebaik mungkin

Sedari Dulu memang selalu diperlakukan baik oleh kedua orang tuanya. kekerasan tidak pernah dia dapatkan yang dia dapatkan hanyalah pelajaran dan makna dibalik sebuah kesalahan yang telah dilakukan. entah itu kesalahan besar atau kesalahan kecil kedua orang tuanya tidak pernah marah-marah kedua orang tuanya selalu menasihatinya. Tapi jauh berbeda ketika dia kehilangan seorang ibu benar-benar jauh berbeda. yang membuatnya sakit hati dan daun sebenarnya itu, terkadang jika arsenio benar-benar lelah di malam harinya dia selalu menangis meraung-raung rindu ibunya.

"Bagaimana kalau sebagai perayaan kelulusan, kita makan siang di restoran favorit kita Sedari Dulu? "ujar Aditya. yang dimaksud restoran terfavorit dari dulu itu adalah Restoran kesukaan sang Mama.

yaitu jika. karena jika memang Sedari Dulu benar-benar menyukai sushi.

"Tentu saja aku mau. Baiklah kalau begitu ayo kita berangkat." kerjar arsenio.

Arsenio dan Aditya segera berjalan menuju parkiran lalu mereka masuk ke dalam mobil dan berjalan menuju restoran tersebut. dengan segera arsenio memesan makanan setelah sampai di restoran, mereka memesan makanan sesuai pesanan mereka terlebih dulu saat mereka bersama ke sini bersama chika.

Setelah kedua Insan itu memesan makanan dengan segera Aditya memilih tempat yang cocok dan nyaman untuk membicarakan sesuatu dan mereka duduk di situ.

"Ada yang ingin Papa bicarakan." ujar Aditya setelah mereka duduk bersama.

"silakan, Papa ingin berbicara apa?" ujar arsenio mempersilakan sang Papa untuk mengatakan sesuatu.

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Stupid Cupid

Selebihnya

Buku serupa

Dilema Cinta Penuh Nikmat

Dilema Cinta Penuh Nikmat

Juliana
5.0

21+ Dia lupa siapa dirinya, dia lupa siapa pria ini dan bahkan statusnya sebagai calon istri pria lain, yang dia tahu ialah inilah momen yang paling dia tunggu dan idamkan selama ini, bisa berduaan dan bercinta dengan pria yang sangat dia kagumi dan sayangi. Matanya semakin tenggelam saat lidah nakal itu bermain di lembah basah dan bukit berhutam rimba hitam, yang bau khasnya selalu membuat pria mabuk dan lupa diri, seperti yang dirasakan oleh Aslan saat lidahnya bermain di parit kemerahan yang kontras sekali dengan kulit putihnya, dan rambut hitammnya yang menghiasi keseluruhan bukit indah vagina sang gadis. Tekanan ke kepalanya Aslan diiringi rintihan kencang memenuhi kamar, menandakan orgasme pertama dirinya tanpa dia bisa tahan, akibat nakalnya lidah sang predator yang dari tadi bukan hanya menjilat puncak dadanya, tapi juga perut mulusnya dan bahkan pangkal pahanya yang indah dan sangat rentan jika disentuh oleh lidah pria itu. Remasan dan sentuhan lembut tangan Endah ke urat kejantanan sang pria yang sudah kencang dan siap untuk beradu, diiringi ciuman dan kecupan bibir mereka yang turun dan naik saling menyapa, seakan tidak ingin terlepaskan dari bibir pasangannya. Paha yang putih mulus dan ada bulu-bulu halus indah menghiasi membuat siapapun pria yang melihat sulit untuk tidak memlingkan wajah memandang keindahan itu. Ciuman dan cumbuan ke sang pejantan seperti isyarat darinya untuk segera melanjutkan pertandingan ini. Kini kedua pahanya terbuka lebar, gairahnya yang sempat dihempaskan ke pulau kenikmatan oleh sapuan lidah Aslan, kini kembali berkobar, dan seakan meminta untuk segera dituntaskan dengan sebuah ritual indah yang dia pasrahkan hari ini untuk sang pujaan hatinya. Pejaman mata, rintihan kecil serta pekikan tanda kaget membuat Aslan sangat berhati hati dalam bermanuver diatas tubuh Endah yang sudah pasrah. Dia tahu menghadapi wanita tanpa pengalaman ini, haruslah sedikit lebih sabar. "sakit....???"

Membalas Penkhianatan Istriku

Membalas Penkhianatan Istriku

Juliana
5.0

"Ada apa?" tanya Thalib. "Sepertinya suamiku tahu kita selingkuh," jawab Jannah yang saat itu sudah berada di guyuran shower. "Ya bagus dong." "Bagus bagaimana? Dia tahu kita selingkuh!" "Artinya dia sudah tidak mempedulikanmu. Kalau dia tahu kita selingkuh, kenapa dia tidak memperjuangkanmu? Kenapa dia diam saja seolah-olah membiarkan istri yang dicintainya ini dimiliki oleh orang lain?" Jannah memijat kepalanya. Thalib pun mendekati perempuan itu, lalu menaikkan dagunya. Mereka berciuman di bawah guyuran shower. "Mas, kita harus mikirin masalah ini," ucap Jannah. "Tak usah khawatir. Apa yang kau inginkan selama ini akan aku beri. Apapun. Kau tak perlu memikirkan suamimu yang tidak berguna itu," kata Thalib sambil kembali memagut Jannah. Tangan kasarnya kembali meremas payudara Jannah dengan lembut. Jannah pun akhirnya terbuai birahi saat bibir Thalib mulai mengecupi leher. "Ohhh... jangan Mas ustadz...ahh...!" desah Jannah lirih. Terlambat, kaki Jannah telah dinaikkan, lalu batang besar berurat mulai menyeruak masuk lagi ke dalam liang surgawinya. Jannah tersentak lalu memeluk leher ustadz tersebut. Mereka pun berciuman sambil bergoyang di bawah guyuran shower. Sekali lagi desirah nafsu terlarang pun direngkuh dua insan ini lagi. Jannah sudah hilang pikiran, dia tak tahu lagi harus bagaimana dengan keadaan ini. Memang ada benarnya apa yang dikatakan ustadz Thalib. Kalau memang Arief mencintainya setidaknya akan memperjuangkan dirinya, bukan malah membiarkan. Arief sudah tidak mencintainya lagi. Kedua insan lain jenis ini kembali merengkuh letupan-letupan birahi, berpacu untuk bisa merengkuh tetesan-tetesan kenikmatan. Thalib memeluk erat istri orang ini dengan pinggulnya yang terus menusuk dengan kecepatan tinggi. Sungguh tidak ada yang bisa lebih memabukkan selain tubuh Jannah. Tubuh perempuan yang sudah dia idam-idamkan semenjak kuliah dulu.

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku