Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
We Are Married

We Are Married

JeonKyle

5.0
Komentar
319
Penayangan
47
Bab

Mereka sudah menikah. Saat SMP, 14 tahun, di desa. Tidak ada yang tau selain keluarga. Mereka merahasiakannya. Saat mahasiswa mereka pindah serumah di kota. Pergaulan semakin merekah. Akankah mereka sanggup menyembunyikan rahasia tersebut? Mereka yang disebut Taekyung dan Yerim.

Bab 1 20 Years Old.

Pertengahan bulan Agustus sedang berlangsung.

Matahari sedang terik-teriknya membakar kulit. Lewat jendela sepasang bola mata tampak menatap kosong. Berpikir keras.

Lewat pena yang ia pegang, ia mulai mencurahkan kata-kata pada selembar kertas. Tinta biru itu tampak serasi dengan hati si pemiliknya yang sedang kelabu.

Lima menit berselang. Sang gadis belia menyelipkan selembar kertas yang sama pada sebuah buku dan meletakkan buku tersebut pada jajaran buku lain pada rak.

Lalu ia berjalan keluar dari ruang senyap yang bernama perpustakaan sekolah di SMP Jegu.

Beberapa hari berlalu, tangan kekar mengambil sebuah buku. Saat ia buka, selembar kertas terjatuh, ia mengambil dan membacanya. Garis matanya datar dan iris tajamnya meneliti. Sulit untuk anak laki-laki itu sadari kalau senyum tipis tercipta di bibirnya.

Sore harinya si gadis datang lagi memeriksa kertasnya.

Hilang.

***

Ramai.

Satu kata yang mewakili dari bermacam-macam notasi suara yang Yerim dengar. Tepat saat dimana hari ini adalah hari pertama mahasiswa baru. Ya, sebenarnya dia juga salah satu si pembuat suara.

Sekarang Yerim sedang berjalan merangkul Hyewon, sambil berbincang ria.

"Aku pikir aku akan sulit untuk mencari teman di sini. Sepertinya hari ini aku akan sendiri di kelasku," ucap Yerim murung.

"Kamu bicara apa? Ayolah Yerim. Siapa yang nggak mau temenan sama cewek cantik sepertimu? Kamu pasti punya banyak teman." Hyewon mencoba menyemangati.

"Kamu sih, kenapa ambil jurusan biologi. Harusnya kimia sama sepertiku!"

Hyewon terkekeh. "Aku melakukan ini supaya kamu bisa nyari teman selain aku. Masa dari SMP temen kamu aku mulu, sih."

Yerim mendecak. "Memangnya kenapa? Nggak ada yang salah, kan?"

"Salah, dong. Cari teman lain. Dunia ini punya miliaran manusia."

Yerim masih putus asa namun perkataan Hyewon memang benar. Yerim harus bersosialisasi. Kalau dijelaskan, riwayat hidup Yerim sedari lahir tidak lebih dari selembar double folio. Ketika sekolah dasar, Yerim sama sekali tidak memiliki teman. Menjelang SMP, Yerim sudah memiliki Hyewon sebagai sahabatnya sampai sekarang. Hanya Hyewon.

"Kemana suamimu?"

Yerim mendengus mencubit lengan Hyewon. "Jangan kenceng-kenceng, nanti yang lain denger," bisik Yerim.

"Kenapa? Kamu masih mau merahasiakannya? Yerim, hari ini kamu resmi jadi mahasiswa, nggak sedikit lho mahasiswa itu udah nikah."

"Tapi kamu sendiri kan tau aku merasa belum siap dengan pernikahanku."

"Jadi mau sampai kapan kamu nganggap Taekyung bukan sebagai suamimu?"

Yerim menghela napas. "Aku nggak tau," jawabnya pelan.

Hyewon tersenyum menggenggam telapak tangan Yerim. "Kamu pasti bisa. Pelan-pelan mikirin perasaanmu padanya. Ya udah, kalau gitu aku pergi dulu menemui teman sejurusanku. Semangatlah! Bye!" Hyewon melambai yang dibalas dengan lambaian Yerim dengan senyum kecut gadis itu.

Yerim yang lugu, belum siap sebenarnya. Tapi tidak ada hari esok jika kita tidak melangkah mulai hari ini, kan? Siap atau tidak, Yerim memang sudah harus siap. Percaya atau tidak, dirinya telah menikah. Sejak ia menginjakkan kaki di SMP di desanya. Ia menikah saat berusia empat belas tahun.

>>><<<

"Jung Yerim!"

"Saya, sir!"

"Kim Taekyung!"

Yerim menoleh pada bangku dua ruas di sampingnya. Taekyung sedang mengangkat tangan tanpa menjawab sedikit pun. Bisikan dari cewek di belakang Yerim terdengar jelas kalau mereka sedang memuja suaminya. Andai mereka tau Taekyung sudah beristri, apa kata mereka nanti?

Untungnya Taekyung itu memiliki sisi yang dingin, dengan mata tajam beriris silver yang membuat cewek lain takut mendekatinya. Juga ia tak suka berbicara dan membongkar pernikahan mereka dengan orang lain.

Ah, Yerim jadi teringat penyebab kenapa mereka menikah. Entahlah, tiba-tiba saja Taekyung datang pada Yerim dan menunjukkan selembar kertas dengan tinta biru di hadapannya. Yerim sangat terkejut pada masa itu. Sangat aneh, cowok setampan Taekyung lah yang mengajaknya menikah di usia dini.

Hanya karena sebuah catatan buatannya.

Tentu saja Yerim menolak permintaan Taekyung tetapi untuk seukuran cowok yang tak pernah bisa menerima penolakan sepertinya, Yerim tidak punya pilihan lain. Apalagi orang tuanya sedang kesusahan dan sangat membutuhkan uang saat itu dan Taekyung yang memberikannya. Entah karena hutang budi atau karena hasutan Hyewon, Yerim pun mengiyakan lamaran tersebut dengan persyaratan Taekyung tidak boleh menyentuhnya sampai ia berusia dua puluh tahun.

>>><<<

"Happy birthday!"

Yerim terkejut setengah mati saat mendapat kejutan ulang tahun setiba di rumah. Senyumnya mulai merekah saat melihat kedua orang tuanya ada di sini. Selalunya mereka ada di desa.

"Mama!" Yerim langsung memeluk mereka dengan rindu.

"Selamat ulang tahun, putri Papa yang cantik," seru Papa Yerim sambil memasang topi ulang tahun pada Yerim.

"Ayo tiup lilinnya! Make wish dulu, ya."

Yerim menutup mata dan berdoa sebentar kemudian meniup lilin bertuliskan 20 di sana.

"Yeayy!" Mereka bertepuk tangan bahagia.

Di rumah yang Taekyung dan Yerim tempati sekarang, yang bertamu adalah kedua orang tua Taekyung dan adik laki-lakinya serta orang tua Yerim. Yerim menyeka air di sudut matanya, menangis haru.

"Selamat ulang tahun, sayang." Mama Taekyung mencium puncak kepala Yerim.

"Makasih, Ma." Yerim memeluk ibu mertuanya itu dengan bangga.

"Panjang umur, menantuku. Tuhan memberkatimu," sambung Papa Taekyung.

"Makasih, Papa."

"Happy birthday, Kak. Jangan suka jalan sambil tidur lagi, ya." Kim Taehun. Adik Taekyung yang berusia sepuluh tahun ini tau saja kebiasaan Yerim.

Setelah itu keadaan hening. Semuanya menatap Taekyung yang berdiri dengan berdiam diri dan hanya menjadi penonton sedari tadi. Bukankah hanya Taekyung yang belum mengucapkan selamat? Iya, kan?

Taekyung yang merasa tak nyaman dengan tatapan itu berdehem sambil mengelus leher belakangnya.

"Aku akan mandi sebentar." Tanpa memedulikan tatapan tak menyangka dari semua orang, Taekyung berjalan ke kamarnya.

Nyonya Kim tertawa canggung. "Suamimu itu masih saja dingin, ya?"

Yerim tersenyum. "Yerim suka kok dengan sikap Taekyung. Dia menjaga rahasia dengan baik."

"Oh, kamu juga," balas puji Nyonya Kim.

"Dengarkan Mama, Yerim. Sesuai perjanjian, Taekyung tidak boleh menyentuhmu sampai usiamu menginjak 20 tahun. Itu artinya, mulai malam ini perjanjian itu telah usia. Bersiaplah, Yerim. Mama nggak sabar ingin menimang cucu." Mama Yerim heboh sendiri.

"Sama, Mama juga, Yerim," balas ibu mertuanya.

Papa dan tuan Kim tertawa. "Jangan membuat kami menunggu lama, Nak."

Yerim melongo. Benar juga apa yang dikatakan oleh mereka. Bagaimana ini? Apa Taekyung akan melakukan 'itu' secepat ini?

Lalu, apa Yerim akan berani?

Bagaimana?

>>><<<

Tok! Tok! Tok!

Taekyung mengetuk pintu kamar Yerim namun tidak ada sahutan. Ia mengetuk lagi masih tidak ada yang menjawab. Taekyung mencoba membukanya dan ternyata tidak dikunci. Dengan langkah lebar, Taekyung melangkah masuk bersama sebuah kue kecil dengan sebiji lilin yang menyala. Ia memerhatikan sekeliling kamar. Taekyung bahkan lupa kapan terakhir kali ia memasuki kamar Yerim. Yang jelas, kamar ini masih tampak sama. Sangat rapi.

Pintu kamar mandi terbuka. Bersama senandung kecil Yerim berjalan keluar dengan baju handuk yang melilit tubuhnya sampai pangkal paha. Taekyung menyadari keberadaan Yerim. Lalu Yerim menyadari keberadaan Taekyung.

Satu. Dua. Tiga.

"KYAAAAAAAA!"

Spontan Taekyung menjatuhkan kue yang ia pegang dan langsung membalikkan badan sedangkan Yerim yang tadi berteriak berlari kembali memasuki kamar mandi.

"Mau apa kamu?" tanya Yerim panik dari balik kamar mandi.

Taekyung berdehem. "Gue kesini mau bilang selamat ulang tahun."

Yerim tertegun. Kenapa Taekyung mengucapkannya selamat dengan cara seperti ini? Apakah ketakutannya justru adalah sebuah keinginan bagi Taekyung?

"Maaf," jawab Taekyung lagi. "Gue keluar sekarang."

"Ja-jangan!"

Taekyung membatalkan langkahnya.

"Ma-maksudku, tetaplah di sana dan jangan berbalik! Aku akan berlari ke walkcloset dan berpakaian setelah itu kamu bisa mengucapkan selamat ulang tahun padaku. Bagaimana?"

"Oke," jawab Taekyung.

"Kalau begitu jangan mengintip, ya!"

"Hm."

Yerim membuka pintu dan mengintip terlebih dahulu. Taekyung masih membelakanginya. Dengan langkah cepat Yerim berlari menuju tempat mengganti pakaian namun-

Duk!

-di tengah perjalanan Yerim terjatuh.

Taekyung seketika berbalik dan melangkah cepat mendekati Yerim. Gadis itu terduduk di tempatnya. Taekyung berjongkok memeriksa tubuh Yerim.

"Gak apa-apa?" tanya Taekyung khawatir walau ekspresinya masih terlihat datar. Taekyung menyentuh pergelangan tangan Yerim untuk melihat telapak tangan Yerim yang memerah tanpa memedulikan ekspresi gadis itu yang sudah tidak normal lagi. Yerim menatap tangannya dan Taekyung secara bergantian, lalu menatap pangkal pahanya yang terekspos.

"Lo harusnya hati-hati. Lain kalㅡ"

"PERGII!"

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
We Are Married
1

Bab 1 20 Years Old.

09/06/2022

2

Bab 2 Love Shot dan Kecemburuan.

09/06/2022

3

Bab 3 Terluka Di Ketidak Sengajaan.

09/06/2022

4

Bab 4 4 : Sogokan Terfavorit.

09/06/2022

5

Bab 5 5 : Solusi Atas Masalah, Cinta.

10/06/2022

6

Bab 6 6 : Ke Studio atau Nonton

10/06/2022

7

Bab 7 7 : Emosi Di Atas Sifat Posesif.

10/06/2022

8

Bab 8 8 : You're Danger.

10/06/2022

9

Bab 9 9 : Kecurigaan Sindy.

10/06/2022

10

Bab 10 Rasa Gelisah Yang Berkecambuk.

10/06/2022

11

Bab 11 Di Nuansa Hening Rooftop.

10/06/2022

12

Bab 12 Pilihan Yang Meresahkan.

11/06/2022

13

Bab 13 Karena Kamu, Sayang.

12/06/2022

14

Bab 14 Rencana PDKT.

14/06/2022

15

Bab 15 Overdosis.

15/06/2022

16

Bab 16 Aku Cemburu.

15/06/2022

17

Bab 17 Kesurupan.

16/06/2022

18

Bab 18 Sepupu Atau Pasangan

17/06/2022

19

Bab 19 Permintaan Aneh Sindy.

19/06/2022

20

Bab 20 I Love You.

20/06/2022

21

Bab 21 Keponakan Bawel.

21/06/2022

22

Bab 22 Rebutan Yerim.

21/06/2022

23

Bab 23 Obati Bibir Gue!

21/06/2022

24

Bab 24 Gelang Dan Mie.

22/06/2022

25

Bab 25 Larangan Kerja.

22/06/2022

26

Bab 26 Cerita Yang Dicemburui.

22/06/2022

27

Bab 27 Deg-degan Di Pasar Malam.

23/06/2022

28

Bab 28 Ganti Baju Istri Dosa Gak

24/06/2022

29

Bab 29 Kesentuh, Eh!

24/06/2022

30

Bab 30 Minta Maaf.

24/06/2022

31

Bab 31 Video Mengejutkan.

25/06/2022

32

Bab 32 Perasaan Kacau.

26/06/2022

33

Bab 33 Awal Pelacakan.

26/06/2022

34

Bab 34 Mulai Menjauh.

28/06/2022

35

Bab 35 Beneran Selingkuh

28/06/2022

36

Bab 36 Latihan Drama.

29/06/2022

37

Bab 37 Bertamu di Rumah Suami.

29/06/2022

38

Bab 38 Sepupu Sayang dan Ciuman.

30/06/2022

39

Bab 39 Yakin Cuma Sepupu

30/06/2022

40

Bab 40 Terbukti.

01/07/2022