We Are Married
semu
al
dah da
cantik
duduk
ngat dari teman-temannya yang lain. Sekarang adalah pesta penyambutan angkatan baru
anya Sonnie yang duduk
anggung. "Aku k
dang dilirik Yerim. Memang sengaja pria itu datang lebih dulu dengan mobilny
" Osen tersenyum menampakkan sederetan g
" Yerim tertawa
bisa
ria yang duduk di du
" bisik Yer
urusan komunikasi. Keren, kan
malunya. "Bukannya ini untuk jurus
ya Kak Jey, makan
nggut lalu menat
" jawab Yerim
nnya pada Yerim. Yerim menerimanya dan menyium aromanya sedikit. Sejujur
nti
Taekyung membuat semuanya mengheningkan cipt
ng mengopernya pada Hana, Hana mengopernya pada Sindy, lalu Sindy menyerahkannya pada Taekyung. Taekyung
lo yang minum
h minum!" titah
Junggie. Taekyung menatap Yerim. Yerim menatap
jangan k
sepup
riu
rang te
belum ia pergi dari kerumunan. Seluruh tatapan yang tadinya mengarah pada Taekyung kini
rti Taekyung. Ya kan, Rim?" ucap dan tanya Ye
kan Yerim, ia bingung harus apa. Ia hanya duduk menatapi teman-temannya dengan bertopang dagu. Bersama Taekyung yang duduk semeja dengannya. Untungnya meja tersebut sama dengan meja saat m
an mabuknya yang langsung mer
ampak gugup. Ia berusah
ya. Tentu saja aksi itu tak lepas dari tatapan Taekyung. Tan
osi. Tah
kin tidak sadar kalau ia sudah mel
emosi
melepas tangan Osen dari Yerim dengan sekali hentakan lalu memberi tinjuan di pipi O
erim dengan lemah. Ia men
eriak Taekyung pada Yerim. Yerim tersentak dan spontan matanya
lerai. Jey mendorong bahu Taekyung agar menjauh dari sana sedangkan Yoga dan Junggi
rus menunduk. Tak lama isakan Yerim semakin deras sampai bahkan ia menangis men
enyentuh tangan Yerim tetapi Yerim menepi
lau lo peduli sama dia tapi nggak usah se-possesive gin
ggak s
!" bantah
. "Jangan berkelahi," mohon
h, ayo!" lalu mengajak Yerim u
><
iak padanya. Jangankan padanya, setiap Taekyung berteriak di hadapannya saja sudah membuat Yerim ketakutan setengah mati. Tadi itu, adalah momen paling menakutkan seumur hidu
eperti dulu. Biar aja Taekyung begitu. Palingan beberapa l
idak akan menyia-nyiakan hal itu. Yerim akan terbiasa. Begitu pula dengan
ersiap untuk tidur. Ia naik ke kasur d
Tok
atanya lagi. It
nggak
g malam ini, Yerim pasti se
Tok
gue bicarakan.
, Yerim bangkit dan berjalan menuju pintu. Yer
yang menunduk. "Lihat gue, Rim!" pinta Taeky
idak di
agi, Yerim mundur lagi. Begitu sampai kaki Yerim menyentuh tempat tidur. Yeri
Yerim k
t kepala gadis itu. Yerim tidak lagi menolak. Perlahan matanya bertubrukanu
rat di keningnya. Mengecupnya selama lima detik
aa
gun mendeng
kan mengulan
ning. Tidak ada
abuk berat. Pikirannya pasti bisa mengarah kemana-mana
arah pada Yerim tapi tidak
menghangat. Ternyata Yeri
gue jadi punya seseor