Taaruf dengan Anak Wanita Malam

Taaruf dengan Anak Wanita Malam

Pie Mar

5.0
Komentar
60.6K
Penayangan
212
Bab

Hafla Selina Almaqvhira (Selina) begitu bahagia ketika mengetahui bahwa orang yang mengajak taaruf dengannya adalah seorang pemuda yang dia cintai. Dia adalah Mohammad Alfatih Aqsa (Aqsa), seorang pemuda yang merenggut hatinya saat pertama kali bertemu. Dia seorang pengusaha muda yang shaleh yang bergerak di bidang property syariah sekaligus kakak dari sahabatnya Shiza Anisa Hanifah. Pun, kedua orang tua Aqsa adalah sahabat Ustaz Bashor Abah-nya saat mondok di pesantren Jawa Timur. Seolah kebahagiaanya berlipat ganda. Dua buah keluarga bersatu dalam ikatan pernikahan. Namun kebahagiaan itu sirna saat keluarga Aqsa mengetahui bahwa ternyata Selina bukan anak kandung Ustaz Bashor dan istrinya Ummi Sarah melainkan anak seorang wanita malam yang mereka asuh sejak bayi. Dengan tegas keluarga Aqsa tidak meneruskan proses taaruf apalagi khitbah. Selina yang baru tahu jika dia bukan anak kandung Abah dan Ummi-nya merasa sangat shocked. Ditambah lagi Aqsa membatalkan proses taaruf. Kebalikannya, kesedihannya berlipat ganda. Bagaimanakah kisah cinta Selina setelah semua orang tahu bahwa dia anak seorang wanita tuna susila? Akankah Selina memperoleh jodoh yang bisa menerima dirinya apa adanya ataukah tidak?

Bab 1 Kedatangan keluarga Aqsa untuk taaruf

Hati Selina berbunga-bunga dan jantungnya terpompa lebih cepat bagai irama perkusi yang bertalu-talu. Betapa tidak, pemuda yang datang taaruf adalah pemuda yang dia sukai sejak pertama kali bertemu. Tidak hanya Selina siapapun gadis akan merasa bahagia jika yang datang untuk melamarnya adalah seorang pemuda yang dia cintai. Bagai durian runtuh, Selina tersipu-sipu hingga membuat rekan kerjanya sesama guru terkejut melihat perubahan rona wajahnya yang bersemu merah karena kentara kulitnya seputih salju.

Pagi tadi Selina mendapat kabar dari sahabatnya Shiza Anisa Hanifah bahwa kakaknya bernama Aqsa akan datang hari ini lebih cepat dari rencananya untuk melakukan taaruf dengan Selina. Shiza sendiri tidak bisa ikut karena harus bekerja. Selina sangat bahagia jika bisa bersanding dengan Aqsa karena selain dia mencintainya dia juga bisa semakin dekat dengan adiknya Shiza yang merupakan sahabatnya sewaktu kuliah di Bandung.

Kedua orang tua Selina tak memberitahu hal itu tapi Selina diam-diam pulang lebih awal karena penasaran dengan kedatangan Aqsa dan keluarganya. Dia memarkirkan motor maticnya tanpa suara di halaman belakang rumah. Selina masuk lewat pintu belakang dan mengintip dari dapur, mencuri dengar apa yang keluarganya dan keluarga Aqsa bincangkan. Hening yang terdengar Selina. Lalu Selina beranjak mendekati tirai penghubung ruang tamu dengan ruang keluarga. Dia menajamkan pendengarannya.

"Astagfirulloh, maaf kami tidak bisa melanjutkan proses taaruf, Ustaz Bashor. Kami tidak bisa menerima kalau calon mantu kami, Selina ternyata anak dari seorang pelacur," ucap seorang pria paruh baya yang seumuran dengan Ustaz Bashor yang berada di hadapannya.

Suasana yang berawal hangat kini berubah hening dan dingin. Semua orang diam tergugu, bingung mau berkata apa karena shocked mendengar kabar pahit yang baru saja terkuak. Sementara Selina yang baru saja mengintip di balik tirai terkesiap dengan apa yang pria itu katakan. Seketika dia berurai air mata dengan tubuh yang bergetar hebat seperti tersetrum ribuan volt. Namun Selina tetap berada di sana berusaha menyimak apa yang mereka sampaikan. Barangkali dia salah dengar.

"Tidak Papa, aku bisa menerimanya. Setiap anak tak pernah meminta untuk dilahirkan dari rahim siapa," sahut anak dari pria tadi meskipun dia juga tak kalah shocked mendengar kabar tentang gadis yang dia cintai. Namun cintanya lebih besar daripada rasa sakit mendengar fakta tersebut.

Selina tertegun mendengar suara bariton itu. Iya, suara bariton itu suara lelaki yang dia nantikan kehadirannya, suara Mohammad Al Fatih Aqsa.

"Dengarlah, Aqsa, mencari pasangan itu harus dilihat dari bibit, bebet dan bobotnya. Dilihat dari bebet Selina gadis yang baik dan memiliki paras cantik untuk seorang gadis. Juga dari bobot yang berarti Selina memiliki kualitas diri yang bagus, seorang yang berpendidikan dan berakhlak mulia.

Sayang, dari segi bibit atau garis keturunan dia tidak masuk kriteria, ibunya seorang pelacur dan ayahnya siapa tak jelas," jelas pria itu lagi pada anaknya bernama Aqsa. Mendengar hal itu Aqsa mendengus kesal dan Ustaz Bashor menelan salivanya susah payah.

Aqsa benar-benar tak peduli asal-usul gadis itu. Yang dia tahu Selina dibesarkan oleh seorang alim ulama, Ustaz di pesantren dan dia mencintainya sudah lama. Oleh karena itu dia ingin segera menghalalkannya dengan proses taaruf lalu khitbah dan menikah.

Pria yang dipanggil Ustaz Bashor mendongak menatap lampu gentur yang menjuntai, berusaha menahan tangis mendengar respon sahabat lamanya yang hendak taaruf untuk putrinya. Apalagi mendengar kalimat bahwa 'Selina anak seorang pelacur'. Tidakkah ada kalimat lain yang lebih pantas?

Lalu perlahan Ustaz Bashor mengembuskan nafasnya secara kasar. Dia tak pernah mengira respon sahabatnya akan seperti itu.

"Baiklah, saya tidak akan memaksa anak kamu Bang buat lanjutin taaruf. Lagipula kalian yang datang kemari bukan saya yang meminta. Satu hal lagi ingatlah bahwa, sebagai manusia kita tidak boleh merasa sombong dan lebih baik daripada manusia lainnya.

Memang betul Dewi Rahma, ibu kandungnya Selina seorang wanita tuna susila. Itu yang saya dengar dulu. Tapi saya tidak tahu kondisinya sekarang. Barangkali dia sudah bertobat. Seseorang yang sudah bertobat seperti seorang bayi suci yang baru saja dilahirkan. Mungkin lebih baik dari kita yang meskipun rajin ibadah tapi ada kesombongan dalam hati.

Dan, soal Selina, meskipun dia terlahir dari kedua orang tua yang fasiq, insyallah dia berakhlak baik karena kami telah mendidiknya sedari kecil dengan pendidikan Alquran di pesantren," papar Ustaz Bashor dengan jujur dan apa adanya.

Air mata Selina langsung meruah tatkala mendengar perkataan Ustaz Bashor atau Abahnya bahwa Selina tidak salah dengar, Selina anak seorang wanita tuna susila. Tubuh Selina seketika roboh ke lantai dengan kedua tangan membekap mulutnya, berusaha keras meredam suara tangisnya.

"Abah ... Ummi ... jadi aku bukan anak kalian? Aku anak seorang pelacur?"

Hiks ... hiks ... hiks ...

Selina kembali menangis.

"Betul, Bang Rakha, Mbak Ayu dan Mbak Gendis, alhamdulillah kami telah membesarkan Selina dengan cara yang baik, terlepas dari garis keturunannya yang buruk," seru Ummi Sarah, istri Ustaz Bashor ikut membela sang suami. Dia juga ikut kesal karena merasa keluarga Aqsa memojokkan Ustaz Bashor dan Selina putri kesayangannya.

"Saya merasa dibohongi, Pa. Ustaz Bashor temanmu ini orang berilmu tapi suka berbohong," kata istri pria tadi bernada geram. "Satu hal lagi, Selina berarti bukan mahramnya Ustaz Bashor, bagaimana ini secara hukum syariat? Seorang yang yang suka ceramah tapi sendirinya tak melakoninya,"

"Betul apa kata Mbak Ayu, Bang, jika aku tak bertanya dan memperlihatkan foto itu mungkin dia akan menutupi semuanya," timpal Gendis, tantenya Aqsa.

"Ustaz Bashor dan Ummi Sarah tahu tidak? Video syur Dewi Rahma pernah viral. Satu hal lagi yang bikin saya sakit hati, suami sahabat saya Maira direbut oleh dia sampai-sampai Maira hampir melenyapkan nyawanya sendiri," serunya lagi mendelik pada Ustaz Bashor dan Ummi Sarah bergantian. Suasana di ruang tamu yang sederhana itu menjadi semakin tegang. Gelak tawa reuni antar sahabat lama pun sirna sudah.

Ustaz Bashor dan Ummi Sarah tercengang mendengar kisah Dewi Rahma. Namun dalam kacamata Ustaz Bashor apa yang disampaikan tantenya Aqsa tak sepenuhnya benar. Ada hal baik yang tak terlihat yang dimiliki Dewi Rahma ibu kandungnya Selina di mata umum sehingga menjadi pertimbangan sendiri baginya menerima Selina dalam asuhannya.

"Ckck!" Aqsa menggelengkan kepalanya. Dia merasa amat kecewa melihat respon keluarganya pada anak gadis yang dicintai. Selina tak memiliki salah dan dosa. Hanya saja dia terlahir dari rahim seorang wanita penghibur dengan ayah yang tak jelas siapa.

"Mama dan Papa, Tante juga, aku akan menikahi Selina, bukan ibunya Selina. Selina sama sekali tidak ada hubungan apa-apa dengan apa yang dilakukan oleh ibu kandungnya. Please, kalian jangan berpikir macam-macam. Perkataan kalian melukai hati Ustaz Bashor dan Ummi Sarah," sergah Aqsa yang sedari tadi menahan amarah, akhirnya meledak juga.

"Aqsa, kamu jangan membantah! Memang Selina dididik dengan baik katanya, tapi ingatlah secara genetik Selina pasti menuruni sifat genetik kedua orang tuanya. Mama tak bisa bayangkan jika dia jadi istri kamu. Tabiat seorang wanita nakal, mungkin dia akan mudah berselingkuh dan bermain dengan pria lain. Dia tidak akan bisa menjaga marwahnya sebagai seorang istri," cerocos Ayu, ibundanya Aqsa. Wajah Aqsa sampai memerah karena saking kesal dengan perkataan ibunya. Pun, dia merasa malu pada keluarga Ustaz Bashor yang begitu baik menyambut kedatangan mereka.

"Astagfirullah ..." gumam Ustaz Bashor mendengar mulut pedas Ayu. Dia tak mengira Ayu akan berbicara sekejam itu padanya. Baik Ayu dan Rakha mereka berdua lulusan pesantren yang terkenal di Jawa Timur bersamanya.

"Astagfirullah dasar mulut laknat ..." batin Ummi Sarah juga tak kalah kaget mendengar perkataan Ayu yang menusuk dan melukai hati Ustaz Bashor dan dirinya. Ustaz Bashor dan Ummi Sarah merasa masih beruntung karena mereka menganggap Selina tidak ada di sana, tengah mengajar di sekolah. Andaikata dia mendengarnya maka sudah bisa dipastikan hatinya akan sangat terpukul. Padahal sedari tadi Selina menguping pembicaraan mereka dengan rasa yang perih.

"Mama, sudah jangan bicara ke sana kemari," lirih Rakha berusaha menenangkan istrinya, Ayu yang tak suka mengontrol diri.

"Maafkan kami, Ustaz Bashor, kami benar-benar tidak bermaksud menyinggung perasaan Ustaz Bashor soal proses taaruf. Barangkali hubungan kita tak perlu diperkuat dengan ikatan pernikahan anak-anak kita. Kita cukup menjaga silaturahim saja," ucap Rakha pada Ustaz Bashor.

Ustaz Bashor tak banyak bicara ataupun berkomentar karena dia sudah sangat kesal melihat respon mereka.

"Tunggu, Papa, apakah Papa lupa jika dalam Islam ada beberapa kriteria yang harus dimiliki untuk menentukan pasangan hidup?

Ada empat kriteria dalam memilih pasangan hidup. Pertama harta. Kedua nasab atau keturunan ketiga paras dan keempat agama. Namun nabi menganjurkan mendahulukan agama di atas segalanya. Selina memiliki tiga hal tersebut kecuali nasab. Namun dalam agama Selina memenuhi kriteria tersebut. Selina wanita yang salihah ..." jelas Aqsa dengan suara yang bergetar. Matanya berembun menahan tangis.

Rakha diam mendengar penjelasan sang anak. Dia sendiri yang mengajarinya tapi terasa sulit untuk melaksanakannya.

"Sudahlah Aqsa, ayo kita pulang!" ajak Ayu pada putranya. Rakha pun hanya menepuk bahu Aqsa dan mengajaknya pulang.

Rombongan keluarga Aqsa pun pulang. Hanya Rakha dan Aqsa yang berpamitan dan bersalaman dengan Ustaz Bashor dan Ummi Sarah sedangkan Ayu dan Gendis pergi begitu saja.

Bersambung,

Lanjutkan Membaca

Buku serupa

Terjebak Gairah Terlarang

Terjebak Gairah Terlarang

kodav
5.0

WARNING 21+‼️ (Mengandung adegan dewasa) Di balik seragam sekolah menengah dan hobinya bermain basket, Julian menyimpan gejolak hasrat yang tak terduga. Ketertarikannya pada Tante Namira, pemilik rental PlayStation yang menjadi tempat pelariannya, bukan lagi sekadar kekaguman. Aura menggoda Tante Namira, dengan lekuk tubuh yang menantang dan tatapan yang menyimpan misteri, selalu berhasil membuat jantung Julian berdebar kencang. Sebuah siang yang sepi di rental PS menjadi titik balik. Permintaan sederhana dari Tante Namira untuk memijat punggung yang pegal membuka gerbang menuju dunia yang selama ini hanya berani dibayangkannya. Sentuhan pertama yang canggung, desahan pelan yang menggelitik, dan aroma tubuh Tante Namira yang memabukkan, semuanya berpadu menjadi ledakan hasrat yang tak tertahankan. Malam itu, batas usia dan norma sosial runtuh dalam sebuah pertemuan intim yang membakar. Namun, petualangan Julian tidak berhenti di sana. Pengalaman pertamanya dengan Tante Namira bagaikan api yang menyulut dahaga akan sensasi terlarang. Seolah alam semesta berkonspirasi, Julian menemukan dirinya terjerat dalam jaring-jaring kenikmatan terlarang dengan sosok-sosok wanita yang jauh lebih dewasa dan memiliki daya pikatnya masing-masing. Mulai dari sentuhan penuh dominasi di ruang kelas, bisikan menggoda di tengah malam, hingga kehangatan ranjang seorang perawat yang merawatnya, Julian menjelajahi setiap tikungan hasrat dengan keberanian yang mencengangkan. Setiap pertemuan adalah babak baru, menguji batas moral dan membuka tabir rahasia tersembunyi di balik sosok-sosok yang selama ini dianggapnya biasa. Ia terombang-ambing antara rasa bersalah dan kenikmatan yang memabukkan, terperangkap dalam pusaran gairah terlarang yang semakin menghanyutkannya. Lalu, bagaimana Julian akan menghadapi konsekuensi dari pilihan-pilihan beraninya? Akankah ia terus menari di tepi jurang, mempermainkan api hasrat yang bisa membakarnya kapan saja? Dan rahasia apa saja yang akan terungkap seiring berjalannya petualangan cintanya yang penuh dosa ini?

Dilema Cinta Penuh Nikmat

Dilema Cinta Penuh Nikmat

Juliana
5.0

21+ Dia lupa siapa dirinya, dia lupa siapa pria ini dan bahkan statusnya sebagai calon istri pria lain, yang dia tahu ialah inilah momen yang paling dia tunggu dan idamkan selama ini, bisa berduaan dan bercinta dengan pria yang sangat dia kagumi dan sayangi. Matanya semakin tenggelam saat lidah nakal itu bermain di lembah basah dan bukit berhutam rimba hitam, yang bau khasnya selalu membuat pria mabuk dan lupa diri, seperti yang dirasakan oleh Aslan saat lidahnya bermain di parit kemerahan yang kontras sekali dengan kulit putihnya, dan rambut hitammnya yang menghiasi keseluruhan bukit indah vagina sang gadis. Tekanan ke kepalanya Aslan diiringi rintihan kencang memenuhi kamar, menandakan orgasme pertama dirinya tanpa dia bisa tahan, akibat nakalnya lidah sang predator yang dari tadi bukan hanya menjilat puncak dadanya, tapi juga perut mulusnya dan bahkan pangkal pahanya yang indah dan sangat rentan jika disentuh oleh lidah pria itu. Remasan dan sentuhan lembut tangan Endah ke urat kejantanan sang pria yang sudah kencang dan siap untuk beradu, diiringi ciuman dan kecupan bibir mereka yang turun dan naik saling menyapa, seakan tidak ingin terlepaskan dari bibir pasangannya. Paha yang putih mulus dan ada bulu-bulu halus indah menghiasi membuat siapapun pria yang melihat sulit untuk tidak memlingkan wajah memandang keindahan itu. Ciuman dan cumbuan ke sang pejantan seperti isyarat darinya untuk segera melanjutkan pertandingan ini. Kini kedua pahanya terbuka lebar, gairahnya yang sempat dihempaskan ke pulau kenikmatan oleh sapuan lidah Aslan, kini kembali berkobar, dan seakan meminta untuk segera dituntaskan dengan sebuah ritual indah yang dia pasrahkan hari ini untuk sang pujaan hatinya. Pejaman mata, rintihan kecil serta pekikan tanda kaget membuat Aslan sangat berhati hati dalam bermanuver diatas tubuh Endah yang sudah pasrah. Dia tahu menghadapi wanita tanpa pengalaman ini, haruslah sedikit lebih sabar. "sakit....???"

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Taaruf dengan Anak Wanita Malam
1

Bab 1 Kedatangan keluarga Aqsa untuk taaruf

01/06/2022

2

Bab 2 Selina yang shocked

01/06/2022

3

Bab 3 Cinta terhalang restu

01/06/2022

4

Bab 4 Solusi untuk Selina

01/06/2022

5

Bab 5 Mimpi buruk

01/06/2022

6

Bab 6 Menjemput Hawa

01/06/2022

7

Bab 7 Tak ada beban tanpa pundak

01/06/2022

8

Bab 8 Rahasia ibu kandung Selina

01/06/2022

9

Bab 9 Izin cuti yang bermasalah

01/06/2022

10

Bab 10 Sudah jatuh tertimpa tangga

01/06/2022

11

Bab 11 Bertemu Aqsa

01/06/2022

12

Bab 12 Wahai hati, ikhlaskanlah!

01/06/2022

13

Bab 13 Ruri yang menyebalkan

01/06/2022

14

Bab 14 Pencarian dimulai

01/06/2022

15

Bab 15 Nama yang sama

01/06/2022

16

Bab 16 Ditagih hutang

02/06/2022

17

Bab 17 Baku hantam

02/06/2022

18

Bab 18 Perasaan seorang ibu

03/06/2022

19

Bab 19 Kondisi Adam yang mengkhawatirkan

04/06/2022

20

Bab 20 Pertolongan tanpa diduga-duga

05/06/2022

21

Bab 21 Apakah kamu jodohku

06/06/2022

22

Bab 22 Ada suka ada duka

07/06/2022

23

Bab 23 Sebuah kepastian

08/06/2022

24

Bab 24 Ada yang datang dan pergi

09/06/2022

25

Bab 25 Niat terselubung

09/06/2022

26

Bab 26 Wanita misterius

10/06/2022

27

Bab 27 Gamang

11/06/2022

28

Bab 28 Rahasia hati

12/06/2022

29

Bab 29 Sebuah keputusan

13/06/2022

30

Bab 30 Perjodohan

14/06/2022

31

Bab 31 Perbincangan tentang jodoh

15/06/2022

32

Bab 32 Siapakah dr Dave

16/06/2022

33

Bab 33 Meeting dengan Mr Liam

17/06/2022

34

Bab 34 Taaruf ke sekian

18/06/2022

35

Bab 35 Terpesona

20/06/2022

36

Bab 36 Niat buruk Zahrana

22/06/2022

37

Bab 37 Istikharah

23/06/2022

38

Bab 38 Gaun untuk Zahrana

28/06/2022

39

Bab 39 Goodie bag yang tertukar

30/06/2022

40

Bab 40 Kebaikan yang pamrih

03/07/2022