Cinta Palsumu Menghancurkan Hidupku

Cinta Palsumu Menghancurkan Hidupku

Ibrahim

5.0
Komentar
72
Penayangan
43
Bab

Hubungan terlarang itu seperti jentera usang yang rapuh, berputar tanpa tujuan dan akhirnya hancur. Pratama tidak pernah menganggap serius hubungannya dengan Dewi, ia hanya menjadikannya tempat singgah sesaat. Baginya, Dewi hanyalah selingan, karena hatinya masih terikat pada cinta masa lalu. Setelah puas, ia mencampakkan Dewi begitu saja, kembali pada kekasih lamanya. Dewi terlena dalam buaian janji palsu dan lupa bahwa cinta bisa membakar habis hatinya. Harapan yang dulu tergambar indah kini hanya menjadi abu. Ia pun harus menata kembali masa depannya yang kini terasa gelap. Cemoohan dan hinaan dari keluarga Pratama menjadi pengingat bahwa bagi pria kaya, ia hanyalah objek yang bisa dibuang kapan saja. Namun, waktu membawanya bertemu dengan Reza, seorang pria yang datang dengan janji-janji baru yang tulus. "Aku akan mencintaimu dengan cara yang berbeda," ucap Reza dengan penuh keyakinan. Akankah Dewi kembali membuka hatinya untuk cinta yang baru, ataukah ia akan terjerat kembali dalam rayuan palsu yang sama?

Bab 1 Hubungannya dengan Pratama

Lampu jalanan kota Jakarta memancarkan cahaya kekuningan yang temaram, melukis siluet pejalan kaki yang tergesa-gesa. Namun, di dalam sebuah apartemen mewah di pusat kota, suasana terasa dingin dan senyap. Di sanalah Dewi duduk termenung, matanya yang sembap menatap kosong ke luar jendela. Hujan yang turun rintik-rintik, membasahi kaca dan mengaburkan pandangan, seolah ikut merasakan pedihnya hati.

Hubungannya dengan Pratama, pria yang ia cintai dengan segenap jiwa, telah berakhir. Tidak ada kata perpisahan yang manis, tidak ada penjelasan yang mendalam, hanya sebuah pesan singkat yang dingin. "Maaf, Dewi. Aku harus kembali pada seseorang dari masa lalu." Kalimat itu, singkat namun mematikan, telah menghancurkan seluruh dunianya. Harapan yang selama ini ia bangun, perlahan runtuh menjadi puing-puing tak berharga.

Awalnya, semua terasa begitu indah. Pertemuan mereka di sebuah acara amal, Pratama yang tampan, mapan, dan mempesona, serta kata-kata manis yang selalu ia bisikkan. Dewi, seorang gadis dari keluarga sederhana yang bekerja keras sebagai desainer grafis, merasa seperti Cinderella yang menemukan pangerannya. Ia tidak pernah berpikir dua kali saat Pratama mendekatinya. Cinta itu datang begitu saja, seperti badai yang menerjang tanpa peringatan. Ia terlena, terlena dalam janji-janji palsu, dalam buaian asmara yang sesaat.

Dewi masih ingat betul, bagaimana Pratama selalu memanggilnya dengan sebutan "sayangku" di depan teman-temannya, bagaimana ia selalu menggandeng tangannya seolah-olah mereka adalah sepasang kekasih yang paling serasi. Namun, saat hubungan itu memasuki tahun kedua, Dewi mulai merasakan kejanggalan. Pratama seringkali menghilang tanpa kabar, alasannya selalu sama, "urusan bisnis yang mendadak." Dewi, yang terlalu mencintai, selalu percaya. Ia menutup mata dari kecurigaan-kecurigaan kecil, dari ketidaksesuaian cerita Pratama, dari nada bicara Pratama yang kadang terdengar tertekan. Ia buta, buta oleh cinta.

Kini, semua rahasia itu terbongkar. Dewi tidak menyangka, bahwa selama ini ia hanyalah tempat singgah bagi Pratama. Hatinya, layaknya jentera usang yang berputar tanpa henti, kini berhenti total. Rapuh, dan hancur berkeping-keping.

"Dewi, apa yang terjadi?" suara Rara, sahabatnya sejak bangku kuliah, memecah keheningan. Rara masuk ke dalam apartemen Dewi tanpa mengetuk, ia khawatir saat Dewi tidak membalas satupun pesannya sejak dua hari yang lalu. Rara langsung mendekat dan memeluk Dewi, "Pratama benar-benar bajingan! Aku sudah bilang, Dewi, laki-laki seperti dia itu tidak pantas untukmu."

Air mata yang Dewi tahan sejak tadi, akhirnya tumpah. Ia memeluk Rara erat, isak tangisnya memenuhi ruangan. "Kenapa, Ra? Kenapa dia melakukan ini? Apa salahku? Aku sudah memberikan segalanya."

Rara hanya bisa mengelus punggung Dewi, memberikan kekuatan melalui sentuhan. "Kamu tidak salah, Dewi. Dia yang brengsek. Dia yang tidak tahu diri."

Esoknya, setelah tangisnya reda, Dewi mencoba untuk bangkit. Ia mengambil cermin, menatap pantulan dirinya. Wajah yang dulunya penuh senyum, kini terlihat kuyu dan pucat. Matanya bengkak, rambutnya acak-acakan. Ia merasa asing dengan sosok di hadapannya.

"Dewi yang dulu sudah mati," gumamnya pelan. "Sekarang, aku harus jadi Dewi yang baru."

Namun, tekadnya tidak semudah itu terwujud. Luka di hatinya masih begitu basah. Setiap sudut apartemen ini, setiap lagu yang ia dengar, setiap makanan yang ia masak, semuanya mengingatkannya pada Pratama. Hubungan mereka, yang baginya adalah dunia, kini hanya menjadi kenangan pahit.

Dewi memutuskan untuk mengakhiri kontrak apartemen itu. Ia tidak sanggup lagi tinggal di tempat yang penuh dengan kenangan palsu. Ia kembali ke rumah orang tuanya di pinggiran kota. Sebuah rumah sederhana, yang selalu menjadi pelabuhan terakhirnya.

"Dewi... kamu kenapa?" tanya Ibunya, dengan raut wajah khawatir. Ibunya tidak pernah menyukai Pratama. Katanya, laki-laki kaya seperti itu hanya akan menyakiti Dewi.

"Aku putus, Bu," jawab Dewi, mencoba terdengar tegar. Namun suaranya bergetar.

Mendengar itu, air mata Ibunya menetes. "Ibu sudah bilang, Dewi. Laki-laki seperti itu hanya bermain-main. Mereka tidak tahu apa itu cinta sejati."

Dewi tidak bisa menyalahkan Ibunya. Ia yang bodoh, ia yang terlalu percaya.

Seminggu berlalu, Dewi mencoba kembali bekerja. Ia harus menyibukkan diri agar tidak terus-menerus memikirkan Pratama. Namun, nasib buruk sepertinya belum mau beranjak dari hidupnya. Saat ia sedang presentasi di kantor klien, tiba-tiba seorang wanita cantik dan anggun, yang tak lain adalah mantan kekasih Pratama dan juga alasan Pratama meninggalkannya, datang.

Wanita itu bernama Clarissa. Ia datang dengan tatapan mengejek. "Oh, jadi ini yang disebut 'desainer grafis terbaik'? Pantas saja Pratama meninggalkanmu. Selera dia memang jauh lebih tinggi dari ini."

Hinaan itu terasa seperti belati yang menusuk. Seluruh rekan kerja Dewi terdiam, menatapnya dengan pandangan campur aduk, antara kasihan dan penasaran. Dewi hanya bisa menunduk, menahan air matanya agar tidak jatuh.

"Jangan pernah dekati Pratama lagi. Kau tidak pantas untuknya," bisik Clarissa, sebelum akhirnya pergi dengan senyum kemenangan.

Dewi hancur. Bukan hanya hatinya, tetapi juga harga dirinya. Ia tidak tahu, bahwa keluarga Pratama pun akan ikut campur. Pratama Abisatya, nama belakang yang bergengsi itu, kini menjadi sumber penderitaannya.

Keesokan harinya, sebuah surat datang dari kantor hukum keluarga Abisatya. Isinya, sebuah peringatan agar Dewi tidak lagi mengganggu Pratama, dengan ancaman akan menuntutnya jika ia tidak mematuhi.

"Mereka menganggapku seperti pengganggu," gumam Dewi, membaca surat itu berulang kali. "Mereka melihatku sebagai parasit, yang hanya ingin menumpang hidup pada kekayaan mereka."

Kata-kata itu menghantamnya, membuat luka di hatinya semakin menganga. Dewi menyadari, bahwa selama ini ia tidak pernah benar-benar ada di mata keluarga Pratama. Ia hanya dianggap sebagai mainan, sebagai objek yang bisa dibuang kapan saja.

Bulan-bulan berikutnya, Dewi menjalani hari-hari yang suram. Ia mencoba menata kembali masa depannya, tetapi bayang-bayang Pratama dan hinaan dari Clarissa terus menghantuinya. Setiap kali ia melihat pasangan yang bahagia, hatinya terasa perih. Ia merasa bodoh, merasa hina. Ia mengunci diri, menolak bertemu teman-temannya. Ia takut, takut jika ada yang menanyakan tentang Pratama, takut jika ia kembali teringat.

Suatu malam, saat ia sedang lembur di kantor, ia duduk di depan layar komputernya. Desain yang ia buat terasa hambar, tidak ada gairah di sana. Ia merasa kehilangan segalanya.

Tiba-tiba, sebuah notifikasi masuk ke emailnya. Undangan dari sebuah perusahaan besar untuk sebuah proyek desain. Perusahaan yang bernama Abisena Group. Dewi terkejut, nama itu terasa asing. Ia mencari tahu tentang perusahaan itu, dan ternyata, itu adalah salah satu perusahaan teknologi terbesar di Asia. Sebuah perusahaan yang baru didirikan, namun sudah menunjukkan pertumbuhan yang luar biasa.

"Abisena..." gumamnya. Entah kenapa, nama itu terasa menenangkan.

Dengan sisa-sisa keberaniannya, Dewi memutuskan untuk menerima tawaran itu. Ia tidak punya pilihan lain. Ia harus bangkit, demi dirinya sendiri. Ia harus membuktikan, bahwa ia bisa sukses tanpa Pratama, tanpa bayang-bayang masa lalu yang kelam.

Esok harinya, ia datang ke kantor Abisena Group. Gedung pencakar langit yang menjulang tinggi, dengan arsitektur modern yang memukau. Di sana, ia disambut oleh seorang pria yang karismatik dan ramah.

"Selamat datang, Dewi," sapa pria itu, dengan senyum hangat. "Saya Reza Abisena, CEO dari perusahaan ini. Saya sudah melihat portofoliomu, dan saya sangat terkesan."

Reza. Nama itu terdengar seperti sebuah melodi. Pria itu tidak setampan Pratama, tidak sekharismatik Pratama, tetapi ada aura ketulusan yang terpancar dari matanya. Matanya memancarkan kehangatan, bukan nafsu. Suaranya lembut, bukan mendominasi.

"Terima kasih, Pak Reza," jawab Dewi, sedikit canggung. Ia masih belum terbiasa dengan perlakuan baik.

"Jangan panggil Pak. Panggil saja Reza," ucap Reza, dengan ramah. "Dewi, saya tahu kamu punya bakat luar biasa. Tapi saya juga tahu, kamu sedang dalam keadaan tidak baik-baik saja."

Dewi terkejut. Bagaimana Reza bisa tahu?

"Saya sudah mencari tahu tentangmu," lanjut Reza, seolah membaca pikirannya. "Bukan untuk mengorek masa lalumu, tapi untuk memastikan bahwa kamu adalah orang yang tepat untuk perusahaan ini."

Dewi terdiam, tidak tahu harus berkata apa.

"Saya tahu kamu disakiti," ucap Reza, dengan lembut. "Tapi saya ingin kamu tahu, tidak semua laki-laki itu sama. Saya akan mencintaimu dengan cara yang berbeda."

Kalimat itu, "Aku akan mencintaimu dengan cara yang berbeda," bergema di telinga Dewi. Janji yang baru, datang dari seorang pria yang baru ia kenal. Haruskah ia percaya lagi? Setelah semua yang terjadi, setelah semua luka yang ia rasakan?

Dewi menatap Reza, mencoba membaca perasaannya. Namun, yang ia temukan hanyalah ketulusan, sebuah harapan baru yang perlahan muncul di hatinya yang hancur. Akankah ia membuka pintu hatinya lagi? Akankah ia berani mengambil risiko, untuk kedua kalinya?

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Ibrahim

Selebihnya
Dipaksa Menjadi Boneka Pribadi Sang Miliarder

Dipaksa Menjadi Boneka Pribadi Sang Miliarder

Romantis

5.0

Aluna Rayendra tidak pernah menyangka malam itu akan mengubah seluruh hidupnya. Bekerja sebagai resepsionis malam di Hotel Aurelia, dia hanya ingin mengumpulkan uang untuk membayar pengobatan adiknya yang sakit ginjal. Tapi malam itu, seorang tamu misterius check-in diam-diam ke Presidential Suite, dan staf lainnya tampak terlalu tegang untuk bicara. Nama di sistem? Davin E. Renata. Permintaannya? Jangan ganggu. Jangan lihat. Jangan tanya. Perintah dari manajer hotel? Jalankan saja. Tapi kemudian, sesuatu terjadi. File rekaman kamera pengawas di lantai 20-yang seharusnya dimatikan-tiba-tiba bocor dan muncul di sistem publik hotel. Video itu hanya 17 detik, tapi cukup untuk menunjukkan seseorang keluar dari suite dengan wajah berdarah. Dan semua akses sistem malam itu menggunakan akun Aluna. Tak peduli sekeras apa ia membela diri, Davin Elvard Renata tidak menerima penjelasan. Pria itu tak hanya menuntut kompensasi... ia menuntut "tanggung jawab penuh" dari Aluna. Tapi tanggung jawab yang dimaksud Davin, bukan sekadar uang atau permintaan maaf. "Kau menyentuh bagian dari hidupku yang tak boleh disentuh siapa pun. Sekarang kau milikku, sampai aku mengatakan sebaliknya." Aluna tidak melakukan kesalahan, tapi dia dijebak oleh orang dalam hotel yang ingin menjatuhkan Davin atau membocorkan rahasia besar milik pria itu-dan menjadikan Aluna sebagai tumbal sempurna karena posisinya yang lemah dan tidak punya koneksi. Siapa sebenarnya yang menjebak Aluna? Apa yang tersembunyi dalam video bocor itu? Mampukah Aluna melawan sistem sebesar itu, atau justru menyerah dalam permainan Davin? Bisakah cinta tumbuh dari hubungan yang dibangun atas ancaman dan ketakutan?

Buku serupa

Gairah Liar Perselingkuhan

Gairah Liar Perselingkuhan

kodav
5.0

Kaindra, seorang pria ambisius yang menikah dengan Tanika, putri tunggal pengusaha kaya raya, menjalani kehidupan pernikahan yang dari luar terlihat sempurna. Namun, di balik semua kemewahan itu, pernikahan mereka retak tanpa terlihat-Tanika sibuk dengan gaya hidup sosialitanya, sering bepergian tanpa kabar, sementara Kaindra tenggelam dalam kesepian yang perlahan menggerogoti jiwanya. Ketika Kaindra mengetahui bahwa Tanika mungkin berselingkuh dengan pria lain, bukannya menghadapi istrinya secara langsung, dia justru memulai petualangan balas dendamnya sendiri. Hubungannya dengan Fiona, rekan kerjanya yang ternyata menyimpan rasa cinta sejak dulu, perlahan berubah menjadi sebuah hubungan rahasia yang penuh gairah dan emosi. Fiona menawarkan kehangatan yang selama ini hilang dalam hidup Kaindra, tetapi hubungan itu juga membawa komplikasi yang tak terhindarkan. Di tengah caranya mencari tahu kebenaran tentang Tanika, Kaindra mendekati Isvara, sahabat dekat istrinya, yang menyimpan rahasia dan tatapan menggoda setiap kali mereka bertemu. Isvara tampaknya tahu lebih banyak tentang kehidupan Tanika daripada yang dia akui. Kaindra semakin dalam terjerat dalam permainan manipulasi, kebohongan, dan hasrat yang ia ciptakan sendiri, di mana setiap langkahnya bisa mengancam kehancuran dirinya. Namun, saat Kaindra merasa semakin dekat dengan kebenaran, dia dihadapkan pada pertanyaan besar: apakah dia benar-benar ingin mengetahui apa yang terjadi di balik hubungan Tanika dan pria itu? Atau apakah perjalanan ini akan menghancurkan sisa-sisa hidupnya yang masih tersisa? Seberapa jauh Kaindra akan melangkah dalam permainan ini, dan apakah dia siap menghadapi kebenaran yang mungkin lebih menyakitkan dari apa yang dia bayangkan?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Cinta Palsumu Menghancurkan Hidupku
1

Bab 1 Hubungannya dengan Pratama

07/08/2025

2

Bab 2 keraguan

07/08/2025

3

Bab 3 Hujatan

07/08/2025

4

Bab 4 Pengakuan

07/08/2025

5

Bab 5 Luka masa lalu

07/08/2025

6

Bab 6 Taman kota

07/08/2025

7

Bab 7 Kejadian dengan Arga

07/08/2025

8

Bab 8 Setelah menghadiri pernikahan Pratama

07/08/2025

9

Bab 9 Kegagalan

07/08/2025

10

Bab 10 Tuan dan Nyonya Abisena

07/08/2025

11

Bab 11 Ketenangan

07/08/2025

12

Bab 12 Dia tidak hanya membantu merawat Ibu Ratih

07/08/2025

13

Bab 13 Kematian Tuan Abisatya

07/08/2025

14

Bab 14 Peresmian

07/08/2025

15

Bab 15 Mereka tidak lagi disibukkan dengan drama

07/08/2025

16

Bab 16 Tangisan Sinar

07/08/2025

17

Bab 17 Keluarga Abisatya

07/08/2025

18

Bab 18 penuh cinta dan kehangatan

07/08/2025

19

Bab 19 menjadi balita yang cerdas

07/08/2025

20

Bab 20 mereka terlihat polos

07/08/2025

21

Bab 21 Sinar pasti akan mengajak Reza

07/08/2025

22

Bab 22 menyaksikan

07/08/2025

23

Bab 23 tidak hanya sebagai pemilik

07/08/2025

24

Bab 24 harapan bagi banyak anak

07/08/2025

25

Bab 25 Kebahagiaan yang tidak datang

07/08/2025

26

Bab 26 Ia seringkali membantu Dewi

07/08/2025

27

Bab 27 cinta itu akan terus hidup

07/08/2025

28

Bab 28 Kebaikan

07/08/2025

29

Bab 29 menjadi seorang wanita muda

07/08/2025

30

Bab 30 adik sepupunya

07/08/2025

31

Bab 31 Kepergian Sinar

07/08/2025

32

Bab 32 Setelah Sinar berangkat

07/08/2025

33

Bab 33 Taman yang dibangun Sinar

07/08/2025

34

Bab 34 Mereka tidak lagi melihat persaingan

07/08/2025

35

Bab 35 anak yang membutuhkan

07/08/2025

36

Bab 36 memotret keindahan

07/08/2025

37

Bab 37 monumen cinta

07/08/2025

38

Bab 38 memiliki jiwa sosial yang tinggi

07/08/2025

39

Bab 39 Ia merenung

07/08/2025

40

Bab 40 kini sudah lulus

07/08/2025