Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Catatan Luka Istri Rahasia

Catatan Luka Istri Rahasia

Es Pucil

4.8
Komentar
888
Penayangan
5
Bab

๐š‚๐šŽ๐š๐šŽ๐š•๐šŠ๐š‘ ๐šœ๐šŠ๐š๐šž ๐š๐šŠ๐š‘๐šž๐š— ๐š–๐šŽ๐š—๐š“๐šŠ๐š๐š’ ๐š’๐šœ๐š๐š›๐š’ ๐š›๐šŠ๐š‘๐šŠ๐šœ๐š’๐šŠ, ๐™ผ๐šŽ๐š๐š’๐š—๐šŠ ๐™ฐ๐šฃ-๐š‰๐šŠ๐š‘๐š›๐šŠ ๐š–๐šž๐š•๐šŠ๐š’ ๐š‹๐šŽ๐š›๐š˜๐š—๐š๐šŠ๐š” ๐š๐šŠ๐š— ๐š–๐šŽ๐š–๐šŠ๐š”๐šœ๐šŠ ๐šœ๐šž๐šŠ๐š–๐š’๐š—๐šข๐šŠ ๐šž๐š—๐š๐šž๐š” ๐š–๐šŽ๐š–๐š™๐šž๐š‹๐š•๐š’๐š”๐šŠ๐šœ๐š’๐š”๐šŠ๐š— ๐š™๐šŽ๐š›๐š—๐š’๐š”๐šŠ๐š‘๐šŠ๐š— ๐š–๐šŽ๐š›๐šŽ๐š”๐šŠ. ๐™ณ๐š’๐šŠ ๐š–๐šŠ๐š•๐šŠ๐š‘ ๐š๐š’๐šœ๐šŠ๐š–๐š‹๐šž๐š ๐š๐šŽ๐š—๐š๐šŠ๐š— ๐šœ๐šŠ๐š๐šž ๐š๐šŽ๐š–๐š’ ๐šœ๐šŠ๐š๐šž ๐š๐šŠ๐š”๐š๐šŠ ๐š”๐šŽ๐š•๐šŠ๐š– ๐š–๐šŠ๐šœ๐šŠ ๐š•๐šŠ๐š•๐šž ๐šœ๐šž๐šŠ๐š–๐š’๐š—๐šข๐šŠ. _______ Menjadi istri seorang aktor ternyata tidak selamanya indah. Aku mungkin salah satu orang yang tidak beruntung, karena hanya dianggap sebagai salah satu penggemar oleh suami sendiri. Aku hanya seorang istri rahasia, bukan wanita simpanan. Semua keluarga kami tahu, kecuali orang luar. Entah apa alasan dia menyembunyikan pernikahan ini dari khalayak umum. -Medina Az-Zahra- _______

Bab 1 Prolog

Lilin terakhir sudah menyala. Aku tersenyum hangat, seperti suasana di ruangan ini. Tidak sabar rasanya melihat ekspresi wajah Mas Satya setelah melihat kejutan kecil ini. Pasti dia akan bahagia.

Kue berukuran sedang berwarna cokelat aku keluarkan dari kotaknya. Di atasnya sudah tertulis indah, 'Happy Anniversary'. Ya. Ini ulang tahun pernikahanku dengan Mas Satya yang pertama.

Kue manis ini aku letakkan di atas meja. Kemudian memperhatikan semuanya sekali lagi. Sempurna. Biarkan puluhan lilin ini yang menyala, dan lampu dipadamkan.

Tinggal menunggu 10 menit. Mas Satya mengatakan tadi pagi akan pulang jam sembilan.

Aku memilih duduk di sebuah sofa panjang yang terletak di dekat sebuah rak buku. Lalu menanti ...

Waktu terus berjalan. Jarum tidak pernah berhenti berputar. Namun, Mas Satya belum kunjung datang.

Aku menilik lagi ke arah jam. Sudah lebih 30 menit dari yang seharusnya. Mungkin karena terlalu lelah mengurus semua kejutan ini dari tadi, aku jadi mengantuk. Kurebahkan tubuh, sekadar terpejam untuk beberapa saat. Telinga ini juga sensitif. Aku bisa segera terbangun jika mendengar suara Mas Satya datang.

Lalu ....

"Sayang ...."

Aku tersentak, lalu membuka mata. Menemukan wajah lelah Mas Satya di hadapan. Panggilannya barusan membuatku tersadar.

"Mas baru pulang?" tanyaku, lalu melirik jam. Pukul dua dini hari.

"Maaf ...." ucap Mas Satya, lirih dan tulus. Meski sebenarnya kecewa melihat semua persiapan gagal total, aku tetap memaksakan tersenyum.

"Nggak papa. Mau makan apa, Mas? Atau aku siapin air hangat? Mas mau mandi?" tawarku sambil bangkit dari posisi berbaring.

"Nggak perlu." Mas Satya menarik tanganku, hingga kami saling berpelukan. Merasakan hangatnya dalam dekapan, aku menempelkan wajah di dadanya. Tidak berselang lama, karena selanjutnya aku mundur beberapa langkah setelah menemukan sebuah noda lipstik berbentuk bibir di bagian pundak kaus putih Mas Satya.

"Kenapa, Sayang?" tanya Mas Satya. Ia mengikuti arah pandangku. "Sayang, ini tadi nggak sengaja sama Kinanti ...."

Bodoh memang. Aku bahkan tidak bisa marah untuk hal ini.

"Nggak papa." Aku tersenyum miris. Lalu ingin segera beranjak ke tempat tidur. Di sofa ini, semua ototku jadi kaku.

"Kamu marah?"

"Memangnya aku bisa apa, Mas? Mas kan nggak mau ngasih tau fans Mas tentang pernikahan kita. Jadi, wajar ajalah kayak gitu. Kinanti pasti ngira Mas ini masih lajang. Nggak papa." Aku memalingkan wajah, untuk menutupi air mata yang hendak terjatuh.

"Sayang, maaf ...."

Sialnya Mas Satya, dia malah menarikku dalam pelukannya. Sehingga tangisan ini tidak bisa dicegah lagi. Memangnya siapa yang akan ikhlas melihat suami sendiri dekat dengan orang lain?

"Sampai kapan kita harus sembunyi kayak gini, Mas? Aku nggak ikhlas Mas dideketin sama wanita lain," ucapku memelas. Aku memegang erat kaus depan Mas Satya, takut kehilangan dirinya, juga ingin melampiaskan kekesalan.

"Nanti. Pasti Mas akan bilang sama mereka ...."

Aku tertawa perih Entah kapan 'nanti' itu akan terjadi.

>>โ™ก<<

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Es Pucil

Selebihnya

Buku serupa

Pemuas Nafsu Keponakan

Pemuas Nafsu Keponakan

Romantis

5.0

Warning!!!!! 21++ Dark Adult Novel Aku, Rina, seorang wanita 30 Tahun yang berjuang menghadapi kesepian dalam pernikahan jarak jauh. Suamiku bekerja di kapal pesiar, meninggalkanku untuk sementara tinggal bersama kakakku dan keponakanku, Aldi, yang telah tumbuh menjadi remaja 17 tahun. Kehadiranku di rumah kakakku awalnya membawa harapan untuk menemukan ketenangan, namun perlahan berubah menjadi mimpi buruk yang menghantui setiap langkahku. Aldi, keponakanku yang dulu polos, kini memiliki perasaan yang lebih dari sekadar hubungan keluarga. Perasaan itu berkembang menjadi pelampiasan hasrat yang memaksaku dalam situasi yang tak pernah kubayangkan. Di antara rasa bersalah dan penyesalan, aku terjebak dalam perang batin yang terus mencengkeramku. Bayang-bayang kenikmatan dan dosa menghantui setiap malam, membuatku bertanya-tanya bagaimana aku bisa melanjutkan hidup dengan beban ini. Kakakku, yang tidak menyadari apa yang terjadi di balik pintu tertutup, tetap percaya bahwa segala sesuatu berjalan baik di rumahnya. Kepercayaannya yang besar terhadap Aldi dan cintanya padaku membuatnya buta terhadap konflik dan ketegangan yang sebenarnya terjadi. Setiap kali dia pergi, meninggalkan aku dan Aldi sendirian, ketakutan dan kebingungan semakin menguasai diriku. Di tengah ketegangan ini, aku mencoba berbicara dengan Aldi, berharap bisa menghentikan siklus yang mengerikan ini. Namun, perasaan bingung dan nafsu yang tak terkendali membuat Aldi semakin sulit dikendalikan. Setiap malam adalah perjuangan untuk tetap kuat dan mempertahankan batasan yang semakin tipis. Kisah ini adalah tentang perjuanganku mencari ketenangan di tengah badai emosi dan cinta terlarang. Dalam setiap langkahku, aku berusaha menemukan jalan keluar dari jerat yang mencengkeram hatiku. Akankah aku berhasil menghentikan pelampiasan keponakanku dan kembali menemukan kedamaian dalam hidupku? Atau akankah aku terus terjebak dalam bayang-bayang kesepian dan penyesalan yang tak kunjung usai?

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku