Di saat semesta berkonspirasi. Fahri dan Albani, sama-sama seorang suami yang sedang berada dalam perjalanan menuju rumah sakit dikarenakan sang istri hendak melahirkan. Di tengah perjalanan, keduanya terlibat dalam sebuah kecelakaan hingga menyebabkan salah satu di antara mereka meninggal di lokasi kejadian. "To-tolong Rindu, istri saya mau melahirkan... dia sendirian di rumah sakit BERSALIN..." itulah sepenggal kalimat yang diucapkan Albani pada Fahri sebelum lelaki itu meninggal. "Saya berjanji, saya akan bertanggung jawab," balas Fahri dalam keadaan panik. Kebetulan, rumah sakit BERSALIN adalah tempat yang sama di mana istri Fahri yang saat itu juga hendak melahirkan. Setelah jasad Albani dibawa oleh mobil jenazah, Fahri meminta izin terlebih dahulu pada petugas kepolisian yang hendak membawanya ke kantor polisi agar diizinkan mendatangi istrinya yang hendak melahirkan di Rumah Sakit Bersalin. Naasnya, belum sempat Fahri sampai di tempat yang dituju, lelaki itu justru mendapat sebuah kabar dari rumah sakit bahwa sang istri meninggal dunia beberapa detik setelah berhasil melahirkan anaknya. Detik itu juga, kisah cinta antara Fahri dan Rindu dimulai.
"Permisi Pak Fahri, ada telepon dari Nyonya Heni," ucap seorang perempuan yang saat itu melongokkan tubuhnya sedikit dibalik pintu ruang kerja sang direktur.
"Baik, saya angkat dari sini," jawab Fahri datar. Lelaki itu meraih gagang telepon di atas meja kerja dan mengangkat telepon sang Ibunda.
"Halo? Fahri? Adel mau melahirkan, tadi sudah pecah ketuban di rumah. Mamih sudah di rumah sakit sekarang. Rumah sakit Bersalin," beritahu sang Mamih di seberang.
Degup jantung lelaki berumur 29 tahun itu kian berdebar lebih cepat mendengar kabar sepenting itu.
Sesuatu yang sejak lama dia nanti-nantikan akan tiba setelah 2 tahun usia pernikahannya dengan Adelia Kartika Wibowo, dimana dirinya akan menjadi seorang Ayah.
Sungguh menjadi berita yang begitu membahagiakan sekaligus mengkhawatirkan bagi seorang Fahri, sang CEO sukses yang kini mulai merintis bisnis ritelnya ke luar negeri.
Fahri dan Adelia adalah pasangan yang nyaris sempurna dalam setiap sisi kehidupan yang mereka miliki.
Dari segi fisik, Fahri dan Adelia jelas sangat-sangat serasi karena sama-sama tampan dan cantik.
Latar belakang keluarga mereka pun sama-sama berasal dari keluarga terpandang dan terhormat. Rumah tangga mereka harmonis dan sangat bahagia. Kehadiran buah hati jelas-jelas menjadi prioritas utama mereka saat ini, dan itulah impian terbesar seorang Fahri Hendrawan.
"Baik Mih, Fahri segera ke sana, tolong jaga Adel Mih," ucap Fahri sebelum akhirnya, lelaki itu beranjak dari kursi kebesarannya.
Sungguh, Fahri sangat tidak sabar untuk segera menemui sang istri tercinta di rumah sakit.
*****
"Al... Albani!" Teriak salah satu petugas minimarket yang tampak berlari ke gudang, di mana seorang lelaki bernama Albani si karyawan minimarket sedang membereskan tumpukan barang-barang yang baru saja dikirim dari kantor pusat.
"Ada apaan sih?" tanya Albani sambil menyeka keningnya yang berkeringat.
"Ini, HP lo bunyi terus dari tadi,"
Albani meraih ponsel di tangan rekan kerjanya tersebut dan langsung kaget begitu tahu bahwa nomor istrinya yang memanggil.
Lelaki bertubuh jangkung itu pun langsung menghubungi balik nomor istrinya. Raut wajahnya terlihat cemas.
Untungnya telepon itu lekas diangkat.
"Halo, Ndu? Ada apa?" tanya Albani cepat.
"Ha-halo Mas? Aku mau melahirkan Mas. Aku sudah di rumah sakit diantar Bu Risma. Ketubanku sudah pecah di kontrakan. Cepat ke sini Mas... Aku sendirian, aduh... Sakit Mas..." terdengar suara terengah-engah dari seorang wanita di seberang.
"Kamu tenang dulu ya sayang. Mas pasti segera datang. Di Rumah Sakit Bersalinkan, Ndu?"
"Iya Mas,"
Tanpa memutus sambungan teleponnya dengan sang istri, Albani langsung meminta izin pulang pada sang kepala toko di minimarket tempatnya bekerja.
Setelah mendapat izin, saking panik Albani memacu kendaraan roda duanya secara gila-gilaan.
Sampai di sebuah tikungan hendak masuk ke jalan besar dua arah, motor yang dikendarai Albani mengalami kecelakaan.
Sebuah mobil dari arah kanan melaju dengan kecepatan penuh menabrak motor matic yang dikendarai Albani hingga tubuh lelaki berumur 27 tahun itu terlempar ke udara dan mendarat keras di aspal jalanan yang penuh dengan lalu lalang kendaraan.
Tragisnya, kesialan Albani tak berhenti sampai di situ.
Tubuh Albani yang saat itu terkapar tak berdaya di tengah lalu lalang kendaraan tergilas lagi oleh sebuah mobil yang juga sedang melaju cepat setelah melewati lampu merah hingga tak sempat mengerem ketika tubuh Albani tiba-tiba mendarat di jalur yang hendak dilaluinya.
Kecelakaan itu terjadi begitu cepat dan tak terduga.
Setelah berhasil menepikan mobil, si penabrak itu keluar dan langsung menghampiri tubuh Albani yang terlihat mengenaskan.
Saat itu, dalam posisi sekarat Albani berkata pada lelaki yang telah menabraknya, "to-tolong Rindu, istri saya mau melahirkan... dia sendirian di rumah sakit BERSALIN..." itulah sepenggal kalimat yang diucapkan Albani sebelum lelaki itu meninggal.
"Baik, saya berjanji, saya pasti akan bertanggung jawab. Bertahanlah..." ucap lelaki si penabrak sambil menyangga kepala Albani dipangkuannya.
Sayangnya, takdir berkata lain.
Albani menghembuskan napas terakhirnya dipangkuan lelaki yang telah menabraknya itu tanpa bisa menepati janjinya pada sang istri tercinta untuk menemani Rindu melahirkan.
Sementara itu, selang beberapa menit setelah mayat Albani dibawa ambulance, ponsel lelaki si pemilik mobil mewah yang tadi menabrak Albani terdengar berdering.
Lelaki itu pun mengangkatnya.
"Halo, Mih? Ada apa? Maaf, Fahri terlambat datang. Ada trouble di jalan, gimana kondisi Adel, Mih?" tanya lelaki bernama Fahri itu masih dengan wajahnya yang panik dan tubuh gemetaran.
Awalnya hening...
"Halo Mih? Mih..."
Mulai terdengar isakan tangis di seberang.
"Mih? Mamih kenapa? Adel baik-baik ajakan?" cecar lelaki itu dengan wajah nelangsa.
"Fahri... Anakmu sudah lahir, perempuan..." beritahu sang Mamih dengan suara lirih.
"Alhamdulillah. Syukurlah kalau begitu," sambut Fahri dengan suka cita. Tersungging sepintas senyuman disudut bibirnya.
Hingga setelahnya, sang Mamih kembali berkata.
"Tapi... Istrimu, Adel..."
Kening Fahri berkerut samar.
"Ada apa sama Adel?" tanyanya cepat.
"Adel meninggal dunia beberapa detik setelah melahirkan anakmu, Fahri..."
Dan ponsel digenggaman lelaki bernama Fahri itu pun terjatuh.
"Innalillahi wainnailaihi rajiun," gumamnya disertai satu titik air matanya yang menetes.
Bab 1 1. PROLOG
23/10/2021
Bab 2 2. DIMULAINYA KEHIDUPAN BARU
23/10/2021
Bab 3 3. FIRST NIGHT
23/10/2021
Bab 4 4. SEPORSI BAKSO UNTUK RINDU
23/10/2021
Bab 5 5. HONEYMOON IN SWITZERLAND
23/10/2021
Bab 6 6. GARA-GARA ROK MINI
04/11/2021
Bab 7 7. SALAH SASARAN
14/11/2021
Bab 8 8. FOTO TOPLESS
18/11/2021
Bab 9 9. KONFLIK RUMAH TANGGA
18/11/2021
Bab 10 10. TELAT
18/11/2021
Bab 11 11. AJAKAN MAKAN SIANG
21/11/2021
Bab 12 12. PERTEMUAN DI HALTE
23/11/2021
Bab 13 13. KEPERGOK
27/11/2021
Bab 14 14. AIR MATA SANG DIREKTUR
27/11/2021
Bab 15 15. FAKTA MENGEJUTKAN
27/11/2021
Bab 16 16. FOTO KELUARGA
27/11/2021
Bab 17 17. SALAH PAHAM
27/11/2021
Bab 18 18. RINDU VS ALBANI
02/12/2021
Bab 19 19. FAHRI VS ADELIA
02/12/2021
Bab 20 20. SEBUAH PUISI UNTUK RINDU
02/12/2021
Bab 21 21. KABAR GEMBIRA UNTUK FAHRI
02/12/2021
Bab 22 22. DEMI FAHRI
02/12/2021
Bab 23 23. PERTEMUAN DI WAKTU SENJA
02/12/2021
Bab 24 24. PRASANGKA
02/12/2021
Bab 25 25. MENGANTAR BARANG
02/12/2021
Bab 26 26. TENTANG LELAKI BERNAMA IDRUS
02/12/2021
Bab 27 27. FITNAH
02/12/2021
Bab 28 28. TERBUKTI BERSALAH
02/12/2021
Bab 29 29. HIKMAH DI BALIK KEJADIAN
02/12/2021
Bab 30 30. UCAPAN SELAMAT TINGGAL
04/12/2021
Bab 31 31. PENYESALAN SEORANG IBU
05/12/2021
Bab 32 32. BERITA BURUK
07/12/2021
Bab 33 33. YA ALLAH, KUATKAN HAMBA!
09/12/2021
Bab 34 34. SAUDADE
10/12/2021
Bab 35 35. UNDANGAN MAKAN MALAM
12/12/2021
Bab 36 36. MATI LAMPU
15/12/2021
Bab 37 37. AJAKAN FAHRI
15/12/2021
Bab 38 38. PERPISAHAN
15/12/2021
Bab 39 39. LIMA TAHUN KEMUDIAN
15/12/2021
Bab 40 40. AKU BUKAN PELACUR!
15/12/2021
Buku lain oleh Herofah05
Selebihnya