Login to Bakisah
icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon
Suami Magnetis
5.0
Komentar
177
Penayangan
39
Bab

Rasanya tak berlebihan jika diriku dijuluki sebagai pekerja serabutan. Sebagai sekretaris, aku melakukan berbagai pekerjaan untuk atasanku, mulai dari urusan kantor hingga masalah di rumah. Waktu kerjaku cukup panjang. Pada pagi hari, diriku mengatur keperluan si Bos, seperti menyiapkan baju dan sarapan. Lanjut, siang harinya melaksanakan pekerjaan di kantor. Saat malam, memasak dan menemani lelaki itu makan. Lelah ini dapat kutahan karena bayaran yang didapat juga sepadan. Hingga suatu hari lelaki itu memintaku mengatur kencan buta untuknya.

Bab 1 Kencan Buta

Namaku Alba Ayuningtyas, Sekretaris Direksi di PT Pelisia Citra Ayu tbk. Perusahaan terbuka yang biasa disebut dengan Pecitra. Sebagai sekretaris, aku bekerja serabutan dengan satu tujuan, memudahkan pekerjaan atasan.

"Saya punya tugas penting untuk kamu," kata Pak Malik.

Aku perkenalkan dahulu, pria itu bernama Rasendriya Tristan Malik. Beliau adalah CEO di perusahaan ini sekaligus atasanku langsung.

"Silakan katakan dengan nyaman, Pak." Aku menaikkan kerah baju lelaki yang memiliki tinggi badan 185 cm itu guna memasang dasi.

"Atur kencan buta untukku!"

Jeng! Jeng!

Tak ada angin maupun hujan badai, bagaimana mungkin manusia yang sudah berubah menjadi komputer perusahaan kini memutuskan untuk kencan buta?

Sudahlah! Tak ada urusan juga bagiku mencampuri urusan pribadi beliau. Lebih baik lakukan saja tugas darinya dan bawa pulang bonus bulanan.

"Baik Pak." Aku mendongak. "Siapa yang menjadi pasangan kencan Bapak?"

"Kok tanya saya, ya kamu yang cari..., AAAAKKKHHHH!"

Tanganku secara impulsif mengencangkan dasi Pak Malik hingga dirinya tercekik. Maaf ya Pak, saya sengaja.

Tak cukup membuatku kerja serabutan dari pagi hingga malam untuk mengerjakan urusan kantor serta keperluan pribadinya, sekarang dia menyuruhku untuk mengurusi kehidupan asmara juga. Sudah begitu, aku pula yang disuruh cari pasangan untuknya. Dia kira aku ini semacam agen biro jodoh atau apa?

"Alba! Kamu mau bunuh saya, ya?!" pekik Pak Malik.

Aku segera melonggarkan dasi yang masih mengalung manja di leher si Bos, lalu membentangkan senyuman indah yang mampu mengguncang dada.

"Maaf Pak, saya terlalu bersemangat karena Bapak memercayakan tugas yang begitu istimewa pada saya," ucapku.

Saat mengucap kalimat jilatan tersebut, aku ingin sekali meludah di hadapannya dan memuntahkan segala rasa kesal yang ada. Cuih!

"Tenang saja, saya pasti carikan pasangan yang terbaik untuk Bapak," lanjutku.

Berat... berat....

Di dunia yang fana ini, mana ada wanita mau dengan lelaki seperti atasanku. Tiap hari dia selalu bergaul dengan rapat dan laporan. Tak ada orang yang lain yang setia bersamanya, kecuali diriku.

Aku merapikan kembali dasi Pak Malik. "Seperti apa tipe wanita ideal idaman Bapak?" tanyaku.

Sang CEO terdiam sejenak, lalu dia mundur beberapa langkah. Setelah itu, dia mengamati penampilanku.

***

Pasangan Pak Malik tak boleh dipilih sembarangan. Wanita itu harus memiliki identitas dan latar belakang yang jelas karena atasanku itu tak suka membeli kucing dalam karung. Oleh karenanya, aku menyaring informasi tentang keluarga para pebisnis yang bekerja sama dengan Pelisia Grup.

Aku berusaha keras mencari tahu siapa saja di antara mereka yang mempunyai putri yang masih lajang. Tak ketinggalan, aku juga memastikan apakah putri mereka sudah memiliki calon suami atau belum demi menghindari konflik cinta segitiga seperti dalam cerita drama.

"Duduk!" perintah lelaki itu setelah diriku memberi berkas padanya.

Pak Malik yang sedang duduk di kursi kebesarannya memeriksa sajian data yang matang mengenai para wanita yang lolos seleksi. Beliau membacanya sekilas, lalu menutupnya dengan acuh tak acuh.

Hati ini merasa tercubit karena hasil pekerjaanku yang dilakukan dengan sepenuh jiwa dan raga tidak mendapat apresiasi sesuai harapan.

Aku tidak mengharap hadiah yang muluk hanya karena melakukan sesuatu yang remeh. Namun, aku ingin agar beliau menunjukkan suatu ketertarikan pada hasil kerjaku walau hanya sedikit. Mereka yang ada di dalam berkas sana adalah calon istri yang potensial untuknya kelak, loh.

"Ada yang ingin kamu sampaikan?" tanya si Bos.

"Putri Direktur Wirawan yang bernama Rosiana malam ini memiliki waktu luang, jadwal Bapak juga kosong. Jadi...."

"Buat janji dengannya," perintah lelaki itu.

***

Pak Malik makan malam dengan pasangan kencan butanya sehingga aku tidak perlu menemani pria itu ke sana. Akhirnya malam ini bebas. Sudah lama aku tak merasakan ini, sesuatu yang bagi orang lain biasa saja, namun bagiku sangat berharga.

Aku sudah menyiapkan semua hal yang berhubungan dengan keperluan kencan Pak Malik dengan matang. Mulai dari menyewa restoran secara penuh agar tidak ada orang lain yang datang ke sana selain si Bos dan pasangannya dan juga membeli buket bunga mawar merah yang besar.

Untuk membuat suasana di sana menjadi lebih romantis, aku menyiapkan pertunjukan kembang api yang akan dilakukan di akhir acara. Aku jamin Pak Malik pasti puas dengan pengaturanku.

"Maduku, cabut yuk!" seru Aulia. Dia adalah Manajer Keuangan Pecitra.

Hari ini adalah hari ulang tahunnya. Dia merayakan hari bahagia itu dengan mentraktir semua karyawan untuk makan bersama, termasuk diriku.

Menghadiri acara makan bersama dengan dengan rekan kerja merupakan hal yang bagus untuk menjaga hubungan dengan mereka. Selain mempertahankan keakraban yang terjalin, hal ini juga bisa dimanfaatkan untuk mencegah orang lain menjadikan kita sebagai bahan gosip jika tidak hadir di antara mereka.

"Tunggu sebentar." Aku matikan komputer, lalu meraih tas di atas meja.

"Ayo!!" Kami bergandengan tangan dan berjalan bersama.

Saat kami melangkahkan kaki, sosok CEO tanpa emosi muncul di depan pintu ruangannya. Dia berjalan ke arah kami dengan membawa aura monster kutub yang menyebarkan hawa dingin hingga ke penjuru ruangan.

"Mau ke mana, Al?" tanya lelaki itu.

Mendengar pertanyaan Pak Malik membuat perasaanku jadi tak enak. Firasat ini mengatakan kalau Pak Bos akan menggagalkan rencana indahku untuk pergi bersama Aulia.

Karena atasan sudah bertanya, aku pun wajib menjawabnya. "Mau ke...."

Tanpa memberi kesempatan untuk menyelesaikan kata, lelaki itu menarik tanganku dan menuju ke lift. Dia langsung menekan tombol turun ke lantai dasar, meninggalkan Aulia sendirian yang masih berada di depan meja kerjaku.

Tidak lama setelah itu, lift yang kami naiki mengalami gangguan. Lampu mati dan kami berdua terkurung di dalam sana. Aku pun langsung menekan tombol bantuan.

"Apa kamu berencana tidak menemaniku?" bisiknya.

Aku kaget bukan kepalang karena Pak Malik menarik tubuhku, lalu mengurungnya dalam kungkungan lelaki itu. Jarak di antara kami berdua sangat ketat sehingga aku dapat mendengar detak jantung beliau yang berdebar kencang, sangat jelas.

"Kenapa tidak menjawab?" tanyanya lagi.

***

Lanjutkan Membaca

Buku lain oleh Shanum Belle

Selebihnya

Buku serupa

Bab
Baca Sekarang
Unduh Buku
Suami Magnetis
1

Bab 1 Kencan Buta

18/10/2024

2

Bab 2 Menemui Calon Pasangan

18/10/2024

3

Bab 3 Devil Cake Weloveu

18/10/2024

4

Bab 4 Identitas Suamiku

18/10/2024

5

Bab 5 Lima Persen

18/10/2024

6

Bab 6 Maniak

18/10/2024

7

Bab 7 Jangan Menggunakan Warna Merah di Balik Kemeja Putih

18/10/2024

8

Bab 8 Malam Ini Kamu Harus Tidur di Sini

18/10/2024

9

Bab 9 Selamat Pagi

18/10/2024

10

Bab 10 Perjanjian Perkawinan

18/10/2024

11

Bab 11 Antre Dong!

18/10/2024

12

Bab 12 Mulut Kedua

18/10/2024

13

Bab 13 Gagal Tak Jumpa

18/10/2024

14

Bab 14 Butik Pengantin

18/10/2024

15

Bab 15 Pria yang Luar Biasa

18/10/2024

16

Bab 16 Jangan Marah, Alba!

18/10/2024

17

Bab 17 Aku Bersedia

18/10/2024

18

Bab 18 Ikrar Suci

18/10/2024

19

Bab 19 Mama

18/10/2024

20

Bab 20 Awalnya Marah Akhirnya Bersulang

18/10/2024

21

Bab 21 Istriku Kelelahan

18/10/2024

22

Bab 22 Gigitan Cinta

28/10/2024

23

Bab 23 Pesan dari Ibu Mertua

29/10/2024

24

Bab 24 Iklan yang Menggemparkan

30/10/2024

25

Bab 25 Drama Panggilan

31/10/2024

26

Bab 26 Kamu Mengajakku Minum

01/11/2024

27

Bab 27 Kantor CEO jadi Toko Bunga

02/11/2024

28

Bab 28 Drama Ibu Mertua

03/11/2024

29

Bab 29 Tanda Tanya Tak Terjawab

04/11/2024

30

Bab 30 Pesta di Puncak

05/11/2024

31

Bab 31 Jangan Dilepas

06/11/2024

32

Bab 32 Ada Apa dengan Bapak

07/11/2024

33

Bab 33 Detektif Rosiana

08/11/2024

34

Bab 34 Istri Lelaki Kaktus

09/11/2024

35

Bab 35 Americano Manis

10/11/2024

36

Bab 36 Aulia Bigos

11/11/2024

37

Bab 37 Kenapa Kamu Menghindariku

12/11/2024

38

Bab 38 Bola Panas Bergerak Liar

13/11/2024

39

Bab 39 Spesialis Neurologi

Hari ini11:01