icon 0
icon Pengisian Ulang
rightIcon
icon Riwayat Membaca
rightIcon
icon Keluar
rightIcon
icon Unduh Aplikasi
rightIcon

Suami Magnetis

Bab 7 Jangan Menggunakan Warna Merah di Balik Kemeja Putih

Jumlah Kata:1173    |    Dirilis Pada: 18/10/2024

anku sendiri. Mengingat apa yang aku dan Aulia bicarakan di pantri kemarin, hatiku t

ntuk saya!" per

jadi barista kalau setiap hari kerj

nggan untuk melakukannya, namun perintah atasan harus dijalankan, daripada dipecat. Tida

a seperti yang biasa dilakukan, setiap membawa kopi ke ruangan bel

panas yang masih mengepulkan uap air itu di meja atasan

an air yang jatuh dari pendingin ruangan. Beruntungnya diriku karena saat bisa mengendalikan keseimban

hasil mengenaiku. Ada rasa sedikit menyesal karena hari ini aku mencepol rambut. Andai saj

tetesan air itu terhadap penampilanku, namun me

a sekarang!" pe

arkan pandangan yang tajam padaku seper

n alisnya untuk menunjuk kopi yan

g disuruh atasan. Itulah kalimat yang se

jejak ampas kopi mengarah ke salah satu sisi, artinya lelaki

i cangkir yang sama dengannya pasti karena dia

memastikan jika aku meminum kopi tersebut,

Pak Malik melipat t

malu, malu s

orang kehilangan akal sehat. Jika orang yang sedang sakit gigi meminum kopi buatank

umamku. Sialnya, saat aku berkata demikian,

uru-buru, lalu membalikkan badan

lang saja," ucapnya l

TID

ukan sesuatu yang tidak berkenan di hatinya, percayalah itu bukan sesua

alu berkata, "Pulang? Mana mungkin say

ir aku sedang membangkang. Sudah, abaikan sa

Pak," j

engulangi perkataan yang sebelumnya

un dengan kinerja yang baik selama ini, akan runtuh hanya kar

besok kamu tidak perlu kembali lagi ke perusahaan'. Jika engkau mengabulkan permohonan hambamu

ri menuju kursi beliau kemudian membungkuk padanya sa

k menjalankan tugas dari Bapak dengan baik. S

keringat juga mengintip keluar melalui po

besok k

kan keluar dari dalam dada. Tanganku dengan lincah la

ernah berbuat seperti ini. Rasa takut membuat kekuatanku melemah

besok k

buh. Namun, dalam situasi yang genting seperti sekarang, aku harus menggunakan c

asa tidak masalah jika membungkam mulut lelaki itu dengan cara menempelkan bibirku dan bibirnya lalu l

besok k

seperti sebelumnya, namun kali ini aku tidak langsung melep

dah mencapai batas," ucap Pak

uri rambutku yang tercepol rapi setelah itu beliau melahap bibirku dan melumatnya hin

n di area bibir Pak Malik. Aku percaya bahwa riasan bibi

ak aktif melepaskan sirkam yang tersemat sehingga rambutku tergerai den

lalu berbisik, "Ini akibatnya k

amu...," ucapnya lagi. Aku pun lang

Malik menarik tanganku yang sedang membungkam bibir lel

lik lelaki yang sedang memangku diriku saat ini. "Aku penasaran a

engge

mencegahku mengatakannya, aku tetap akan menyele

an kalau dipecat dari kantor, terlebih lagi hanya karena terla

dap ke bawah di sekitar bibirku. Mulutnya dibuka beberapa kali s

atu sama lain. Dia mendaratkan kepalaku ke permukaan dadanya

ngan pakaian dalam yang berwarna

lesaikan perkataanku yang se

*

Buka APP dan Klaim Bonus Anda

Buka